DewaXLea

4.9K 231 70
                                    

Dewa mengaduk bakso yang tadi dia pesan, di depannya Lea sedang menekukkan wajah sedemikian dalam membuat siapa saja merasa asam melihatnya.

Dewa mendengus pelan, merasa sedang makan sendirian sekarang, tadi siapa yang menariknya makan di kantin paling pojok karena ingin curhat.

Belum juga curhat, Lea sudah menekukkan wajahnya dengan ditopang tangan kanannya.

Helaan nafas dalam membuat Dewa mengalihkan mata sejenak dari bakso kesukaannya itu.

Dia meminum jeruk panasnya dan bersidakep rapih, "Lo kenapa, sih?".

Lea mengalihkan matanya dan menatap wajah Dewa dengan tatapan sedih, "Cowok gue selingkuh, Wa".

Dewa mendengus, dia malas mendengarkan kelanjutan cerita Lea lalu melanjutkan makannya.

"Ihh, Wa! Temen mau curhat, dengerin napa?".

Dewa tidak menghiraukan Lea lagi dan kembali memakan bakso yang tersisa. "Iya ngapain gue dengerin, gue nasihatin jg lo gak dengerin, kan?".

Lea mempoutkan bibirnya, kembali mengaduk jus jeruknya. "Si Naya kemana, sih? Gak mungkin kan, mojok ma Bian".

"Bian gak mungkin mau di suntik mati abang gue, kalo ampe ngajak Naya mojok. Mereka lagi ngurusin pensi".

Lea kembali menghela nafas, "Wa, gue nyesel deh gk dengerin lo pas dulu. Andai gue tau, kalau si Andre tuh emang tukang selingkuh".
🌿🌿🌿

Naya sebenarnya bukan pemaksa, dia lebih suka meminta lalu menyerahkan segala keputusan pada orang yang dia pintai tolong.

Bian juga bukan, dia akan meminta dan jika dia menolak, dia akan menyerah.

Keduanya meminta hal yang sama pada Dewa, yaitu menjadi pasangan Lea menjadi pemeran drama tentang Cinderella .

Dewa menolak, bahkan sangat keras. Dia tidak mau image cowok basketnya letoy karena ikut drama yang sebenarnya hanya di gandrungi kaum wanita saja.

Tapi, kalau sudah Ben yang meminta. Permintaan itu menjadi hal yang wajib, jadilah dia menerimanya.

Meski dengan sangat terpaksa, disinilah Dewa dengan Lea, menjadi pemeran utama dari drama sekolahnya.

Adegan demi adegan mereka peragakan, cerita sinderela masih sama, bahkan sampai pernikahan si pangeran dan sinderela.

Dewa menatap Lea, dengan senyuman yang entah kenapa hari ini berbeda.

Dewa sadar, ada rasa yang berbeda dari biasanya.

Di ending, Dewa menatap Lea dengan lekat, entah dia sadar atau tidak, dia mendekatkan wajahnya, dan mengecup bibir merah Lea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di ending, Dewa menatap Lea dengan lekat, entah dia sadar atau tidak, dia mendekatkan wajahnya, dan mengecup bibir merah Lea.

Lea kaget, tangannya seketika menyentuh bibirnya, seketika pipinya memerah, dan tidak Dewa sadari, bersamaan dengan rasa malu yang menjalar, pipinya panas, dan jantungnya berdetak cepat.

TodayWhere stories live. Discover now