dua puluh sembilan

15.7K 1.4K 128
                                    

Choi Nia Pov.

"Monkey, aku sedih Nia pergi."

"Monkey, Nia gimana ya kira-kira disana? Aku pingin ke Indonesia."

Sebulan ini aku selalu terbayang akan suara imut Donghyuck yang sudah sangat lama aku rindukan. Tak jarang aku tertawa karenanya. Aku bersyukur pernah memberikan boneka monkey ini pada Donghyuck.

"Monkey, hari ini ayahku meninggal karena kecelakaan. Ibu ngga berhenti nangis padahal aku udah berusaha nenangin ibu. Ibu selalu ngerasa bersalah kematian Ayah gara-gara ibu. Hikss~ hua~" 

Air mataku menetes ketika mendengar rekaman ini pada suatu hari. Aku bisa membayangkan betapa kehilangannya Donghyuck saat itu. Dulu semasa Ayahnya hidup, Donghyuck selalu disayang Ayahnya karena dia adalah anak satu-satunya. Mereka adalah sepasang Ayah dan anak yang kompak.

Keberadaan boneka monkey ini sama sekali tidak diketahui teman-teman dormku. Aku tidak mau mereka menanyaiku macam-macam dan pada ujungnya mereka pasti penasaran dan memintaku untuk memutarnya di depan mereka. Karena itulah, aku selalu menyimpannya rapat di kamarku.

○○○

Haechan Pov.

Sudah sebulan Monkey berada di tangan Nia. Dirinya pasti sangat merindukan suara imutku dulu. Eh, kenapa aku jadi terlalu percaya diri seperti ini? Hehe.

Monkey seakan-akan menjadi saksi dari aku kecil sampai dewasa ini. Monkey menjadi saksi ketika suaraku perlahan mengalami perubahan karena pubertas.

Aku percaya, dirinya pasti mematuhi tantangan dariku untuk mendengarkannya sehari satu kali saja.

Oh ya, ngomong-ngomong, saat ini aku sedang berada di Jepang bersama member NCT 127 yang lain. Kami memang sedang promosi album Jepang selama lima hari. Dan ini sudah hari keempat kami disini.

Kira-kira bagaimana ya kabar Nia di Korea? Seharian ini aku belum sempat membuka ponselku karena begitu padatnya jadwal. Aku baru sempat membukanya sekarang.

Ketika ponsel sudah kubuka, banyak notifikasi pesan disana. Paling banyak pastilah pesan dari Nia.

Hyuck, lagi apa?

Hyuck, aku kangen.

Hyuck, kamu sibuk ya? Maaf ya aku ganggu, hehe.

Waktu Jepang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Di Korea pasti sekarang sudah pukul 9 malam. Kira-kira Nia sudah tidur belum ya?

Aku memutuskan untuk langsung meneleponnya saja, daripada membalas pesannya.

Nomor yang Anda tuju tidak menjawab.

Berulangkali aku mencoba meneleponnya, tetapi Nia tidak mengangkatnya. Mungkin dirinya sudah tidur.

Aku meletakkan kembali ponselku. Dan hendak bangkit untuk ke kamar mandi, mencuci mukaku sekaligus menghapus make up yang masih ada di wajahku.

We go up~ we go up~🎶

Ponselku tiba-tiba berdering. Nia meneleponku. Langsung aja aku mengangkatnya dan menunda untuk menghapus make up ku.

"Halo?"

"Halo, Donghyuck.. Maaf banget tadi aku nggak angkat telepon. Aku tadi lagi live, dan hapenya aku tinggal. Kamu inget kan, hari ini kan aku ada jadwal MC di music bank. Ini sekarang lagi break, nanti lanjut lagi."  Nia langsung menyambar begitu saja ketika telepon sudah aku angkat.

Childhood Friend || HAECHAN NCT✔Where stories live. Discover now