Part 24

20.8K 932 10
                                    

Ellena begitu ketakutan saat terbangun dari pingsannya dan melihat ruangan tempatnya berada saat ini seperti sebuah gudang, begitu gelap dan pengap, terlebih lagi Ellena tidak mendapati Jessica bersamanya, air mata Ellena jatuh saat menyadari bahwa saat ini dia sedang di culik.

Ellena yang masih menangis ketakutan tiba-tiba di kejutkan dengan suara pintu yang di buka oleh seseorang, Ellena merasa was-was saat orang itu berjalan mendekatinya, Ellena tidak bisa melihat wajah orang itu dari jauh karena ruangan yang di tempatinya sedikit gelap, baru saat orang itu sudah berada lebih dekat dengannya, Ellena begitu terkejut.

"Sean"panggil Ellena saat mendapati bahwa orang yang memasuki ruangan itu adalah Sean, gadis itu mulai ketakutan terlebih saat dirinya mengingat kejadian ketika Sean hampir memperkosanya.

"ada apa, sayang?"tanya Sean sambil menyeringai dan dengan sengaja di coleknya dagu Ellena.

"mau apa kamu?"tanya Ellena dengan suara yang bergetar ketakutan.

"tidak usah bertanya apa yang aku mau karena sebentar lagi kamu akan tau sendiri"Sean tersenyum sinis dan berlalu meninggalkan Ellena sendiri di dalam ruangan itu, sedangkan Ellena hanya bisa menangis meratapi nasibnya, di dalam hatinya dia berharap Aldrich akan mencarinya.

Ellena mengedarkan pandangan untuk mencari celah agar dia bisa keluar dari tempat itu, tapi ruangan itu tidak memiliki celah sedikitpun bahkan jendela juga tidak ada, sangat tertutup, jalan satu-satunya agar bisa keluar dari tempat itu adalah pintu yang di lewati Sean tadi yang sudah pasti di kunci oleh pria itu.

***
Aldrich terlihat begitu khawatir saat Ellena belum pulang ke mansion dan yang lebih parahnya ponsel Ellena dan Jessica tidak aktif.
Aldrich sudah mengutus beberapa bodyguardnya untuk mencari Ellena, namun sampai sekarang bodyguardnya belum memberi kabar soal keberadaan gadis itu, dengan perasaan yang sudah tidak karuan Aldrich memutuskan untuk ikut mencari Ellena.

Dalam perjalanan mencari Ellena, Aldrich tiba-tiba mengingat sesuatu.

"apa ini semua ulah Sean, apa dia yang menculik Ellena"ucap Aldrich pada dirinya sendiri, Aldrich segera menghubungi anak buahnya dan memerintahkannya untuk melacak keberadaan Ellena.

***
"TOLONG"teriak Ellena dengan keras, dia begitu ketakutan berada diruangan yang gelap dan pengap itu, sejak satu jam yang lalu setelah Sean meninggalkannya, Ellena mulai tidak tenang ia tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya.

Ellena terus memberontak untuk melepaskan ikatan di kaki dan tangannya, namun semakin ia memberontak ikatan itu malah semakin kuat mengikatnya, hal itu membuat Ellena kembali menangis karena merasa putus asa, ia berpikir usahanya untuk kabur dari tempat itu sudah tidak ada lagi, saat Ellena tengah menangis tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan sosok Sean yang berjalan mendekatinya dengan wajah datar yang menyeramkan bagi Ellena.

"sebenarnya apa yang kamu inginkan?"tanya Ellena dengan suara lirih.

"sepertinya kamu begitu tidak sabaran untuk mengetahui keinginanku, baiklah aku akan memberitahumu, keinginanku adalah membuatmu tersiksa"jawab Sean sambil tersenyum miring.

"kenapa kamu ingin menyiksaku, aku tidak pernah berbuat salah padamu"ucap Ellena sambil menatap Sean dengan tatapan kebencian.

"tolong, lepaskan aku Sean"Ellena memohon dengan suaranya yang terdengar lemah.

"melepaskanmu?"tanya Sean sambil mencengkram kuat dagu Ellena, Ellena yang di perlakukan seperti itu berusaha memberontak untuk melepaskan cengkraman Sean dari dagunya yang terasa begitu menyakitkan.

"setelah bersusah payah menangkapmu dan sekarang aku akan melepaskanmu dengan begitu mudahnya, kamu jangan terlalu berharap kalau aku akan mengasihanimu lalu melepaskanmu, itu semua tidak akan pernah terjadi Ellena"ucap Sean sambil menatap Ellena dengan tajam.

"sebagai awal penderitaanmu, kau tidak akan di beri makan dan kita akan lihat sampai di mana kekuatanmu untuk bertahan hidup setelah tidak di beri makan"ucap Sean lagi setelah itu ia berjalan keluar meninggalkan Ellena yang hanya bisa berdoa meminta pertolongan pada tuhan.

"AKU MEMBECIMU, SEAN"teriak Ellena yang di yakininya jika Sean masih bisa mendengarnya.

***
Mohon vote and comentnya teman-teman.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon