Bab 20

47 7 3
                                    

Alexa POV

Leherku dicekiki seseorang yang mengerikan. Rambut panjang hitam yang tak disisir menutupi sebagian wajah hancurnya.

"To...long...."

"Tidak akan ada yang menolongmu. Bahkan Tuhanmu pun tidak sudi menolongmu."

"Le...pas...in. Sa...kittttt," ucap ku lalu semuanya menjadi gelap.

Aku terbangun di sebuah ruangan yang sangat gelap dan pengap seperti di sebuah gudang. Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan kedua preman yang kutemui di mall tadi. Aku hendak pergi, namun aku baru sadar tangan dan kaki terikat dan mulutku dibungkam dengan lakban.

"Kenapa cantik?" ujar seorang preman sambil mencolek daguku.

"Dia tidak akan bisa jawab pertanyaan lo lah, kan mulutnya lo tutup pake lakban," ujar preman satunya yang tengah bersedekap.

"Wah iya, gue lupa. Haha," jawab preman yang mencolek daguku tadi lalu membuka lakban di mulutku dengan sekali tarikan.

"Ahhh sakit, dasar. Lepasin gue," teriakku.

"Apa? Lepasin? Ga semudah itu, cantik."

"Apa yang lo mau? Siapa yang suruh lo culik gue?"

"Kita mau jual lo."

"Berapa uang yang lo butuhin? Gue akan kasih, asalkan lepasin gue dulu."

"Well... Uang bukan segalanya. Kalau gue maunya lo. Lo mau apa?"

"A... Apa?" tanyaku terbata.

"Lo itu cantik, jadi siapapun bebas mau nikmatin karena lo sendiri yang mengumbar diri. Terus banyak laki-laki yang nafsu ama lo, jadi lo harus tanggung jawab?"

Alexa POV End.

"Huh... huh...," deru napas Alexa tidak teratur. Begitupula keringatnya masih menetes di pelipisnya.

Alexa melihat sekeliling kamarnya tidak ada yang aneh. Mata indahnya mengarah pada jam dinding di kamarnya. Jam dinding menunjukkan jarum pendek di antara angka enam dan tujuh, sedangkan jarum panjangnya berada di angka nomor lima.

"Hampir jam setengah tujuh malem," Alexa beranjak dari kasurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengabil air wudu lalu melaksanakan sholat maghrib.

Alexa mencoba khusyuk dalam salatnya, hingga pada sujud terakhir ia sujud cukup lama. Hening. Tak terasa air matanya keluar tanpa seizin Alexa.

"Assalamu'alikum warahmatullah..."

Setelah sholat maghrib, Alexa merasa jauh lebih tenang. Alexa membaca kalam Allah, entah apa yang ia rasakan tiba-tiba ia terisak ketika membaca Surah Al-Ahzab ayat 59.

يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ قُل لِّأَزْوٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلٰبِيبِهِنَّ  ۚ  ذٰلِكَ أَدْنٰىٓ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ  ۗ  وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

Alexa mengetahui jika perintah menggunakan jilbab itu benar benar dari Allah, namun ia belum melaksanakan kewajibannya itu. Ia masih ragu untuk menutup auratnya. Ia masih ragu dengan pandangan keluarga, saudara, bahkan semua orang terhadap dirinya nanti. Namun, Alexa merasa takut jikalau apa yang ia mimpikan menjadi kenyataan. Ia hampir dilecehkan karena terus mengumbar auratnya.

Bagai ada lentera di hati Alexa yang menuntunnya untuk memantapkan niat menggunakan jilbab dan menutup aurat. Hatinya sesak dan bahagia dalam waktu yang bersamaan. Dengan mengucap Bismillaahir-rohmaanir-rohiim, Alexa memantapkan hati dan niatnya untuk menutup aurat karena Allah.

Hatinya yang mulai sejuk dan bersih, ia merasa seperti terlahir kembali. Alexa segera membereskan peralatan salatnya lalu menghubungi seseorang yakni Annisa'. Alexa meraih smartphonenya lalu menelpon Annisa'. Setelah telepon tersambung, Alexa mengucapkan salam.

Assalamu'alikum Nisa'

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa Alexa?

Gue mau minta tolong sama lo.

Insyaa Allah kalau aku bisa, pasti aku tolong. Jadi, ada apa?

Gg gue pengen pake jilbab, gue pengwn nutup aurat, gue pengen hijrah.

Alhamdulillah.

Jadi, gue harus bagaimana untuk memulai hijrahnya?

Bismillah. Pada intinya, hijrah adalah berubahnya diri ke arah kebaikan dan keridhaan Allah. Betulkan niat kita, hijrah karena Allah bukan karena manusia atau lainnya. Mandi taubat, wudu, salat sunnah taubat dan beristighfar. Bilang ke orang tua, kalau kamu memang benar benar ingin berubah menjadi lebih baik dengan menutup aurat, minta dukungan mereka supaya bisa istiqamah, dan perbaiki salat.

Oh gitu, makasih ya Nis.

Sedikit demi sedikit perbaiki diri kita. Jangan tergesa-gesa ingin ini dan itu. Lakukan semuanya dengan bertahap, yang penting itu istiqamah. Istiqamah itu memang sulit tetapi tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

Nis, bimbing gue ya.

Kita sama sama belajar ya, Xa. Pesanku, jangan mudah terpegaruh dengan omongan orang lain yang membuat kamu minder atau down. Allah pasti akan kasih ujian buat manusia, jadi kalau Allah kasih ujian ke kita tandanya Dia sayang pada kita, Dia ingin kita selalu mengingat-Nya karena terkadang kita lupa pada-Nya. Semakin tinggi iman kita, maka ujiannya semakin tinggi pula. Namun ingat, bahwa Allah tidak akan membebani kita melainkan menurut kesanggupan kita.

Iya, makasih ya Nis. Tolong selalu ada di sisi gue. Hiks... Hiks...

In Syaa Allah, udah jangan nangis. Oh ya, besok kamu pake seragam aku aja. Aku punya dua seragam.

Ah iya Nis. Makasih yaa. Besok sekalian temenin beli seragam panjang ama baju baju panjang juga khimar ya.

In Syaa Allah

Ya udah deh. Emm aku tutup ya. Sekali lagi makasih ya Nis

Iya sama sama. Assalamu'alikum

Wa'alikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Setelah mematikan sambungan teleponnya dengan Annisa', Alexa menghubungi mamanya menyampaikan niat baiknya itu.






____________________________________
Assalamu'alikum
Gimana kabarnya? Semoga selalu dilindungi oleh Allah di manapun kita berada.
Maaf ya, aku hiatus lama dan nggak kasih kabar terlebih dahulu. Kira-kira ada yang kangen sama ceritaku nggak ya? Hehe...

Mohon maaf masih banyak typo dan janganlupa vote and comment!!

Thanks

Annisa'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang