Bab 2

195 16 0
                                    

"Astagfirullah" refleks mereka bebarengan.

Mereka segera bangkit dari posisinya dan kembali ke posisi duduk seperti semula.

Jantung Annisa' berdegup dua kali lebih cepat. Annisa' beristighfar dalam hati berkali-kali. Hingga ia merasa tenang, ia baru mengembalikan bolpoin milik teman sebangkunya.

Annisa' menoleh ke teman sebangkunya itu tanpa mereka ketahui mereka bebarengan saling menoleh sambil mengucapkan kata maaf. Suasana menjadi canggung, Annisa' paling tidak suka dengan situasi seperti ini.

"Em, maaf ini bolpoin kamu" kata Annisa' sambil menyerahkan bolpoin.

"Eh iya, makasih." ucap teman sebangkunya.

"Oh ya, nama ku Muhammad Imam Al Fath. Panggil aja Imam." lanjut teman sebangku Annisa' yang ternyata bernama Imam.

"Eh iya, salam kenal Imam. Aku Annisa'."

Tak lama kemudian, masuklah seorang ikhwan menghampiri Imam.

"Mam, ke lapangan basket yuk. Boring gue di kelas, anak kelas gue pada nggak seru." kata orang itu.

"Loh bukannya ada si Eran?" tanya Imam

"Eran lagi males. Makanya gue ke sini. Ayolah Mam."

"Sebenarnya aku juga males banget, tapi kasihan Reza udah bela belain ke sini." batin Imam.

"Eh ni bocah malah ngalamun. Imam" kata Reza membuyarkan lamunan Imam.

"Ya udah. Ayo!!"

***

Imam's Pov

Aku dan Reza berjalan menuju lapangan basket. Tiba-tiba aku merasa ada yang kurang. Aku baru inget, tadi aku mengacangi Annisa' dan meninggalkan dia begitu saja. Ah kenapa aku jadi memikirkannya. Huft.

Akhirnya aku dan Reza sampai di lapangan basket. Lapangan basketnya outdoor. Dan disini sepi tak ada orang, mungkin pada malas karena cuaca yang sudah terasa panas.

Oh ya, aku tidak begitu pandai bermain basket aku hanya sekadar  main main saja berbeda dengan Reza. Reza memang pandai bermain basket. Mungkin, Reza akan memilih ekskul basket. Oh ya, Reza itu teman ku semasa SMP dan kini satu sekolah lagi tapi Reza kelas X IPA1. Pinter ya si Reza. Wkwk.

"Mam??" panggil Reza sambil memungut bola basket.

"Ya. Kenapa??" tanya ku.

"Em, gue mau tanya."

"Tanya apa? Biasanya tanya tinggal tanya lah ini pake acara izin segala. Haha" kata ku diakhiri tawa garing ku.

Reza berjalan menghampiri ku dan mengajak ku duduk di tepi lapangan.

"Lo duduk sama cewek?" tanyanya

"Ha??" tanya ku balik karena aku nggak paham maksudnya.

"Ellah, lo di kelas duduk sama cewek? Biasanya lo nggak mau tuh semeja sama cewek" jelasnya.

"Ooh, iya. Soalnya Annisa' tadi masuknya terlambat dan tersisa satu kursi di sebelah ku. Akhirnya dia duduk semeja dengan ku."

"Ooh namanya Annisa',, cantik ya" katanya membuat ku sedikit kaget.

Aku hanya menjawabnya dengan tersenyum. Tiba-tiba aku teringat kejadian beberapa menit lalu ketika aku dan Annisa' bebarengan mengambil bolpoin milik ku.
Assatagfirullah. Kenapa aku memikirkan Annisa' lagi??

"Mam, lo suka ya sama Annisa'" kata Reza membuat ku sedikit kaget.

"Eh, nggak lah Za. Orang baru kenal tadi." jawab ku.

"Syukur deh, kalau nggak. Menurut lo Annisa' suka cowok yang gimana?" tutur Reza.

Aku terdiam mendengar perkataanya. Sepertinya Reza menyukia Annisa'.

"Za,, menurut ku Annisa' nggak mau diajak pacaran." kata ku bukan menjawab pertanyaannya.

"Emang kenapa?? Kok lo tahu??." tanyanya.

"Eh enggak, enggak. Kita balik aja ke kelas udah mau bel masuk nih" ajak ku mengalihkan pertanyaannya. Aku juga bingung kenapa aku malah bicara seperti itu.

Apakah aku cemburu?? Apakah aku juga suka Annisa'?? Tidak tidak, aku baru mengenalnya tadi mungkin karena Annisa' perempuan yang pertama kali ku ajak berkenalan dan dia perempuan pertama yang semeja dengan ku ketika masuk SMA  hingga tanpa sengaja aku memikirkannya.








-Ikhwan : Pemuda

____________________________

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Syukron udah baca,, jangan lupa vote dan commen nya😊

Si Imam kayaknya suka sama Annisa'. Eh si Reza juga suka sama Annisa'. Hahahaha
(Authornya jahadd)

cha_cha5🍃

Annisa'Where stories live. Discover now