10#

3K 175 0
                                    

Berjalan sendirian dengan gontai di kooridor kelas. Penampilan yang sedikit kusut ini tapi tidak mengurangi sedikit pun kecantikan nya.

Ia sama sekali tidak bersemangat ke sekolah hari ini, semua nya kacau begitu juga dengan hati nya. Agam pun belum memberi kabar padanya. Entah lah semua nya nampak mengecewakan.

Saat di kelas pun ia tidak merespon berbagai ucapan Gavin yang tidak sama sekali berfaedah, biasa nya Anya akan terus menjawab apapun perkataan Gavin sampai akhirnya mereka pun berdebat.

"Selamat pagi Anya"ucap Gavin

"Tikung ah mumpung Agam belum dateng" Gavin segera duduk di kursi sebelah Anya.

"Anya sayang"

"Yuhuuuu"

"An lo denger gue kan?"

"Speedaaaa"

"Lo pura pura gak denger apa emang gak mau denger?"

"Anyaa lah woy"

"Anya marah ya? aa Gavin punya salah apa?"

"Jujur lah padaku bila kau sedang marah, An woy"

"Lo sehat?"

"Kacang mahal kacang mahal"

"Anyaaaa woy buset gue dicuekin"

"BACOT BANGET SIH VIN" bentak Anya membuat Gavin terdiam, menelan saliva nya susah payah. Sedangkan yang lain sudah menertawakan nya.

Keshy dan Rain mengerti keadaan Anya saat ini sedang tidak baik kemudian mereka menghampiri Anya yang sedang membenamkan wajah nya pada lipatan kedua tangan di meja.

"An kenapa?" kata Keshy mencoba mempertanyakan kenapa dengan sahabat nya itu.

"Gak apa-apa" jawab Anya.

"Cerita dong An"

"Gue lagi mau sendiri, tolong ya tinggalin gue dulu"

"Tap--"

"Please"

Keshy dan Rain hanya mengganggukan kepala dan berlalu meninggalkan Anya. Semua nya tidak mengerti kenapa Anya tiba-tiba seperti ini, hanya satu yang bisa memberikan alasan nya. Agam.

"Anya kenapa Shy?" tanya Tasya

"Gak tau, gak biasa nya dia kaya gini. Pasti ada apa-apa nih sama Agam"

• • • • •

Saat jam istirahat pun hanya ada Keshy, Rain dan Tasya. Sedangkan Anya masih hanyut dengan kekesalan nya. Anya memang seperti itu, disaat Mood nya baik sikap nya pun pasti baik. Tapi di saat Mood nya hancur jangan harap ada senyum yang ia berikan.

Sebagai pacar yang pengertian saat ini Agam sedang mengantri makanan untuk sang kekasih, Agam tau Anya belum makan apapun dari pagi.

Hanya sepiring Nasi Goreng dan Air mineral, mungkin saja bisa mengembalikan Mood Anya. Kalau pun nanti nya tidak bershasil ya tidak masalah, yang terpenting Agam sudah mencoba nya.

"Gue ke kelas dulu ya, biasa si ayang lagi mau di manja" pamit Agam

"Percaya gue Gam" ejek Reyhan

"Kita juga bisa ko Kesh kalau lo mau" ucap Dave

"Mau apa? Ini?" Keshy mengepalkan tangan nya di hadapan Dave

"Gak usah sok romantis lo jadi orang, makan tu bogem haha" ucapan Gavin berhasil membuat semua teman nya tertawa.

Disisi lain Agam sedang berjalan menuju kelas nya, dengan perasaan yang tidak karuan. Disaat seperti ini ia yakin akan terkena berbagai macam  kalimat pedas yang akan Anya ucapkan padanya.

Baru saja memasuki kelas sudah menunjukan wajah kekasih nya itu, duduk sendirian dengan ponsel yang berada di genggaman nya. Agam tau Anya sempat melirik nya walaupun hanya sebentar.

Agam tersenyum menyodorkan makanan dan minuman yang sengaja ia belikan untuk Anya. Lain hal dengan Anya, ia hanya menatap Agam dengan tatapan datar.

"Dimakan, aku tau kamu belum makan"

"Aku.gak.laper" jawab Anya penuh penekanan disetiap kalimat nya.

"Gak usah bohong. Kamu kan biasanya makan banyak" Anya menarik piring itu kemudian memakan nya. Agam tersenyum.

"Jangan gini dong An, aku merasa bersalah banget" sambung nya

"..."

"Perasaan hati gak ada yang bisa memprediksi. Aku gak tahu kalau akan jadi seperti ini"

"..."

"Maaf. Maafin aku"

"..."

"An jangan diem aja"

"Dimaafin. Aku gak masalah kalau emang kamu mau pisah dari aku, sekarang pun aku siap"

"Engga. Jangan pisah, lebih baik kita Break aja untuk sementara" Anya tertawa

"Kenapa An?"

"Kita putus ya, tapi bentar aku mau pastiin cadangan aku dulu bisa aku pacarin buat pengganti kamu atau engga. Kalau ternyata dia gak bisa yaudah kita gak jadi putus. Gitu kan maksud kamu?"

"..."

"Gak usah di paksa Gam kalau emang gak bisa"

"Gak. Aku tetap milih bertahan sama kamu"

• • • • •

To be continue...

22 Mei 2018

JEEVAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang