Bab 9

83 10 0
                                    

"Resya..." panggil orang itu.

Resya segera menghapus air matanya dan menoleh pada sumber suara.

"Ii.. Imam?? Se sejak kapan kamu di sini?"

"Sejak tadi. Maaf aku nggak sengaja dengar percakapan mu dengan Nisa'."

"Gue nggak nyangka Annisa' yang baik gitu masih aja dijahatin sama orang, dan lebih parahnya dijahatin sama sahabatnya sendiri." kata Reza terang-terangan. Jadi orang yang tidak sengaja mendengar keributan di taman itu Imam dan Reza.

"Za. Jangan ngomong gitu. Tadikan Resya juga bilang kalau dia nggak bermaksud melakukan itu semua. Tetapi kenapa kamu begitu emosional, Resya?."

"Aku nggak bisa cerita sama kalian. Terutama sama orang yang nggak tahu apa-apa tapi sok tahu." sindir Resya untuk Reza, meskipun hatinya tak mau melakukan itu tetapi entah kenapa kata itu yang keluar dari mulut Resya

"Baiklah aku nggak mau ikut campur urusan kalian tetapi alangkah baiknya jika permasalahan kamu dan Annisa' segera diselesaikan. Tidak baik bermusuhan apalagi dengan sahabat sekaligus saudara sendiri." ujar Imam menasihati.

"Loh, Annisa' dan siapa nama loh? Kalian saudara?." tanya Reza kaget.

"Hmmmmmbwakwkwk...." Resya berusaha menahan tawanya.

"Kenapa malah ketawa hah?"

"Ok ok.. Aku sama Resya nggak saudaraan." jeda Resya masih menahan tawanya.

"La terus??" tanya Reza masih penasaran.

"Jelasin deh mam sama sahabat kamu satu ini, aku duluan."

Resya berjalan menninggalkan Imam dan Reza tanpa mengucap salam.

"Mam, jelasin deh maksud lo apa? Annisa' saudaranya siapa tuh orang namanya? Ree.. rel.. kereta??"

"Namanya Resya. R.. E.. S.. Y.. A.." eja  Imam.

"Ok, gue nggak peduli namanya."

"Dasar ABG labil. Hmm Nisa' sama Resya itu saudara tapi bukan maksudnya saudara, keluarga gitu."

"La terus saudara apa?"

"Hmm jadi gini ada sebuah hadist ,,

عَنْ أبْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْه قَالَ: قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ ولايخذله وَلا يُسْلِمُهُ
Artinya:
"Diriwayatkan dari Ibnu Umar, beliau berkata: "Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan meremehkannya dan jangan pula menyakitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim). Gitu.."

"Ohh gitu."

***

Sudah hari ketiga Resya tidak bertegur sapa pada Annisa' bukan bermaksud menghindar namun ia masih bingung bagaimana cara mengutarakan permohonan maafnya pada Annisa' dan Resya takut respon Annisa' jika ia menceritakan semuanya.

Resya's  Pov

"Pagi Re." sapa Naira duduk di sebelah ku. Kelas masih sepi, ada beberapa siswa belum datang dan sebagian sisiwi yang duduk di teras kelas.

Aku hanya membalas sapaan Naira dengan tersenyum namun sungguh di dalam hati ku, aku ingin menangis karena ada jarak antara aku dengan Annisa'. Aku takut jika Annisa' membenci ku. Bagaimanapun juga aku menyanyagi Annisa'. Aku belum pernah menemui orang seperti dia kecuali Annisa'.

Annisa'Where stories live. Discover now