tiga puluh

16.7K 1.5K 216
                                    

Tiga tahun kemudian.

Author Pov.

Suasana ramai menyelimuti Seoul Music Institute. Ya, hari ini adalah hari kelulusan. Ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi ini telah diwisuda, karena mereka sudah lulus melalui ujian dan juga skripsi mereka.

Ucapan-ucapan selamat, buket-buket bunga terus membanjiri kawasan ini hari ini. Senyum bahagia tak jarang terukir di bibir mereka. Tangisan bangga kedua orang tua mereka juga hadir saat ini.

Hal itu juga dirasakan Nia. Kedua orang tuanya hadir jauh-jauh dari Indonesia, demi menyaksikan putri semata wayangnya itu di wisuda.

"Pa, ngga terasa anak kita sekarang udah besar ya. Udah jadi sarjana," ujar Nyonya Choi, mamanya Nia saat menyaksikan anaknya di wisuda.

"Iya lah ma, masa kecil terus," jawab Tuan Choi.

"Bentar lagi terus nikah, kita bakal punya cucu, jadi kakek nenek."

Tuan Choi menghela nafasnya pelan.
"Ya, itu terserah Nia nya sendiri mau nikah kapan."

"Papa kok gitu sih.. Dulu kan Mama nikah sama Papa juga di usia-usia Nia saat ini."

Tuan Choi memilih untuk diam dan menyaksikan wisuda itu sampai selesai.

.

.

.
Choi Nia Pov.

Hari ini aku sangat lega. Aku sudah diwisuda. Aku berhasil menyelesaikan studiku selama hampir empat tahun lamanya. Bayang-bayang kedua orang tuaku selalu hadir ketika tali toga yang aku pakai dipindah dari kiri ke kanan.

Ketika wisuda selesai, para mahasiswa yang sudah diwisuda berhamburan keluar dari aula bersama para orang tuanya, ada yang pergi ke lapangan, ada yang pergi ke halaman luar untuk berfoto, bahkan ada yang langsung pulang.

Begitu juga dengan aku, saat ini aku berjalan diapit Papa dan Mama. Aku tidak menyangka mereka akan datang jauh-jauh dari Indonesia, padahal aku tidak memaksanya. Aku sangat bahagia.

"Calon mantu Mama dateng nggak Ni?" tanya Mama.

"Calon mantu? Siapa?" aku bingung.

"Siapa lagi kalo bukan Donghyuck, sayang~"

"Haechan Ma," sahut Papa.

"Donghyuck!"

"Haechan!"

Aku yang berada diantara mereka langsung melerai keduanya.

"Emm, ma.. pa.. udah, jangan kayak anak kecil. Sama aja kok, hehe. Donghyuck lagi sibuk katanya nggak bisa dateng, lagi show bareng NCT, mendalami peran sebagai Haechan," jawabku.

"Oooohhh gituu," jawab mereka kompak.

Aku terkadang geli melihat kedua orang tuaku. Mereka kadang suka berantem seperti anak kecil, tetapi pada akhirnya akur lagi dan kompak lagi.

"Niaaa~ Selamat ya, akhirnya kamu udah wisuda," kata suara itu. Aku mengamatinya dari bawah. Seorang pria berpenampilan rapi dengan sepatu hitamnya yang kinclong serta mengenakan celana panjang dan jas hitam. Hingga pandanganku sampai keatas. Ya, Donghyuck datang!

 Ya, Donghyuck datang!

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Childhood Friend || HAECHAN NCT✔Место, где живут истории. Откройте их для себя