38#

2.5K 104 1
                                    

"Nath—sumpah, kamu??" ucap Anya dengan kedua mata yang sudah memanas.

"Iya ini aku sayang" jawab Nath asal.

"Nath ih.." Anya memukul pelan lengan Nath lalu beralih memeluk nya dengan sangat erat.

Penasaran gak?

Enggak.

Sialan.

Tapi biar author jelaskan, jadi sejak Anya selesai meeting siang tadi Nath memberi kabar bahwa ia tidak bisa menjemput Anya alias membatalkan acara makan siang mereka berdua. Sekali lagi Anya dibuat kecewa dengan Nath yang selalu saja membatalkan janji seenak nya.

Namun saat Anya sudah berada didalam perjalanan pulang tiba-tiba saja mang Darman tidak mengendarai mobil kearah rumah nya, melainkan ke sebuah jalan yang entah akan menuju kemana. Saat ditanya pun mang Darman hanya terseyum membuat Anya emosi setengah mampus.

Tadi Nath, lalu sekarang mang Darman dan nanti siapa lagi??? Pikir Anya. Saat menyadari mobil yang ia tumpangi berhenti ditepi jalan membuat Anya tersentak sekaligus tegang, bagaimana tidak dijalan ini Anya tidak tahu akan mengarah kemana dan mang Darman tidak berniat membunuh Anya disini kan!?.

"Mang kita ngapain berhenti disini!?" ucap Anya

"Ban mobil bocor Non, sebentar biar di cek dulu"

Cukup lama Anya menunggu didalam mobil tapi saat ia keluar tidak melihat sosok mang Darman disana, sudah hampir tiga kali Anya memutari mobil tapi mang Darman benar-benar tidak ada. Lalu Anya harus mencari kemana?? Ini cukup ramai pasti sangat sulit mencari mang Darman.

Panik, itu yang Anya rasakan. Takut dan entah harus berbuat apa lagi Anya pun bingung, tiba-tiba Anya terkejut saat mendengar teriakan nama nya dan Anya pun tidak tahu dari mana suara itu berasal. Anya dibuat tercengang ketika balon besar berwarna biru muda terbang dihadapan nya, walaupun dari jarak yang cukup jauh tapi Anya dapat melihat jelas balon itu bertuliskan 'will you marry me'.

"MENIKAH LAH DENGAN KU.."

"JADI IBU DARI ANAK-ANAK KU KELAK"

"TEMPAT TERAKHIR UNTUK KU PULANG"

"I LOVE YOU ANYA.."

Suara teriakan itu membuat Anya tanpa sadar meneteskan air mata, ia menutup mulut dengan kedua tangan sambil menggelengkan kepala nya pelan. Anya sangat bahagia sampai ia pun tidak tahu harus mengatakan apa, yang jelas ia merasa menjadi wanita yang sangat beruntung.

Anya berlari kencang saat melihat Nath merentangkan tangan nya kepada Anya, Nath sedang berdiri di tengah-tengah keramaian kota dan ada mang Darman. Oh wait, ada mama, papa dan juga mbak Lela juga disana. Anya merasa kesal namun bahagia melihat mama nya terikik geli melihat ekspresi Anya.

"Mau?" tanya Nath

"Enggak!" ketus Anya

"Are you serious??"

"Gak bakal nolak maksudnya!" Anya kembali memeluk Nath sangat erat dan membenamkan wajah nya diceruk leher Nath. Dalam pelukan ini Anya sedikit berjinjit karena tubuh Nath yang jauh lebih tinggi dari dirinya.

"Pa, Nath mau cium Anya. Boleh?" kata Nath sambil meminta izin pada Bagas.

"Gak boleh!" ketus Bagas membuat Anya cemberut, namun didetik selanjutnya Anya menyeringai.

Cupp!!..
Satu ciuman hangat mendarat dipipi Nath saat Anya menarik pelan tubuh Nath agar sejajar dengan nya. Tubuh Nath menengang namun Anya cuma tertawa, mang Darman secara perlahan menggenggam tangan mbak Lela. Sedangkan Diana dan Bagas langsung bersikap seolah tidak melihat apapun.

JEEVAN [TAMAT]Where stories live. Discover now