Bab 22

35 3 0
                                    

Setelah selesai makan di kantin, Alexa mengajak Annisa' ke Ruang Dance. Alexa memutuskan untuk keluar dari ekstrakulikuler tersebut.

Alexa mengetuk pintu Ruang Dance.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk," suara dari dalam Ruang Dance.

"Permisi, Bu." sapa Alexa pada Bu Erin, pelatih dance sekaligus guru seni budaya di SMA Bhinneka.

"Iya. Ada apa, Xa?"

"Maaf sebelumnya Bu. Saya ingin mengundurkan diri dari ekskul dance."

"Loh ada apa memangnya? Kalau ada masalah bisa cerita sama Ibu."

"Tidak Bu. Tidak ada masalah sama sekali. Maaf Bu, karena saya sudah tidak tertarik dan berniat tetap diekskul dance. Saya ingin fokus sekolah saja."

"Wah sayang sekali, padahal sebentar lagi ada lomba dance tingkat SMA/SMK di Jakarta. Ibu lihat tarian dance kamu juga bagus."

"Sekali lagi saya minta maaf Bu. Saya sudah berpikir matang untuk masalah ini. Dan saya sudah membulatkan tekad untuk keluar dari ekskul dance. Pasti ada banyak anak dance lain yang lebih bagus dari tarian saya, Bu."

"Iya kamu benar. Ya sudah jika itu sudah menjadi keputusan kamu. Ibu tidak berhak memaksakan kehendak kamu. Oh ya, segera buat surat pengunduran diri dari ekskul dance, tolong berikan Ibu lusa ya."

"Baik Bu. Terimakasih banyak. Semoga ekskul dance dapat memenangkan lomba lomba yang diikuti. Semoga semakin sukses dan maju lagi kedepannya."

"Iya. Aamiin."

"Kalau begitu, saya permisi Bu. Sekali lagi terimakasih, Bu. Assalamu'alikum."

"Wa'alaikumsalam."

Alexa ke luar dari Ruang Dance dan mendapati Annisa' yang sedang duduk di bangku depan Ruang Dance.

"Gimana, Xa?"

"Nggak gimana gimana. Cuma disuruh buat surat pengunduran diri kok."

"Ooh gitu. Ya udah, balik ke kelas sekarang aja. Keburu bel masuk nanti."

***

Annisa' dan Alexa segera memasuki kelasnya. Saat mereka tiba di kelas, belum ada guru yang masuk. Hal itu membuat keduanya menghela napas lega.

"Kalian dari mana?" tanya Naira ketika melihat Annisa' dan Alexa baru masuk ke kelas.

"Tadi kan udah bilang mau ke Ruang Dance," jawab Raina dengan ekspresi datarnya.

"Oh iya, lupa. Awkwk."

"Dasar masih muda udah pelupa. Kalau tua gimana coba?"

"Mulai lagi deh kalian. Udah diem. Bu Zura udah masuk tuh. Bye-bye," kata Alexa lantas menghampiri Annisa' yang sudah duluan duduk di bangku mereka.

"Selamat Siang semuanya."

"Siang Bu."

"Sebelumnya, Bu Zura meminta maaf karena tidak bisa mengajar kalian karena ada tetangga Bu Zura yang meninggal. Jadi untuk pembelajaran Matematika kali ini, Ibu beri latihan soal saja. Mengingat Senin depan sudah tes kenaikan kelas. Latihan soal sudah saya kirim ke ketua kelas. Minta tolong filenya di kirim ke grup kelas kalian ya, Berta."

Annisa'Where stories live. Discover now