[10] Mimpi yang terwujud

2.7K 390 20
                                    


13 Mei 2015

Rasa-rasanya, baru kemarin mereka melakukan syuting yang berkepanjangan. Belum lagi, dihantui ketakutan yang tak dapat dideskripsikan. Perasaan takut pada kegagalan lainnya, takut jika mereka benar-benar akan disband, takut jika mereka harus pulang, kembali menjadi masyarakat biasa, takut jika harus jatuh dan takkan berdiri lagi.

Mereka takut sekali.

Namun, Tuhan itu memang baik.

"Bangtan sonyeondan, chukkahabnida!"

Seruan dan riuh tepuk tangan masih menggema di telinga mereka. Serta tangis lagi-lagi pecah saking harunya.

Kim Namjoon, seolah bebannya diangkat begitu saja. Di tangannya, menggenggam piala, kemenangan ke-5 semenjak dirilisnya music video mereka bertajuk I Need U, pada tanggal 29 April 2015. Ia memandang piala itu, membaca nama yang tertera, kesekian kali, seolah ini adalah mimpi yang indah, dan Namjoon tak mau bangun sekarang juga. Ia mengusap matanya yang kembali berair, menarik napas, lalu mencium piala itu.

Sebahagia itukah?

Jawabannya adalah iya.

Bagaimana bisa kalian tidak merasa sangat bahagia, disaat kini apa yang telah dimimpi-mimpikan sudah terwujud? Maksudku, ini sudah tahun ke 2 semenjak debut, dan tak ada hasil apapun. Selama ini, mereka menerima penghargaan setidaknya satu, dan itu tak terjadi setiap bulan, apalagi setiap tahun. Mereka sudah lama tak menemui keluarga, hanya karena belum mencapai kata sukses. Bukan tidak boleh, tapi mereka juga tak mau membawa kegagalan.

Mereka pergi untuk mimpi, dan seharusnya mereka kembali untuk pencapaian mimpinya itu.

Tidakkah mengerikan jika sampai kesempatan terakhir dijatuhkan, mereka masih saja menerima kegagalan? Lalu apa? Disband? Pulang ke rumah dengan keputus-asaan, mengurung diri di kamar, oh atau lebih buruk, menenangkan diri dengan mengonsumsi obat-obatan?

Piala ditangan Namjoon adalah tanda kemenangan comeback mereka yang kelima kalinya. Hal yang belum pernah mereka rasakan sejauh ini. Mencapai lima bukan hal mudah seperti yang kalian bayangkan. Butuh perjuangan dari semua pihak, entah itu entertaiment yang menaungi, mereka sendiri, dan dukungan fans--jangan lupakan itu.

"Kau berhasil, Namjoon-ah," sebuah suara serak menyadarkannya dari lamunan. Namjoon menoleh, mendapati salah satu kakaknya.

"Tidak, hyeong. Bukan aku. Kita yang berhasil. Kita semua."

Min Yoongi mendekat, menepuk bahu Namjoon sesekali meremasnya.

"Maaf, aku meragukanmu waktu itu,"

Namjoon meletakkan kembali piala itu pada rak yang tersedia di studio music mereka.

"Wajar jika ragu. Aku pun sebenarnya tidak yakin ini akan berhasil. Tapi, rasanya tidak puas jika kita tidak mencobanya dulu, kan? Toh, jika kita disband, kita benar-benar tau bahwa memang kita tak pantas menjadi sebuah boygroup,"

"Ya, kau benar. Sekarang, aku tau kenapa Bang PD menjadikanmu seorang leader. Pemikiranmu itu... jauh lebih bijak dari kami, jauh lebih luas, sampai kau sudah memikirkan apa-apa saja dampaknya. Dan kau menutupi kegelisahanmu dengan baik dari kami. Kau leader yang baik, Namjoon-ah,"

"Terima kasih, hyeong. Kuharap, aku dapat membawa Bangtan semakin menuju kesuksesan. Seperti yang kita inginkan. MAMA, MMA, GDA... menerima daesang? Astaga, aku harap itu bukan sekedar mimpi,"

Yoongi mengangguk mantap, "ayo, keluar. Seokjin hyeong sudah menyiapkan makan malam. Ia membuatkan menu special untuk merayakan kemenangan kita."

"Lagi? Bukankah ini sudah kelima kalinya kita merayakan?"

Yoongi terkekeh, "kau mengenal Seokjin hyeong, kan?"

Namjoon berdiri, terkekeh juga, "tentu saja. Aku mengenal kalian semua dengan baik."


~~~


I Need U

Adalah sebuah pijakan menuju kesuksesan. Nama Bangtan kian menyebar di kalangan masyarakat. Album mereka menempati puncak no.1 di tangga lagu beberapa chart music. Belum cukup sampai disitu, penjualan album meningkat drastis. Mereka juga tengah disibukkan syuting untuk music video ke-2 bertajuk Dope, lalu comeback stage, fansign, bahkan baru saja mereka menerima kabar dari management jika mereka akan mengadakan konser perdana The Most Beautiful Moment in Life pt.1, tidakkah itu menakjubkan?

Kenapa pt.1?

Ya, mengetahui bahwa mengusung konsep Youth dalam album mereka membuat banyak yang tertarik untuk mengikuti. Oleh karena itu, BigHit tidak akan menyiakannya, malah semakin memperpanjang alur cerita. Beruntunglah, Bang PD adalah lulusan sastra terbaik dari Seoul National University.

Sekarang kalian tau, dari mana ide-ide itu berasal, dan... bagaimana ada teori rumit yang ditemukan fans dalam music video mereka.

Itu Bang PD, dan kerja sama seluruh staff.

Menginjak 1 Oktober 2015, Bighit kembali membuat gempar banyak fans karena sebuah video berdurasi 11.58 menit, berjudul Bts on stage : prologue. Sebuah video yang menjadi pembuka untuk konser mereka, sekaligus memperjelas lagi jalan cerita mereka.

Sebuah video yang mampu membuat haru para penontonnya.




TBC


Cuma segini? Iya, sengaja pendek. Part ini hanya membicarakan tentang awal kesuksesan mereka. Awal mereka bisa memenangkan banyak piala. Sekedar mengajak kalian untuk nostalgia sebentar. Aku ga mampu buat nulisin semua jalannya karena memang ga bisa dijelasin kata-kata. Intinya, jaman INU awal sukses mereka, dan awal semua teori tercipta dan belum juga terpecahkan, sampai sekarang -__-

Duh, jadi kangen jaman I Need U ya :") yang kalo live hampir selalu pake celana pendek-pendek kaya hotpants cewe :v

Oiya, dan juga, habis part ini, keterangan waktu bakalan loncat-loncat. Ga akan diceritakan satu per satu konser, cuma beberapa yang sekiranya kuingat. Part berikut-berikutnya akan kembali difokuskan ke kehidupan pribadi mereka yang MURNI IMAJINASI, terinspirasi dari video, teori, dan lain-lain.

Satu lagi, turut berduka cita untuk Jin yang dapet kabar waktu pre-recording SBS Inkigayo kalau neneknya meninggal dunia.


Sekian dan terimakasih.


FATAMORGANAWhere stories live. Discover now