12. Rambutku

10.9K 726 35
                                    

"Allysha ... rambutmu ...," lirih Alena.

Apa? Rambutku?

Memangnya rambutku kenapa? Aku menarik rambutku sedikit— "HAH?! APA INI?!" Tanganku bergetar melihat rambut yang kupegang berubah warna menjadi ... hijau kebiruan?!

Ini 'kan ... warna rambut yang mengaku kembaranku semalam.

SEBENARNYA APA YANG TERJADI?!

****

Aku memijat pelipisku. Menghela napas dengan kasar. Sebenarnya ada apa? Kenapa warna rambutku bisa berubah seperti ini? Aku bahkan tidak menyadarinya selama berbaring di tempat tidurku tadi.

"Tidak apa-apa, Allysha. Kamu tetap menawan dengan warna rambut dan mata itu," kata Kak Cloy menenangkanku.

Sesaat aku melirik ke Alena yang sedang menatap Kak Cloy dengan tatapan kagum. Aku sedikit menghela napas lega.

"Aku tidak apa-apa," balasku.

Dua lelaki kembar itu ternyata Kak Clay dan Kak Cloy. Katanya mereka ke sini karena ingin menjengukku selaku teman Alena dan Aliza juga. Hahh, mereka baik sekali. Tidak seperti dua lelaki yang seasrama denganku dan Rista.

"Kelihatannya kamu juga terkejut, ya? Jadi, kami tidak bisa menanyakan alasan warna rambut dan matamu menjadi seperti itu, kan?" kata Kak Rey.

Tentu saja tidak bisa! Kecuali kalau ingin mendapat jawaban 'tidak tahu' dariku, aku akan langsung mengatakannya.

"Memangnya warna rambut dia sebelum ini apa?" tanya lelaki yang duduk di sampingnya Kak Cloy, Kak Clay.

"Hitam," sahut Aliza. "Matanya coklat tua."

"Bukankah itu warna yang wajar untuk orang dari Bumi?" tanya Kak Rey.

Aku terdiam sejenak. Apa itu artinya, karena aku sudah bukan berada di Bumi lagi, maka penampilanku berbeda, begitu? Tapi herannya, penampilan Rista tidak berubah. Atau nanti akan berubah?

Sebenarnya aku masih penasaran, apa penyebab berubahnya warna rambut dan mataku ini? Ngomong-ngomong, buku kuno yang kutemui di toko buku kemarin ada seseorang yang ciri-cirinya mirip sepertiku.

Dia memiliki warna mata dan rambut yang sama denganku, yaitu hijau kebiruan. Bahkan namanya saja sama, Allysha. Namun, di buku itu ditambahkan bahwa orang tersebut memiliki kulit yang sangat putih seperti susu.

Itu jelas bukan kulitku, karena kulitku ini kuning langsat, bukan putih. Tetapi kembaranku sangat mirip dengan ciri-ciri itu. Apa mungkin tokoh yang ada di situ adalah kembaranku?

Tapi katanya aku dan kembaranku itu satu kesatuan. Apa mungkin itu sama saja aku yang menjadi salah satu tokoh di buku kuno itu? Kayaknya nggak mungkin, de—

"Allysha!"

Uh, apa?

"Itu kamu ditanyain Kak Cloy," kata Rista.

Aku menatap Kak Cloy bingung. "Kekuatan?" tanyaku.

Kak Cloy menatap balik bingung padaku. "Bukankah kelas junior sudah diberi tahu kekuatan masing-masing?"

Aku menoleh ke Rista. Hari ini memang ada pelajaran tentang kekuatan. Rista pasti sudah tau kekuatannya sendiri. Lalu aku? Apa kekuatanku? Aku 'kan tidak masuk tadi. Apa guru tidak memberitahu?

"Allysha 'kan tadi tidak masuk, Kak," kata Alena.

"Ah, iya betul juga," gumam Kak Cloy.

"Memangnya kekuatan kalian apa?" tanyaku dengan menatap Aliza, Alena, dan Rista bergantian.

Ventiones Academy [REVISI]Where stories live. Discover now