39#

2.8K 110 2
                                    

"Jadi anda berharap saya akan melepaskan Anya begitu saja??"

"Tidak!"

"Kenapa? Kalau cinta harus nya di perjuangkan.."

"Karena tugas saya hanya sebatas mencintai bukan memaksa Anya untuk kembali mencintai saya atau pun untuk kembali hidup bersama saya. Saya percaya setiap hati punya pemilik nya masing-masing, seandainya pemilik hati Anya adalah saya kemanapun Anya pergi hati itu pasti akan berbalik ke pemilik sejati, dan Tuhan punya seribu cara untuk mendekatkan kita lagi. Tapi kalau bukan milik saya??, mungkin ini alasan Tuhan mempertemukan anda dengan Anya" jawab Agam sambil tersenyum.

"Tapi kalau saya mengiklaskan Anya untuk kembali dengan mu, bagaimana??" penuturan Nath membuat Anya melotot tidak percaya sambil menggelengkan kepala nya pelan seolah berkata 'jangan Nath'.

"Saya akan sangat berterimakasih dengan anda" Agam tersenyum sambil melirik Anya yang sedang duduk dihadapan nya.

Siang ini Nath mengajak Anya untuk makan siang bersama, hanya sekedar ingin menebus janji karena beberapa waktu lalu Nath selalu saja membtalkan nya. Sebenarnya ada tujuan lain yang tidak di ketahui oleh Anya, bahwa Nath sudah mengetahui semua masa lalu Anya jauh sebelum Anya sembuh dari Depresi nya.

Waktu bertabrakan dengan Agam pun sebenarnya Nath sudah tahu bahwa Agam adalah kekasih masa lalu Anya sekaligus laki-laki yang menjadi penyebab Nath bertemu dengan Anya sampai mereka menjalani hubungan selama ini. Jujur saja Nath takut kalau Anya akan bertemu dengan Agam,dan sekarang ketakukan Nath sudah menjadi kenyataan.

"Lo orang Indonesia?"

"Wajah nya seperti tidak asing, but dia siapa.." batin Nath.

"Iya gue asli Jakarta. Hm, gue duluan ya masih banyak kerjaan"

"Nath Condesed, panggil saja Nath"

"Agam, Nath. Gue Agam"

"Ternyata benar, dia kekasih Anya di masa lalu" batin Nath.

Nath menggenggam tangan Anya erat diatas meja dan menatap mata Anya sangat dalam, seakan mencari cinta untuk dirinya didalam sana. Nath tersenyum masam, kemudian Nath menatap kearah Agam. Entah apa yang ada dipikiran Nath sampai ia bisa menarik jemari tangan Anya dan dipersatukan dengan jemari tangan Agam.

"Saya tahu mungkin saya terlalu bodoh karena melakukan ini, tapi ini lah saya. Saya rela sakit hati demi melihat orang yang saya cintai bahagia, walaupun bahagia nya dia bukan bersama saya.." Nath tersenyum tipis namun memberikan banyak arti.

"Nath kamu jangan gila!!" bantah Anya tapi tidak mendapatkan respon apapun dari Nath.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun akhirnya Nath bangkit dari duduk nya, Nath sempat mencium kening Anya lembut sebelum ia meninggalkan Anya dan Agam didalam Restoran. Nath merasa keputusan yang ia buat sudah sangat tepat, bagaimana pun Nath tidak mau hidup nya penuh dengan keterpaksaan.

Sedangkan disisi lain Anya sudah kembali terisak saat Agam berlutut dihadapan nya untuk memohon kesempatan kedua agar mereka bisa menjalin hubungan seperti dulu, tidak peduli dengan pengunjung disana yang sudah melihat kearah mereka.

"Ma—maaf aku gak bisa Gam.." ucap Anya terbata karena ia menahan tangis nya.

"Aku mohon An—" lirih Agam

"Memang nya kemana istri kamu, Atha??"

Tiba-tiba saja Agam mengubah posisi nya menjadi berdiri dan kembali duduk dihadapan Anya, spontan membuat Anya bingung dengan perubahan raut wajah Agam hanya dalam waktu seperkian detik. Setelah melipat kedua tangan nya di atas meja lalu Agam kembali berbicara.

JEEVAN [TAMAT]Where stories live. Discover now