33#

2.3K 110 0
                                    

3 bulan kemudian..

Anya sedang bergulat dengan semua tugas kuliah yang begitu menanti untuk segera diselesaikan. Apalagi Dosen tampan yang mempunyai sikap sedingin es itu selalu lengkap dengan peraturan 'tidak mengerjakan tugas satu kali dianggap alfa dimata kuliah saya selama satu minggu kedepan', begitu lah kata nya.

"Gue mau langsung kawin aja bisa gak sih!" gerutu Anya

Tiba-tiba jemari nya beralih memegang ponsel yang sedari tadi ia abaikan karena memang tidak ada yang begitu penting disana, ponsel Anya kini sudah seperti tidak bernyawa seakan tidak ada kehidupan lagi.

Biasa nya dalam sehari Anya bisa mencharger ponsel lebih dari 5 kali sehari, bahkan powerbank pun tidak pernah Anya tinggalkan, belum lagi charger yang biasa ia gunakan dimobil. Biasa nya mobile data yang tertera diponsel pun tidak pernah Off, tapi sekarang mungkin hanya di pagi dan malam hari saja Anya menghidupkan nya.

"Sumpah ya, mau pinter begini amat" Anya langsung meletakan kepala nya di meja belajar dengan tangan yang terjulur lurus sebagai penopang.

Kedua mata Anya yang bisa dikatakan sangat minimalis itu menunjukan raut berbinar, seakan menahan tangis saat melihat Agam memberikan satu notifikasi pesan untuk diri nya. Hanya sebuah kalimat singkat namun memberi efek yang begitu dahsyat nya bagi seorang Anya.

Agam : "Aku udah di bandara, besok malam aku kerumah kamu ya sayang"

"Akhirnyaaaa yatuhan" Anya mengadahkan kedua tangan nya seolah mengucap tanda syukur.

Anya bangkit dari duduk nya kemudian merapihkan semua buku-buku yang berserakan dimana-mana, apalagi buku yang tebal nya lebih dari 500 halaman itu sangat membuat Anya pusing. Minum berbagai macam obat juga tidak mempengaruhi apapun bagi Anya.

"Agam pulang, Agam pulang, Agam pulang—" Anya melompat-lompat kegirangan diranjang nya seperti anak kecil yang baru saja di belikan balon oleh orang tua nya.

"3 bulan gue berasa jadi Janda tapi belum nikah, akhirnyaaa semua penantian tidak sia-sia.."

"HIDUP LDR!!"

"Ayeeyyyy haha"

Sedetik kemudian Anya berhenti sejenak dengan kelakuan nya, seolah dirinya sudah kembali kealam sadar nya. Pandangan nya mencari sosok ponsel kesayangan nya yang tadi sudah sempat terabaikan. Membalas pesan Agam, hanya itu yang di pikiran Anya.

Anya : "Aku tunggu ya sayang"

Agam : "Kayak nya kita perlu LDR lagi nih biar kamu manggil aku sayang terus"

Anya : "Apaansi Gam. Besok ya jangan telat, jangan lupa oleh-oleh nya juga hehe"

Agam : "Siap nyonya Maurer"

• • • • •  

Gadis cantik yang masih berusia belasan tahun itu sedang membasahi tubuh nya, lebih tepat nya mengguyur diri sendiri dibawah deras nya air hujan yang turun secara terus-menerus membasahi bumi. Tubuh kecil nya itu kedinginan, menggigil perlu dekapan seseorang.

Pikiran nya kacau, masa depan nya sudah hancur. Ia mengecewakan kedua orang tua nya, terlebih lagi sang ibu. Air mata nya pun sudah tidak terlihat lagi mungkin karena turun secara bersamaan dengan air hujan. Harus berbuat apa sekarang, dirinya begitu lemah menghadapi masalah seperti ini.

Hanya terduduk lemas disudut jalan yang bisa ia lakukan sekarang, begitu gelap, sunyi, tidak ada satu pun cahaya dan tidak ada satu orang pun yang melintas disana. Hati nya remuk, jantung nya seakan dipaksa lepas dari tempat nya. Ia sudah kehilangan nya, sesuatu yang tidak akan pernah bisa kembali.

JEEVAN [TAMAT]Where stories live. Discover now