Bab 16

55 4 0
                                    

Tak terasa waktu berjalan dengan singkatnya, waktu delapan jam untuk belajar di sekolah telah selesai. Kini, murid SMA Bhinneka dengan semangatnya memasuki lapangan basket indoor untuk melihat pertandingan basket antara SMA Bhinneka dengan SMA Abidjaya.

"Kesambet apaan, Nis? Kok ngajak kita nonton basket?" tanya Naira ketika mereka memasuki lapangan basket indoor.

"Nn.. Nggak kesambet apa-apa."

"Masak? Aku nih ya, mencium bau bau kebohongan." gurau Naira seraya menyenggol bahu Annisa' pelan.

"Aku juga deh, Nai." kata Resya menaikan turunkan alisnya.

"Aku kan emang suka basket. Kalian gimana sih?"

"Tapi ini nggak biasanya deh. Kamu kelihatan antusias banget, Nis." jujur Resya.

"Em, sebenarnya sih kemarin Reza nyuruh nonton."

"Nah tu kan, ketawan. Pantesan antusias banget."

"Ecc ciyeeee. Ceritanya makin lengket nih, Nis??" kata Naira sambil menoel noel dagu Annisa'.

"Cuma ingin menghargai aja. Apa salahnya sih? Uda deh. Aku mau nonton pertandinganya, udah mulai tuh."

"Nonton pertandingan apa nonton pemainnya?." tanya Resya menaik turunkan alisnya.

"Kamu pikir aku Naira yang nonton Kak Candra dengan alibi nonton basket." ketus Annisa'

"Nai, kamu kok serakah banget sih. Kemarin katanya si Awan eh sekarang Kak Candra."

"Em aku kalau sama Awan emang ada ehem gitulah, sedangkan Kak Candra itu cuma ngefans. Astaga tuh, keren banget kan pas lagi ngeshoot??"

"Ngesot mah suster ngesot lebih keren kali, Nai."

"Garing, Sya. Subhanaullah garinggggg."

"Hai, Nis." sapa seseorang yang tiba-tiba di samping Annisa'.

"Eh, Awan. Hai."

"Sendiri aja?"

"Eh, sama Resya dan Naira."

"Oohh. Sorry, gue nggak liat. Hehe."

"Hem, iya."

Hening, tak ada percakapan di antara keempat orang itu. Namun teriakan dari penonton lainnya masih terdengar heboh dan sangat bising.

Tak terasa pertandingan basket sudah selesai. Para penonton pun sudah banyak yang bubar.

"Nis, pulang naik apa?" tanya Awan.

"Astaga, ini si Awan kejedot tembok apa gimana sih kok perhatian gini?" batin Annisa'.

"Nis." tegur Resya membuyarakan lamunan Annisa'.

"Eh, aku naik motor kok. Kalau mau pulang duluan aja." usir Annisa' halus. Sejujurnya Annisa' takut jika identitasnya terbongkar oleh Awan dan Naira juga menjadi alasannya untuk menjaga jarak dengan Awan.

"Oh oke. Gue duluan ya guys." pamit Awan tersenyum manis.

"Nis, kok kamu deket sama Awan sih?" tanya Naira sedikit tak terima.

"Aku juga nggak tahu. Mungkin karena kemarin aku papasan sama dia di Ruang Multifungsi yaa jadi gitu. Hehe."

"Oallah. Ya udah, yuk pulang!" ajak Naira.

"Annisaaaaaa...." teriak seseorang di belakang Annisa'.

"Kita duluan ya, Nis. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Kok aku malah ditinggal berdua sama Reza sihhhh. Sahabat macam apa mereka??" gerutu Annisa' dalam hati.

"Eh Reza. Ada apa?" tanya Annisa' to the point.

"Thanx ya udah nonton."

"Eh, iya sama-sama. Aku kan emang suka liat pertandingan basket. Ya, meskipun akhir akhir ini jarang sih. Hehe."

"Ehm, ini buat lo Nis." kata Reza sambil memberikan coklat pada Annisa'.

