empat

47.2K 5.4K 1.9K
                                    

Choi Nia Pov.

Tingtung~

Ponselku mendadak berbunyi disaat aku tengah asyik menonton mickey mouse club. Satu notifikasi ada disana. Aku membukanya.

Balasan email dari SM Entertainment!

Kubuka email itu, hangul semua yang kulihat. Untungnya, aku bisa membacanya dengan lancar.

Untuk Choi Nia,
Terima kasih sudah mendaftarkan diri untuk SM Audition 2020 in Seoul. Melihat riwayat prestasi Anda dalam bernyanyi, kami tertarik ingin bertemu Anda secara langsung. Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk mengikuti audisi dini di gedung SM Entertainment. Mengenai alamat dan waktu pelaksanaan, akan kami sampaikan informasi selanjutnya.

Tertanda,
Panitia Audisi :v

Aku terkejut sekaligus senang. Audisi dini? Berarti aku tidak perlu lagi ikut audisi bulan Februari besok? Apakah aku akan bertemu Donghyuck secara tidak sengaja besok disana? Ya Tuhan, lancarkanlah aku~

.
.
.
.
.
~~~

Lee Donghyuck Pov.

Aku baru saja selesai menandatangani ribuan album. Sangat melelahkan. Rasa kantukku tak tertahankan. Aku tertidur.

———

Seorang pria bertubuh tinggi, berpakaian serba putih dengan wajah yang bersinar itu mendekatiku.

"Donghyuck sayang~" panggil pria itu.

"Anda? Anda siapa? Jangan dekati saya!" jawabku ketakutan. Aku tidak sanggup melihatnya karena wajahnya yang menyilaukan.

"Jangan takut, Nak. Aku Ayahmu~" wajah Pria itu sekarang jelas.

"Ayah? Aku rindu ayah!" Sontak aku memeluk tubuh pria itu.

"Ayah.. aku sudah terkenal dan menjadi penyanyi sekarang. Apakah Ayah bangga?" lanjutku.

Ayah tersenyum dan mengangguk.

"Ayah sangat bangga padamu, nak"

Aku kembali memeluk Ayah. Rasanya, aku seperti tidak ingin berpisah dengan Ayah lagi.

"Sepertinya waktu Ayah hanya sebentar. Ayah ingin memberi pesan padamu..."

"...jagalah dan sayangilah ibumu seperti aku mencintainya. Juga katakan padanya, jangan terus menyalahkan diri sendiri. Kematianku ini memang sudah takdir dari Tuhan dan sama sekali bukan salahnya"

Aku mengangguk.

"Dan juga, aku ingin memberitahumu satu hal..."

"...seseorang yang sangat kamu rindukan akan bertemu denganmu dalam waktu dekat ini"
lanjut Ayah.

Ayah melepaskan pelukanku, tersenyum, dan berjalan menuju arah cahaya. Aku hanya bisa melihat Ayah yang pergi ditelan cahaya.

———

"AYAAAAHHHHH~~" teriakku.

Plakkk~

Sebuah tamparan keras sukses mengenai lenganku.

"Ayah palelu, Chan! Buruan, kemasin barang bawaan lu. Kita balik ke dorm sekarang!" suruh Jeno.

"Nyante dikit napa, Jen!" Aku bersungut-sungut.

Childhood Friend || HAECHAN NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang