Bab 15

61 8 0
                                    


Awan POV

Gue masuk kelas X IPS 1 yang terkenal anteng. Gue bingung deh, kelas IPS ada yang anteng baru tahu gue. Hehe. Setelah gue masuk kelas gue disuruh perkenalan sama wali kelas gue namanya Bu Dewi. Setelah gue perkenalan, mata gue nggak sengaja ketemu sama mata seorang cewek yang pakai jilbab dan gue merasa nggak asing sama pemilik mata itu tapi gue nggak ngenalin dia itu siapa.

"Awan, silahkan kamu duduk di sana." kata Bu Dewi sambil menunjuk bangku di belakang Naira dan Resya. Gue kenal mereka saat penginapan di Kwarcab.

"Baik Bu. Terimakasih." ujar gue sopan. Gue emang sopan sih anaknya. Wkwk.

"Ya sudah. Ibu harap Awan bisa cepat berbaur dan nyaman di kelas ini ya. Ibu pamit, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Awan Pov End

Dapat dilihat, bahwa kini banyak siswa SMA Bhinneka yang berhamburan keluar gerbang karena telah tiba saatnya pulang. Namun masih sedikit dari mereka yang masih berada di kelas.

"Teman teman yang paling gue sayangi dan gue cintai, nah kita kan kedatangan temen baru nih. Biar lebih afdhol, gimana kalau sebelum pulang kita perkenalan satu satu. Biar si Awan juga tahu dan kenal kita. Masa kita doang yang tahu dia tapi dia nggak tahu kita. Kan nggak adil. Sesuai ama sila ke 5 Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia jadi seluruh rakyat kelas X IPS 1 juga harus mendapatkan keadilan yang seadil adilnya. Oke? Oke ini garing karena tadi nggak ujan." pidato garing Berta.

"Pak Tu, kumat lagi deh." ujar Dito.

"Giman? Setuju nggak?" tanya Berta.

"Setujuuuuu." seru murid kelas X IPS 1 serentak.

"Mulai dari pojok ya, mulai dari Siska."

Satu demi satu murid kelas X IPS 1 memperkenalkan dirinya kepada Awan kini tiba giliran Annisa'. Namun Annisa' tidak menyadarinya karena sedari tadi ia membayangkan kenangan SMP nya bersama Awan.

"Nis.. Nis.." panggil Imam namun Annisa' tak bergeming sedikitpun.

"Hallo, Nis..." panggil Imam seraya mengibaskan tangannya di depan wajah Annisa'.

"Eh. Ada apa, Wan?" Annisa' sedikit tersentak.

"Ha? Sekarang giliran kamu." kata Imam sedikit bingung karena Annisa' memanggilnya 'Wan' bukannya 'Mam'.

Semua pasang mata melihat ke arah Imam dan Annisa' karena tidak biasanya Annisa' tidak fokus seperti ini.

"Giliran apa?" jawab Annisa' polos.

"Perkenalan, Nis." sahut Naira.

"Eh iya, duh maaf maaf. Hehe. Namaku Ay-- eh Annisa' maksudku, aku bendahara 2. Sekian."

Sesi perkenalan pun selesai. Semua murid kelas X IPS 1 keluar dari kelas dan pulang menuju rumah masing-masing.

"Nis, kamu tadi waktu perkenalan kok nggak fokus gitu. Ada masalah?" tanya Resya ketika sampai di koridor perpustakaan.

"Nggak papa kok, Sya. Oh ya, aku ada rapat KP. Kalian duluan aja."

"Ok. Kita duluan ya Nis. Jangan sore sore pulangnya." kata Naira sambil melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan.

Annisa'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang