Childhood Friend || HAECHAN NCT✔

dua

Lee Donghyuck Pov.

-Make up room-

"Haechan-ah, ayo kita siap atur formasi. Sebentar lagi kita mau tampil" Taeyong hyung mendekatiku.

Dengan cepat, aku menyembunyikan fotoku bersama Nia di Taman Hiburan dulu.

"Siap hyung~" jawabku sambil membuntuti Taeyong hyung yang berjalan menuju backstage. Semua member ternyata sudah menungguku disana.

"Wah wah~ Donkey kita sudah sampai rupanya~ wah wah~" celetuk Doyoung hyung.

"Dari mana aja kamu, chan? Kita udah nunggu kamu daritadi loh" tanya Jaehyun hyung dengan suara meninggi.

"Ah, mianhae hyung~ Maaf udah membuat kalian menunggu lama" ujarku meminta maaf.

"Sudah.. sudah.. kami maafkan kok.. tak perlu dipikirkan lagi, ayo kita atur formasi" kata Taeil hyung dengan suara yang menyejukkan hati.

Kami berdelapan belas mengatur formasi kami. Ini akan menjadi penampilan pertama comeback terbaru kami di music bank. Walau ini bukan pertama kalinya aku tampil diatas panggung, tetapi rasa grogi tetap ada.

Ketika berada diatas panggung, aku selalu berusaha menampilkan yang terbaik. Wajahku harus tetap terlihat tampan. Siapa tahu, sewaktu-waktu Nia melihatku di tv dan mencari informasi tentangku.

Aku selalu dikenal sebagai member yang selalu ceria, berisik, tidak pernah terlihat sedih apalagi menangis. Coba saja kalian mencari videoku menangis di youtube. Tidak ada kan? Ya, itulah aku. Sebagai laki-laki, sangat aneh rasanya untuk menangis. Menangis hanyalah untuk laki-laki yang lemah. Aku selalu mengingat pesan Nia kecil dulu.

-Flashback-

2005

Huuu~~ isk isk~~ huu~~ isk isk~~
Aku menangis sesenggukan di bangku taman.

"Kamu kenapa Donghyuck?" Nia mendekatiku.

"A-a-ayah nggak ng-ngebolehin aku beli boneka monkey.. huaa~" jawabku terisak.

"Anak cowok kok nangis sih?"

Aku seketika menghentikan tangisku.

"Kenapa emangnya?" Aku bertanya balik.

"Kata mama, anak cowok itu nggak boleh nangis. Nangis cuma buat cowok yang lemah. Kamu nggak mau jadi lemah kan Donghyuck?"

Aku menggeleng.

"Makanya jangan nangis ya"

Aku mengangguk.

-Flashback off-

Aku dan Nia berbeda satu tahun. Namun, gadis berdarah Indonesia itu cara berpikirnya lebih dewasa dariku. Dia selalu memberi nasihat-nasihat dengan diselingi kata 'Kata Mama' di bagian awalnya.

Semenjak Nia pindah ke Indonesia, aku menjalani masa kecilku dengan sedikit hampa. Aku mulai bergaul dengan anak-anak tetangga lain seperti Sanha, Baejin, Nancy, dan Saeron. Namun, mereka semua tidak bisa menggantikan Nia. Aku tetap merindukannya.

Saat aku kelas 3 sd, ayahku meninggal dunia karena kecelakaan. Ibu dan aku merasa sangat terpukul. Ibu tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri.

Setelah ayah meninggal, hidup kami menjadi serba sulit. Hingga tiba saatnya, kami diusir dari rumah karena ibu tidak mampu lagi membayar sewa. Kami memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama kakek dan nenek, orang tua dari ibu di Jeju.

Sampai suatu hari, aku terbangun dan menyalakan televisi yang kebetulan saat itu sedang diputar MVnya Shinee-Replay. Hatiku terketuk. Aku ingin menjadi penyanyi. Aku ingin dikenal dunia. Aku ingin Ibu dan Nia kagum dan bangga padaku.

Berbekal informasi yang aku dapat dari tv, aku mantap akan mengikuti audisi SM Entertainment yang saat itu diadakan di Jeju. Aku menyanyikan lagu 'Baby-Justin Bieber'. Dan aku lolos!

Saat menjalani masa training, terkadang aku ingin menyerah. Namun ketika aku mengingat Ibu dan Nia, semangatku kembali. Sampai pada akhirnya pada tahun 2014 aku diperkenalkan sebagai anggota SM Rookies, trainee terbaik SM. Dan pada pertengahan tahun 2016, aku resmi debut menjadi member NCT 127 dan NCT DREAM. 

Setelah debut menjadi idol, hidupku tidak sebebas dulu. Aku harus pergi memakai masker dan perlengkapan menyamar lainnya untuk menghindari fans yang akan menyerangku. Aku tidak boleh mengirim surat kepada siapapun kecuali untuk ibuku. Hidupku seolah-olah dibatasi.

.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.

Maaf pendek lagii 🙏🙏 sebagai permintaan maafku, hari ini aku update dua part yaaa :)