Sejujurnya Annisa' ingin menolak tetapi karena coklat adalah salah satu makanan kesukaan Annisa', akhirnya Annisa' menerimanya. Mubazir kalau ditolak. Wkwk

"Makasih ya Za. Lain kali jangan cuma satu." gurau Annisa' yang membuat Reza gemas untuk mengusap puncak kepala Annisa' yang terbalut khimar namun ia tahan.

"Dasarrrr. Udah mau pulang?"

"Udahlah. Udah sore juga."

"Naik motor??."

"Ya iyalah. Kan biasanya emang begitu." sebal Annisa' yang selalu terlihat menggemaskan di mata Reza.

"Bareng ya ke parkirnya."

"Ya udah, kamu jalan duluan."

"Ya ladies first laaah." ujar Reza yang mendapat gelengan dari Annisa'.

"Kenapa??"

"Jadi gini, kemarin itu bunda abis dari kajian. Nah bunda bilang ke aku, ada sebuah nasehat dari Nabi Daud pada putranya, Nabi Sulaiman "Duhai anakku, berjalanlah di belakang singa dan ular besar, tapi jangan sekali-kali kamu berjalan di belakang seorang perempuan." gitu..."

"Emang kenapa?"

"Bentar, aku lupa kata-katanya. Emm.. Kalau gasalah gini, Imam Mujahid berkata "Ketika perempuan menghadap ke depan maka iblis duduk di atas kepalanya sambil menghiasi tubuh perempuan tersebut agar terlihat indah, hingga orang yang melihatnya tertarik memandang bagian depan perempuan tersebut. Ketika perempuan menghadap ke belakang maka iblis berada di pinggulnya sambil agar orang yang di belakangnya tertarik memandangnya. Aku nggak mau kalau aku yang di depan, kamu paham kan maksud ku?"

"Hm iya. Okay."

Mereka berdua pun berjalan berdua dengan Reza yang berjalan di depan Annisa'. Annisa' yang di belakang Reza dengan PDnya berjalan sambil mengoperasikan ponselnya.

"Btw ya Nis, kalau gini kan yang cowok nggak bisa jagain si cewek kalau misalnya si cewek diculik kan nggak tahu."

"Imajinasi kamu tinggi banget ya, Za. Lagi pula apa si perempuan nggak bisa teriak atau melakukan perlawanan lain. Kalau nggak, emang nggak ada orang lain yang lihat. Emang kamu juga nggak denger suara langkah kaki ku?"

"Denger sih. Hehe." jawab Reza sambil membalikan badannya menghadap Annisa'. Sedangkan Annisa' yang sedang serius mengoperasikan ponselnya tidak menyadari akan perubahan Reza yang telah menghadapnya. Annisa' pun hampir menabrak Reza namun sebelum itu terjadi, Reza merebut ponsel dari tangan Annisa' yang membuat Annisa' terkejut.

"Astagfirullah, Reza balikin HPku."

"Salah siapa lagi jalan malah fokus sama HP kalau lo kesandung gimana? Kan kasihan HPnya pasti jatuh."

"Iihh dasar nyebelin. Kamu mah nggak tahu, aku tuh lagi baca cerita di wattpad yang bikin baper abisss. Sampe pengen nangis aku bacanya."

"Dasar kaum hawa gampang baper."

"Emang udah kodratnya gitu." kata Annisa' sedikit acuh.

"Emang baca cerita apa?"

"Dasar kaum adam tukang kepo." balas Annisa' sengit.

"Biarrin. Wle wle."

"Sini balikin HPnya."

"Kejar dulu kalau bisa."

"Males. Siniin deh, Za."

"Ya udah HPnya gue bawa pulang."

"Kamu tuh abis tanding basket, emang nggak capek?"

"Nggak tuhh." Reza berjalan sedikit cepat menuju parkiran dan meninggalkan Annisa' yang berjalan di belakangnya.








___________________________________________________________________

Assalamu'alikum...
Gimana kabarnya?
Afwan ya akhir akhir ini, baru sibuk bangettttttsssss. Nggak sempat ngelanjutin ceritanya, padahal udah gatel pengen nulis. Tapi apalah daya saya yang tukang sibuk. Wkwk.

Syukron buat yang masih setia nunggu cerita ini update. Ehe...

Annisa'Where stories live. Discover now