Extra part

29K 742 25
                                    

5 Tahun Kemudian

Di dalam sebuah mansion terlihat seorang wanita cantik yang tengah membangunkan kedua anaknya yang masih nyenyak dalam tidur mereka.

"Queen, William. cepat bangun ini sudah pagi"wanita yang tak lain adalah Ellena itu berusaha membangunkan kedua anaknya yang sangat susah untuk bangun di pagi hari.

"iya, mom"Queen dan William langsung bangun dan duduk di atas tempat tidur sambil mengucek kedua mata mereka.

"Queen, kamu sebagai kakak harus belajar bangun lebih pagi sayang"nasehat Ellena pada putrinya yang baru berusia lima tahun.

"iya, mom"Jawab Queen.

"Ya sudah, sini biar mommy mandiin kalian"Ellena membawa William yang baru berusia empat tahun ke dalam gendongannya dan menggenggam tangan Queen kemudian berjalan memasuki kamar mandi.

***
Setelah selesai mengurus kedua anaknya di dalam kamar, Ellena langsung membawa mereka turun ke ruang makan untuk sarapan bersama.

"pagi, daddy"sapa Queen dan William bersamaan saat melihat Aldrich yang sudah duduk di salah satu kursi meja makan, tidak lupa mereka juga mencium kedua pipi Aldrich karena itu sudah menjadi rutinitas mereka setiap pagi.

"morning too, my boy and my girl"balas Aldrich sambil mencium kedua pipi anaknya.

"morning too, my queen"ucap Aldrich yang sudah berdiri di hadapan Ellena dan mengecup bibir istrinya sebelum duduk kembali di kursinya.

"Al, jangan melakukan itu di depan anak-anak"ucap Ellena sambil menatap tajam suaminya, bisa-bisanya Aldrich mencium bibirnya di depan anak-anak mereka walaupun itu hanya kecupan tapikan kasian otak polos kedua anaknya yang bisa tercemar.

"itu hanya kecupan, sayang"balas Aldrich sambil tersenyum menggoda kepada istrinya yang masih menatapnya tajam, Ellena hanya menggelengkan kepala tidak percaya mendengar ucapan suaminya yang dengan entengnya mengatakan hanya kecupan.

Ellena kemudian menyiapkan makanan untuk Aldrich dan kedua anaknya, lalu mereka sarapan bersama dalam ketenangan.

***
"sayang"panggil Aldrich yang tengah duduk di sofa ruang keluarga dengan Ellena yang berada di pelukannya, sedangkan Ellena yang tengah melihat kedua anaknya yang sibuk dengan permainan mereka masing-masing hanya berdehem sebagai balasan dari panggilan suaminya.

"terima kasih"ucap Aldrich sambil mengecup puncak kepala Ellena yang bersandar di dada bidangnya.

"terima kasih untuk apa?"tanya Ellena bingung sambil mendongak untuk menatap wajah suaminya.

"terima kasih untuk semuanya. kamu yang selalu ada di saat aku sedih, kamu yang selalu menjadi penyemangatku, kamu yang selalu setia sama aku dan kamu yang selalu sabar mengurus aku dan anak-anak kita"jawab Aldrich sambil menatap manik mata Ellena penuh cinta dan mengeratkan pelukannya di tubuh istrinya itu.

"jangan berterima kasih Al, aku melakukan semua itu karena aku sangat mencintaimu dan juga anak-anak kita"balas Ellena sambil mengusap pipi suaminya.

"aku memang pria yang sangat beruntung karena memiliki wanita sepertimu"Aldrich langsung mencium bibir Ellena penuh kasih, melupakan keberadaan kedua anaknya yang tengah duduk di lantai beralaskan karpet tepat di hadapan mereka.

"daddy"panggil William yang sudah berdiri di depan Aldrich dan Ellena.

Ellena yang mendengar panggilan anaknya langsung mendorong tubuh Aldrich dan menjauh dari suaminya, Aldrich hanya mendengus sebal saat melihat William yang sudah berada di pangkuan Ellena.

"selalu saja mengganggu"ucap Aldrich dengan kesal.

"Al"tegur Ellena dengan nada tidak suka mendengar ucapan suaminya.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Where stories live. Discover now