Day sixteen

6.4K 461 114
                                    

Gema tersenyum pada pasiennya yang sedang merajuk kesal karena dia larang Hiking bersama Abang dan Pacar abangnya, Naya.

Keadaan Dewa memang tidak dalam kondisi buruk, tapi dia hanya mencegah terjadinya kambuh seperti beberapa hari yang lalu.

Maka, dia melarang anak ini bepergian jauh, apalagi untuk naik gunung.

Naya yang kali ini menemani Dewa konsultasi cekikikan melihat sang calon adik ipar merajuk.

"Gak papa, biar nanti Kakak batalin acara Hikingnya, kita basketan aja di lapangan apartment, gimana?". Tawar Naya.

"Tapi kamu jangan ikut, lari-larian gak baik buat kamu" cela Gema cepat.

Dewa berdecih kecil, "Katanya lari bikin sehat".

"Yang sehat Lari, bkin tambah sehat. Lah kamu yang sakit, ya tambah sakit" ujar Gema tak ingin kalah.

Naya tersenyum mendengar debat dokter dan pasien ini, salah dia juga sih yang mengajak Dewa hiking. Sebenarnya waktu sehat, Dewa sangat mageran. Dia tidak suka keluar rumah, khususnya kamarnya. Berbeda dengan Ben yang sangat suka aktifitas luar rumah, Ben suka basket dan olahraga dengan bola besar. Ben juga suka hiking dan skateboard dan iceskating.

Naya sebenarnya juga tidak terlalu suka olahraga, tapi semenjak pacaran dengan Ben, dia jadi teracuni.

"Mending kamu pulang deh, Wa. Daripada disini cuman buat manyun" Ucapan Gema memecah keheningan beberapa menit lalu.

"Tapi ijinin aku hiking dulu" Pinta Dewa.

Sebenarnya Gema heran juga sih kenapa adik temannya ini memaksa ikut hiking, biasanya juga dia paling suka kalau disuruh tidur atau istirahat. "Kasih saya alasan dulu buat ngasih kamu ijin".

"Ada abang yang selalu siap sedia oksigen portable kalo aku sesak, obat pasti aku bawa, terus udara di gunung bagus buat paru-paru. Ada Kak Naya juga yang siap siaga bantuin abang, ayolah Mbak"

Gema menghembuskan nafas pelan, dia sepertinya harus mengijinkan anak ini hiking, daripada Dewa jadi kesal dan ngambek. "Iya udah, tapi tebus dulu suplement sama vitamin ini."

Dokter berhijab itu menuliskan resep suplemen penambah darah dan nutrisi serta vitamin C untuk menambah kekebalan tubuh Dewa.

Senyum mengembang diwajah Dewa, baru kali ini anak itu tersenyum cerah setelah melihat resep obat dari Gema dan menatapnya takjub. "Makasih, ya mbak dokterku yang cantik tapi jomblo".

"Duh, Jomblo teriak jomblo"
🍃🍃🍃

"Tuhkan capek" Ben menyerahkan sebotol air mineral pada Dewa yang duduk diatas batu di track hiking

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhkan capek" Ben menyerahkan sebotol air mineral pada Dewa yang duduk diatas batu di track hiking.

Mereka baru berjalan sampai posko satu, tapi Dewa sudah duduk diatas batu lalu memandang pemandangan dibawah gunung yang asri.

TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang