[12] Tumbang (2)

3.6K 417 21
                                    


27 Desember 2015


Run~
Don't tell me bye bye
Run
You make me cry cry
Run~
Love is a lie lie
Don't tell me, don't tell me
Don't tell me bye bye

Musik dimatikan, disusul suara terengah yang saling bersahutan, meraup oksigen dengan rakus. Ketujuh lelaki itu sejenak keluar posisi, sekedar mengambil minum, atau membungkuk lelah.

Pukul 04.15, setidaknya mereka sudah mengulang dancenya sebanyak 2 kali, tapi itu masih belum cukup. Acara akhir tahun adalah sebuah acara meriah, mereka tidak ingin mengecewakan fans dengan penampilan seadanya.

"Okay, ready," interupsi salah satu staff, membuat mereka harus kembali pada posisi.

Mereka bergerak mengikuti lagu, beberapa kali masih ada kesalahan kecil. Entah itu posisi yang tidak pas, terlalu cepat ketukannya, bahkan sedikit terpeleset karena saking berenergi. Terus mengulang, sampai latihan ke 5, dan mereka benar-benar dapat beristirahat.

Namun, bukan berarti latihannya selesai. Mereka harus kembali mempraktekkan koreo untuk lagu Butterfly.

"Kau baik-baik saja?" Seokjin bertanya pada Yoongi yang bersandar lelah, kepalanya menunduk.

"Aku baik. Hanya lelah,"

"Jangan bohong, aku tau kau sedari tadi menahan sesuatu. Kenapa? Perutmu berulah lagi?"

Yoongi mengangguk pelan, akhirnya mengaku. Percuma jika ia berbohong di hadapan Seokjin, kakaknya itu kelewat peka.

"Aku akan bilang pada Sejin hyeong,"

"Tidak. Jangan, hyeong,"

"Lalu? Aku akan membiarkanmu menahan sakit? Hey, acara nanti malam akan jauh lebih melelahkan," Seokjin berdiri, mendatangi Sejin yang duduk bersama para staff. Ia tampak berbicara sebentar, lalu Sejin langsung menatap Yoongi, ada gurat khawatir disana. Pria berbeda 9 tahun dari Seokjin itu menghampiri Yoongi.

"Apa yang kau rasakan, Yoongi-ya?" tanyanya begitu sampai di hadapan Yoongi.

"Aku sedikit mual, dan juga pusing," akunya.

"Ayo, kita ke rumah sakit,"

"Hyeong, tapi, acara akhir tahun--"

"Karena itu, lebih baik segera ditangani,"

Dan Sejin merangkul bahu kurus lelaki berkulit pucat itu, menggiringnya keluar ruang latihan, mengundang tanya pada semua member.

"Yoongi hyeong kenapa?" Namjoon bertanya pada Seokjin, mewakili yang lain.

"Dia merasa mual dan pusing. Sejin hyeong membawanya ke rumah sakit untuk segera ditangani,"

Mereka menghela napas, harus menelan kekhawatiran lagi. Kemarin, Namjoon, lelaki itu tiba-tiba saja memekik saat dua jarinya terlalu keras menghantam lantai, dan rupanya terkilir cukup parah. Sekarang, Yoongi. Ah tidak, lebih tepatnya, lagi-lagi Yoongi. Mereka sudah cukup dibuat cemas oleh kejadian beberapa tahun lalu, saat Yoongi terserang usus buntu.

"Istirahat selesai! Silahkan mengambil posisi masing-masing. Koreografi untuk lagu Butterfly," lagi, interupsi itu menggema.

"PD-nim, bagaimana dengan Yoongi?"

"Sementara, tanpanya. Kita tunggu kabar dari Sejin-ssi,"

Mereka menurut saja. Pada akhirnya, musik kembali dimainkan, dan mereka kembali bergerak sesuai koreografi yang sudah diajarkan.

FATAMORGANAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum