08#

3.4K 164 0
                                    

Bagi ku ini bukan perihal ikhlas atau tidak.
Tapi kamu harus mengerti
bahwa ada luka yang tidak bisa
sembuh begitu saja dalam hitungan hari.

• • • • •

Pagi ini Anya berangkat sekolah seperti biasa, sendirian dengan si putih kesayangan nya. Selama berpacaran dengan Agam mereka memang tidak berangkat bersama, bukan karena Agam yang tidak ingin menjemput nya. Tapi memang Anya yang melarang nya.

Kalau Agam menjemput Anya pagi-pagi seperti ini yang ada mereka berdua akan telat datang ke sekolah, ya ibarat nya gini. Rumah Agam di A sekolah mereka di B dan rumah Anya di C. Jadi Agam akan  muter-muter kalau harus jemput Anya. Belum lagi jalanan yang macet parah.

Baru saja Anya memarkirkan mobil nya saat hendak keluar dari mobil ia melihat Agam sedang berbicara dengan seorang gadis, dan itu adalah Yasmine. Adik kelas yang menjadi target para kaka kelas nya, karena seragam yang ia pakai sedikit sorry--menampilkan lekuk badan nya.

Tidak perduli dengan kekasih nya itu, Anya berlalu begitu saja seolah tidak melihat apapun di pagi ini. Tapi lain hal nya dengan Agam, saat melihat Anya ia langsung berlari menghampiri nya.

"An aku bisa jelasin" ucap Agam

"Jelasin apa?"

"Aku sama Yasm--"

"Anggap aja aku gak pernah liat apapun"

"Jangan marah An, dia cuma adik kelas"

"Adik kelas yang akan menjadi target kamu selanjutnya, hm?"

"Gak git--"

"Aku duluan Gam"

Agam menghela nafas kasar melihat Anya yang tidak mau mendengar kan penjelasan nya, ini hanya salah faham.

Saat ingin melangkah menuju kelas nya ponsel Agam bergetar menandakan sebuah notifikasi pesan, ia mengeryitkan kening nya melihat siapa yang mencoba menguhubungi nya.

"Klesya?" gumam Agam.

Klesya Diana Putri, salah satu siswi dari SMA Bintang. Mempunyai 2M followers di Instagram nya, seorang Primadona yang selalu di puja para lelaki. Klesya adalah mantan nya Agam, lebih tepat nya ia menjadikan Agam pacar karena sebuah taruhan konyol dengan teman-teman nya.

Merasa di permainkan oleh Klesya yang menjadikan Agam selalu mempermainkan Wanita. Pikir Agam semua wanita itu sama saja, lebih mementingkan ego nya sendiri dari pada perasaan orang lain.

Semenjak putus dari Klesya ia memang menjadi laki-laki brengsek, dalam 1 minggu Agam bisa mengganti pacar sebanyak 4 kali. Udah kaya minum obat ya Gam.

Dengan sikap Agam yang seperti ini lah Klesya yang harus sangat di salahkan. Tapi semua nya merubah semenjak kehadiran Anya, entah lah mungkin Agam sudah menjadi luluh karena pesona dari seorang Anya Kyle.

"Yang jangan ngambek dong" Agam terus saja merayu Anya, karena ia tahu jika Anya marah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membujuk nya.

"..."

"Anyaaa"

"..."

"Sayang maafin aku" Agam mengguncang bahu Anya

"Apaan sih Gam" Anya melepas Headsheet yang ia pakai kemudian beralih menatap Agam, sedangkan Agam hanya menlogo.

"Ternyata Anya dari tadi pake Headsheet" batin Agam.

"Maaf"

"Untuk?"

"Tadi aku sama Yasmine cuma ngobrol biasa doang"

"Iya terus  kenapa?"

"Kam--"

"Cuma teman?" Agam mengangguk

"Ya sudah, aku percaya"

"Kamu marah?"

"Enggak"

"Bohong"

"Mau kamu apa sih, aku percaya kamu malah kaya gini. Tapi pas aku gak percaya kamu maksa aku buat percaya, dan akhirnya kamu marah. Terus aku harus gimana?" Agam menggelengkan kepala nya.

"Aku sayang kamu An"

• • • • •

Mungkin banyak orang bilang cinta
tidak harus memiliki, melihat nya bahagia
pasti kita juga akan merasa bahagia.
Tapi tidak dengan ku, sebab cinta pasti ingin memiliki. Tidak rela melihat nya bahagia
dengan orang lain, tidak rela melihat
senyum nya di ciptakan oleh orang lain.
Karena cinta seegois itu.

Dikediaman rumah Anya sedang mengadakan makan malam, kali ini orang tua nya berada di rumah karena pekerjaan mereka yang katanya sudah bisa di kendalian jarak jauh.

Menjadi orang kaya itu ternyata tidak selama nya menyenangkan, banyak harta tapi jauh dari orang tua buat apa. Disaat kita sedang jatuh memang nya harta bisa menolong? Bisa jadi pundak disaat ingin menangis? Harta cuma mendampingi, disaat kita jatuh pun harta pasti ikut pergi.

Mungkin kalau Anya bisa memilih ia lebih menyukai hidup sederhana tapi setiap hari bisa kumpul dengan keluarga, dari ada dikelilingi harta tapi harus jauh dengan orang tua.

"Papah sampai kapan di Jakarta?" tanya Anya

"Mungkin cuma dua minggu sayang"

"Yah ko sebentar banget sih, katanya urusan disana sudah selesai" keluh Anya

"Iya nanti kan mamah bisa kesini lagi" Diana  nya ikut berbicara kali ini.

"Anya tuh mau kaya teman-teman Mah, Pah. Setiap pagi di bikinin sarapan sama Ibu nya, setiap hari di antar jemput sama Ayah nya. Anya iri"

"Kita kan kerja juga untuk kamu sayang"

"Anya lebih milih jadi miskin dari pada harus kaya gini" cicit Anya namun masih bisa di dengar oleh Bagas.

"ANYA!" bentak Bagas.

Anya memejamkan matanya mendengar bentakan sang Ayah. Seumur hidupnya Anya baru kali ini di bentak oleh orang tua nya sendiri, hidup Anya yang lemah lembut membuat nya ketakutan di perlakukan seperti ini.

Dengan air mata yang sudah mengalir ia bangkit dari duduk nya dan berlari menuju kamar nya. Menutup pintu kamar dengan sangat keras membuat suara nya terdengar sampai ke lantai bawah. Memeluk lutut nya dan membenamkan wajah nya di kedua kaki yang sudah bertautan itu.

"Papah jahat" lirih Anya.

• • • • •

To be continue...

22 Mei 2018

JEEVAN [TAMAT]Where stories live. Discover now