28#

2.3K 139 6
                                    

"Erick kecelakaan dan dia meninggal waktu saat diperjalanan menuju rumah sakit, apa lo masih butuh waktu buat menyendiri!!?" bentakan Keshy membuat Anya bungkam seribu bahasa.

Tubuh nya seperti dihantam ribuan ton batu dan hati nya seperti hangus perlahan menjadi butiran pasir. Setengah nyawa nya pun menghilang, seperti ribuan kupu-kupu yang terus terbang jauh pergi meninggalkan nya sendirian. Seseorang yang selama ini membantu Anya bangkit dari keterpurukan nya sudah tidak ada lagi.

Entah kalimat apa yang pantas untuk menggambarkan sosok Erick di kehidupan Anya. Erick terlalu baik, dia terlalu sempurna untuk hanya dijadikan sebuah kalimat. Bahkan ribuan kata pun tidak cukup untuk mendeskripsikan secara detail kebaikan Erick yang sudah ia lakukan demi Anya.

"Sekarang Erick dimana??" kata Anya dengan suara serak menahan tangis nya

"Sebentar lagi dimakamkan—"

"Gue gak punya waktu banyak, gue harus kerumah Erick!!" dengan cepat Anya mengambil kunci mobil yang berada digenggaman Keshy dan pergi meninggalkan Keshy.

Anya berlari begitu saja meninggalkan tas dan barang-barang yang biasa nya tidak pernah terlewatkan, hanya tinggal ponsel nya yang berada disaku baju Anya. Terus saja berlari tanpa memperdulikan para siswa dan siswi yang melihat kearah nya, air mata nya sudah turun terus menerus dan tidak tau kapan akan berhenti.

"Lo udah tau kabar soal Erick??" tanya Gilang saat melihat Keshy baru saja keluar kelas ingin mengejar Anya

"Udah, ini gue mau ngejar Anya. Dia langsung lari dan dia syok banget dapet kabar ini!" panik Keshy

"Itu Anya. Cepat kejar!!" bentak Agam saat melihat mobil Keshy baru saja keluar dari area sekolah.

Hidup Anya benar-benar dibuat kacau sekarang, semua nya hilang, semua nya pergi. Kenapa tidak ada satu pun orang mau menetap disisi Anya, kenapa tidak ada satu pun orang yang benar-benar ingin hidup bersama Anya sampai maut memisahkan mereka.

"ANYA STOP!! KAMU BISA CELAKAIN DIRI KAMU SENDIRI!!" teriak Agam saat mobil mereka sudah bersampingan.

"ANYA PLEASE DENGERIN AKU. BERHENTIIN MOBIL KAMU SEKARANG!!"

"SEMUA BISA DI SELESAI KAN, TENANGIN DIRI KAMU DULU!!"

"AKU BILANG BERHENTI ANYAA!!!"

Namun nihil, tidak ada satu pun teriakan dari Agam yang di dengar oleh Anya. Malah membuat Anya semakin menginjak pedal gas dengan kecepatan penuh dan mengabaikan pengendara lain yang sudah membunyikan klakson kendaraan mereka karena ulah Anya yang membawa mobil ugal-ugalan.

Semua orang yang berada dimobil Agam dibuat panik saat melihat mobil yang Anya kendarai hampir menabrak mobil fuso besar yang sedang berjalan pelan disisi kiri. Tinggal sedikit lagi mungkin Anya akan menyusul Erick kalau saja Anya tidak cepat membanting stir mobil nya kearah kanan.

"Anjir An mobil gue—" lirih Keshy karena ia yakin suara dentingan keras tadi adalah suara badan mobil nya yang beradu dengan mobil yang sangat besar itu.

"Untung lo sahabat gue" lanjut Keshy

Selanjutnya mereka harus menghadapi sekali lagi cobaan saat mereka terjebak di lampu merah. Tapi tidak dengan Anya, mobil nya terus melaju kencang bahkan membuat pengendara lain nya pun mengerem secara mendadak karena kalau tidak sudah bisa di pastikan akan terjadi kecelakaan beruntun.

"Aduh gue lemes liat si Anya—" Gavin terus saja mengoceh tidak jelas membuat semua nya semakin pusing.

"Gam pelan-pelan nape—gue belum mau mati!!"

"CEWEK GUE LAGI BERTARUH NYAWA DIDEPAN BEGO!!" bentak Agam membuat ketegangan semakin terasa didalam mobil itu.

"Yaudah serah u da, w mau tidur aja. Tar kalo udah nyampe bangunin yaa" dan benar saja setelah mengatakan itu Gavin dengan cepat nya terlelap dikursi belakang dengan posisi yang sangat nyaman.

JEEVAN [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt