8. Masuk Sekolah

12.3K 848 32
                                    

Aku melihat pantulan diriku dalam cermin di depanku. Wahhh ternyata seragam yang memiliki jasnya itu sangat bagus ya. Aku terlihat cocok sekali memakainya.

Seragam berupa kemeja putih dan ditutupin dengan jas dan rok selutut yang berwarna biru tua. Oh, jangan lupakan juga kaos kaki putih yang panjangnya sampai lutut. Kupikir aku memakai stocking versi lebih pendek. .

"Hei, sudah siap belum? Kau tidak terlihat secantik itu!"

Emang ya di dunia ini pasti ada aja orang yang sirik sama kita. Ini nih salah satu contohnya. Aku menatap tajam Rista di ambang pintu.

"Apa?" tanyanya kelewat santai.

Aku mendengus kesal. Mengambil tongkat sihirku di dalam lemari dan memasukkannya ke dalam kantung jasku kemudian berjalan menuju Rista.

"Sudah?" tanyanya. Aku membalasnya dengan mengangguk kecil.

Ah, aku lapar. Aku bisa merasakan perutku bergetar minta diisi. "Apa kita akan sarapan dulu, Rista?" tanyaku.

"Tentu saja."

Syukurlah.

Woww ... nikmat manakah yang Engkau dustakan? Mereka benar-benar tampan! Aku sampai tercegang.

Maksudku, aku baru saja habis menutup pintu kamarku, dan setelah berbalik aku langsung dihadapi dengan pemandangan dua lelaki yang menakjubkan.

"Ayo kita sarapan bersama saja!" ajak kak Rey.

Mereka terlihat sangat cocok menggunakan seragam dengan warna jas hijau muda itu, dan celana panjang yang warnanya juga seiras dengan jasnya.

Si Monster Bermuka Dingin itu terlihat bersinar dengan seragamnya. Err maksudku warna kulitnya itu putih, dan dia memakai pakaian yang berwarna cerah. Itu membuatnya semakin bersinar dan mencolok.

"Oke, kak!" sahut Rista yang membuatku langsung tersadar dari lamunan.

Kami mulai berjalan bersama. Selama perjalanan, yang mengisi obrolan hanya Rista dan kak Rey saja.

Sisanya aku cukup mengangguk dan tersenyum kalau mereka mengajakku berbicara. Sayangnya aku tak berminat gabung dalam obrolan mereka.

"Mau pesan apa?" tawar kak Rey ketika kami sudah sampai.

"Tidak perlu, kak. Aku bisa memesannya sendiri," kata Rista.

Dasar ya Rista. Udah untung ditawarin begitu, bukannya memanfaatkannya dengan baik malah jadi begini.

Kak Rey tersenyum. "Begini saja, kita berdua akan memesan, lalu Allysha dan Elwynn menjaga tempat ini."

Huh?

Apa tadi?

Aku?

Mereka ingin meninggalkan aku bersama dengan Monster Bermuka Dingin ini? Berdua saja? Hahaha! Kalian gila ya?

Seakan mengerti ekspresiku, Rista mengelus kepalaku pelan. "Tidak apa-apa, kali. Hanya sebentar saja. Tidak sampai setengah jam."

"Baiklah, kalian mau pesan ap-"

"Nasi goreng sama susu coklat!" kataku memotong ucapan kak Rey.

Itu supaya mereka dengan cepat memesannya lalu cepat kembalinya, sehingga aku tidak akan berlama-lama berduaan di sini.

"Wynn?" Kak Rey.

Untuk sejenak aku dan Monster Bermuka Dingin saling bertatapan. Aku langsung mengalihkannya. Hindari matanya. Matanya itu mengerikan.

Ventiones Academy [REVISI]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu