34#

2.1K 111 1
                                    

"Saya Aratha, biasa di panggil Atha"

Kerutan di kening Anya semakin terlihat jelas saat mendengar gadis itu memperkenalkan nama nya. Banyak pertanyaan yang mengebu-gebu seakan ingin dijelaskan secara rinci saat ini juga. Anya tidak pernah mengenal nya, bertemu pun tidak, bahkan nama nya juga baru Anya dengar malam ini.

"Atha?"

"Saya pembantu Tuan Agam sewaktu dia di London kemarin" jelas nya seakan mengerti ucapan Anya barusan.

Bukan nya mengerti tapi malah semakin banyak pertanyaan yang menumpuk dipikiran Anya, pembantu Agam lalu sekarang kenapa malah kerumah nya. Semua nya benar-benar sulit, terlebih lagi saat Anya melihat gadis itu memasang raut wajah yang getir seperti menahan tangis.

Sesama perempuan Anya merasa iba melihat pemandangan seperti ini, mungkin Atha membutuhkan penopang untuk diri nya. Sedetik kemudian Anya menggenggam tangan Atha seperti ingin memberi sedikit ketenangan, sedangkan Atha ia menatap tidak percaya kearah Anya.

Anya begitu baik, mau merengkuh siapapun bahkan dengan Atha yang mungkin bisa dikatakan mereka baru bertemu saat ini. Apalagi Atha sudah mengatakan bahwa dirinya hanya seorang pembantu, Anya tidak memandang status, semua nya sama dimata Anya.

Atha terus menatap Anya dengan rasa bersalah, tidak selayaknya Atha diperlakukan seperti ini. Apakah nanti jika Anya sudah mengetahui yang sebenarnya dia akan tetap bersikap seperti ini atau malah membuang Atha bahkan mungkin mencaci maki Atha seperti binatang yang menjijikan. Atha sudah sangat siap untuk mendapatkan itu semua.

"Kamu kenapa??" kelembutan suara Anya membuat tangis Atha semakin deras.

"Saya—" tidak bisa melanjutkan perkataan nya membuat Anya semakin mendekatkan tubuh nya dan ingin memeluk Atha. Tapi saat tangan Anya sudah menarik pelan tubuh Atha tiba-tiba saja Atha menepis nya membuat Anya tercengang.

"Jangan Nona. Anda tidak pantas menyentuh manusia seperti saya" kata Atha dengan isak tangis yang terus saja terdengar.

"Kita sama-sama perempuan, aku mengerti gimana perasaan kamu"

"Anda tidak akan pernah mengerti Nona—"

"Kamu ada masalah apa??"

"Kalau saya ceritakan apa Nona mau membantu saya??" ucapnya sambil menatap Anya penuh permohonan.

"Selagi aku mampu, pasti akan aku bantu" jawab Anya dengan pasti.

"Ikhlaskan Agam untuk saya Nona, suruh dia menikahi saya secepatnya—"

Plakkk!!
Tamparan yang sangat keras melayang begitu saja saat Anya mendengar Atha berbicara untuk menyerahkan Agam dengan mudah untuk menikahi nya. Anya sudah berbaik hati untuk membantu Atha tapi kenapa malah dia meminta hal yang tidak mungkin bisa Anya berikan.

Emosi nya tiba-tiba meluap, tubuh Atha yang tadi duduk dengan tegap kini terhuyung kebelakang sofa setelah mendapatkan perlakuan kasar dari Anya. Mbak Lela menatap tidak percaya dengan apa yang tadi ia lihat, Anya yang selalu bersikap lembut sekarang ia sudah keluar dari batas manusiawi.

Anya bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah pintu utama. Pikiran nya sangat mendidih, kedua tangan nya terkepal kuat, deru nafas yang begitu tidak teratur dengan tatapan tajam yang ia berikan untuk Atha seperti akan menembus sampai ke otak nya.

Sedangkan Atha ia semakin menangis, isakan nya semakin menjadi-jadi. Bukan hanya pipi nya yang terasa panas, hati nya juga terasa sakit, perih, seperti disayat dengan sengaja dan dirobek paksa begitu saja. Semua yang Atha takutkan akan terjadi, semua orang memandang Atha seperti sampah.

JEEVAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang