15#

2.8K 147 3
                                    

"Yasmine?"

"Eh lo sama siapa disini?" tanya Yasmine saat melihat teman nya sekarang memergoki ia sedang bersama dengan Agam

"Sam--sama Nyokap, kalau gitu gue duluan ya. Kak Agam aku duluan ya" Agam hanya mengganggukan kepala nya saja.

"Dia siapa?" Tanya Agam

"Oh dia Nada, temen sekelas aku" Agam hanya mengganggukan kepala nya saja

"Kok dia kaya gak asing ya, kaya pernah liat tapi dimana ya" batin Agam

• • • • •

Anya berjalan menyusuri kooridor kelas. Gadis itu masih saja dengan earphone yang terpasang di kedua telinga nya yang selalu setia menemani pagi nya.

Saat baru saja ingin melanjutkan jalan nya tiba-tiba saja seseorang menepuk pundak sebelah kanan nya membuat Anya dengan dengan cepat melihat ke sebelah nya. Senyum di bibir Anya mengembang melihat siapa yang ia lihat pagi ini.

Setelah semalaman tidak ada kabar akhirnya Agam kembali menampakan wajah nya di hadapan Anya. Bahkan pagi ini pun Agam tidak memberi kabar untuk Anya, walaupun hanya sekedar kalimat 'selamat pagi' mungkin saja laki-laki itu tidak ingat jika ada seseorang yang harus dia jaga perasaan nya.

"Kamu—"

"Kamu—" ucap Agam dan Anya secara bersamaan

"Kamu duluan" ucap Agam

"Eh enggak, kamu aja duluan"

"Ladies First babe"

"Kamu semalam les sampai jam berapa?" mendengar pertanyaan Anya sontak membuat Agam terbatuk, bahkan ia menelan saliva nya susah payah.

"Hm. Kaya nya jam 9 deh An"

"Kok kayanya?"

"Iy—iya soalnya pas aku pulang gak lihat ponsel jadi gak tau jam berapa selesai nya"

"Terakhir pegang ponsel jam berapa?"

"Tadi pagi " Anya mengganggukan kepala nya

• • • • •

Anya dan teman-teman nya berjalan menuju kantin. Namun entah kenapa semua pandangan seakan tertuju untuk Anya. Ada apa sebenarnya, ah sudah lah ini tidak penting.

Tiba-tiba langkah Anya berhenti saat mendengar ucapan salah satu siswi yang sedikit menyakiti perasaan nya, seolah tidak memperdulikan harga diri seorang Anya Kyle.

"Deketin aja. Kak Agam udah single kok, orang kemarin dia jalan sama cewek lain"

"Eh kata siapa lo?"

"Kata temen gue, dia lihat sendiri kok kemarin"

Mendengar itu membuat Anya berjalan mundur. Kemudian berbalik dan menatap kedua siswi yang sedang berbicara tadi dengan sangat intens. Satu jari nya terjulur menunjuk salah satu siswi tersebut.

"Bicara apa lo tadi!?" bentak Anya

"Apa kak? Kita berdua gak bicara apa-apa"

"Gue gak tuli ya!!" teriak Anya

"Hm—kak Agam" belum selesai berbicara ucapan gadis itu sudah terlebih dahulu dipotong oleh Keshy.

"Udah An ayo" Keshy lebih dahulu menarik lengan Anya. 

Anya berjalan mengikuti langkah Keshy. Anya masih saja menatap adik kelas nya itu dengan tatapan yang sangat tajam. Kesal sekaligus tidak percaya dengan apa yang ia dengar hari ini. Putus dengan Agam? Berita dari mana itu. Bahkan pagi ini pun dia masih baik-baik saja dengan Agam.

• • • • •

Sejak kejadian siang tadi disekolah Anya menjadi murung, wajah nya masih saja menampakan kegelisahan nya. Apakah benar Agam yang menyebarkan berita bahwa ia sudah memutuskan hubungan nya, tapi kenyataan nya hubungan mereka masih baik-baik saja belum ada yang mengatakan kata putus dia antara mereka berdua.

Ketakutan yang selama ini Anya pendam sebentar lagi akan terjadi, semua rasa kecewa yang sudah Anya buang jauh-jauh sekarang sudah kembali secara perlahan bahkan semua nya akan menjadi kenyataan. Kenyataan pahit yang harus ia hadapi.

Selama 7 bulan ini mereka menjalin hubungan yang ternyata harus kandas dengan cara seperti ini. Sudah lah, lebih baik hubungan mereka segera di selesaikan. Berpacaran lama-lama putus cuma karena orang ketiga, miris.

Drrtt drrtt
Ponsel Anya bergetar menampilkan nama Agam disana. Senyum Anya mengembang melihat nama kekasih nya disana, sedetik pesan itu masuk Anya langsung membuka dan segera membalas nya. Tidak lama Agam kembali membalas pesan nya namun membuat senyum di bibir Anya menghilang.

Agam : "Sayang"

Anya : "Iya kenapa?"

Agam : "Sementara ini kita break dulu ya, kita butuh waktu buat ngembaliin hubungan kita kayak awal. Aku izinin kamu buat deket sama laki-laki lain tapi dengan syarat gak boleh saling pake perasaan, kamu cuma milik aku"

Anya menangis dalam diam. Dada nya sesak membaca pesan dari kekasih nya yang dari kemarin ia tunggu kabar nya, tapi sekarang ia malah membuat nya kecewa. Air mata pun bahkan sudah tidak bisa untuk keluar lagi, mungkin Anya terlalu lelah menangis setiap hari untuk orang yang sama.

Orang yang bahkan sama sekali tidak peduli dengan keadaan nya. Selalu mementingkan perasaan nya sendiri, Anya benar-benar kecewa kali ini. Ternyata ini alasan adik kelas nya berbicara seperti itu, kenapa Anya tidak berfikir sampai kesana.

Anya mengambil ponsel nya dan mencari nama Agam di kontak di ponsel nya. Kemudian ia berusaha menghubungi kekasih nya itu, hanya untuk sekedar meminta penjelasan nya. Hanya sebuah penjelasan bukan tuntutan apapun.

Dering pertama

Dering kedua

Dering ketiga

Agam tidak menjawab nya, lebih tepat nya Agam merijeck panggilan Anya. Segitu risih nya Agam dengan kehadiran Anya kali ini untuk menjelaskan pun bahkan Agam tidak mau.

Anya tersenyum masam kemudian ia mengklik BLOCK pada kontak Agam. Mulai detik ini ia akan mengikuti semua permainan Agam. Sampai dimana ia akan bertahan seperti ini terus, apakah hati Agam akan kembali ke dalam genggaman Anya atau telah berhasil di rebut oleh orang lain.

Kita lihat saja siapa yang akan menyerah dalam hal ini. Sudah cukup kebaikan yang Anya berikan untuk Agam, kesabaran orang pun ada batasnya bukan. Orang baik bukan berarti gak bisa untuk menjadi jahat, namun orang baik gak akan pernah bisa menjadi jahat. Baik Anya jangan di Tanya, jahat Anya? Boleh dicoba.

Ia membuka App Line lalu mencari salah satu kontak, saat sudah ditemukan kemudian ia mengklik UNBLOCK. Tertera dengan jelas nama siapa yang berada di sana, Erick Housmans.

"Gue gak nyangka Gam lo bisa sejahat ini sama gue" lirih Anya

• • • • •

To be continue...

07 Juni 2018

JEEVAN [TAMAT]Where stories live. Discover now