satu

80K 8.6K 1.6K
                                    


December 2019
Seoul, South Korea

Pesawat dari Jakarta telah tiba di Bandara Incheon dengan selamat. Seorang gadis berwajah campuran itu sedang menggeret kopernya, mencari seseorang yang membawa kertas bertuliskan 'Choi Nia' yang menjemputnya.

Choi Nia Pov.
Udara dingin merasuk sampai ke tulangku. Korea saat ini sudah mulai memasuki musim dingin. Baju hangat yang kupakai sepertinya tidak sepenuhnya melindungiku. Aku berjalan mencari teman Papa yang akan menjemputku. Rasa dingin yang kurasakan sedikit terobati melihat seorang pria memegang kertas bertuliskan 'Choi Nia' tersenyum padaku.

"Apakah kamu Choi Nia?" tanya pria itu. Aku mengangguk.

Sepanjang perjalanan menuju rumahku, tak henti-hentinya aku melihat pemandangan kota Seoul. Banyak perubahan disana. Gedung-gedung pencakar langit semakin bertambah. Sungguh, aku rindu kota ini. Kota dimana aku dilahirkan. Kota dimana aku menghabiskan masa kecilku bersama anak laki-laki menggemaskan bernama Lee Donghyuck. Sungguh, aku sangat merindukannya.

Tiga belas tahun sudah aku meninggalkan Seoul. Papaku dipindah tugaskan di Jakarta, mau tak mau, kami harus pindah ke Jakarta. Disana, kami tinggal di rumah kakek nenek, orang tua dari mamaku. Oh ya, sepertinya aku belum menceritakan pada kalian kan? Aku berdarah campuran. Papaku asli Korea. Dan Mamaku asli Indonesia. Mereka bertemu saat pertukaran pelajar dan menemukan kecocokan satu sama lain sampai akhirnya menikah.

Walau berdarah campuran, aku tidak hanya fasih berbahasa Korea, tetapi juga berbahasa Indonesia. Bagaimana aku tidak fasih, aku sudah tinggal dan bersekolah di Indonesia selama tiga belas tahun. Kembalinya aku ke Korea bukan tanpa alasan. Selepas SMA, aku memutuskan untuk melanjutkan kuliahku di Korea. Mama dan Papa tidak bisa menemaniku karena mereka harus menjaga kakek dan nenek yang sudah tua di Jakarta.

"Gamsahamnida~" Aku berterima kasih pada teman Papa sambil membungkukkan badan sembilan puluh derajat. Teman Papa tersenyum mengangguk dan menjalankan mobilnya meninggalkanku.

Aku memasuki rumah masa kecilku. Tidak ada perubahan disana. Semuanya masih tertata seperti dulu. Selama kami di Indonesia, rumah ini dirawat teman Papa di Korea.

Kurebahkan badanku diatas ranjang kamar. Aku rindu kamar ini. Pandanganku langsung tertuju pada bingkai foto yang diletakkan diatas meja nakas di samping ranjangku. Seorang gadis kecil dan anak laki-laki nan menggemaskan tampak sedang bahagia bermain di taman hiburan. Ya, itu adalah aku dan Donghyuck. Tak terasa air mataku menetes. Aku rindu padanya.

Aku berlari meninggalkan kamarku, bergegas ke rumah Donghyuck yang ada di samping rumahku.

Tok tok tok~

Aku mengetuk pintu rumah itu. Tidak ada jawaban. Aku kembali mengetuk pintu itu lagi, tidak ada jawaban lagi.

"Apakah kamu mencari seseorang yang tinggal di rumah ini?" tanya seorang ahjumma yang kebetulan sedang lewat.

Aku mengangguk.

"Oh, rumah ini sudah lama kosong nak"

"Kosong?"

"Iya, semenjak Tuan Lee meninggal, istri dan anaknya pindah"

Aku tersentak.

"Kalau boleh tahu, mereka pindah ke mana ahjumma?"

"Entah, mereka tidak berpamitan sama sekali"

.
.
.
.
~~~

Aku berlari menuju rumahku dengan tangis yang tak tertahankan. Aku menangis sejadi-jadinya di atas sofa ruang keluarga. Aku telah kehilangan jejak Donghyuck. Aku seperti kehilangan harapan. Tanpa sadar, tanganku menyenggol tombol power di remote tv. Tv yang ada di depanku menyala.

Acara music bank saat ini sedang tayang. Ada hal yang menarik perhatianku. Delapan belas lelaki tampan tampil bersama diatas panggung. Terlihat ramai menurutku. Tiga kali jumlah member boyband pada umumnya. Aku seperti melihat tarian massal.

Ada hal yang menarik perhatianku lagi. Ketika kamera menyorot penonton, mataku tertuju pada fans yang memegang banner bertuliskan 'Lee Donghyuck'. Sementara itu di sampingnya ada fans yang memegang banner bertuliskan 'Haechan'.

Donghyuck? Apakah itu kamu? Haechan? Nama yang lucu~

Aku mengambil ponselku, mengetikkan nama 'lee donghyuck' dan 'haechan' disana. Namun, kuurungkan niatku untuk mencari namanya di internet.

"Ah~ mungkin Lee Donghyuck yang lain~ namanya kan pasaran"

Aku kembali meletakkan ponselku. Namun, rasa penasaranku mengalahkan segalanya. Aku kembali mengetikkan nama itu di kolom pencarian.

Lee Donghyuck yang bernama panggung Haechan lahir di Jeju, Korea Selatan pada 6 Juni 2000. Ia adalah member NCT, boyband asuhan SM Entertainment.

Jeju? 6 Juni 2000? Persis seperti fakta Donghyuck yang aku kenal. Namun aku kurang percaya. Aku mencari gambar wajahnya dan menemukan gambar ini.

Dia sudah bertransformasi menjadi lelaki yang tampan! Aku mencari wajah predebutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia sudah bertransformasi menjadi lelaki yang tampan! Aku mencari wajah predebutnya. Dan aku menemukan ini.

 Dan aku menemukan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya. Aku kenal dengan wajah ini. Ini adalah Donghyuck yang aku kenal. Sekarang aku percaya, Donghyuck yang aku kenal sekarang sudah menjadi idol. Aku bangga padanya. Tapi apakah dia masih mengingatku? Kuharap suatu saat kita bisa bertemu, Donghyuck.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.







Maaf kependekan 🙏🙏cuma 709 kata :'v Tapi mulai part 3 bakal panjang kok :v tunggu aja ya

Childhood Friend || HAECHAN NCT✔Where stories live. Discover now