Bab 17

56 4 0
                                    

Akhir akhir ini, Annisa' sering izin tidak mengikuti pembelajaran di kelas. Dia sibuk mempersiapakan perlombaan karya ilmiah bersama Reza dan kedua teman KPnya.

Seperti saat ini, dia sedang berkutik di depan laptop merangkai kata demi kata.

"Nis, ke kantin dulu yuk!" ajak Rara ketika bel istirahat berbunyi. Rara adalah teman satu tim Annisa' bersama Reza juga Yuda.

"Bentar lagi ya, Ra. Nanggung nih hehe."

"Hem. Iya deh. Btw si Reza sama Yuda di mana?"

"Nggak tahu."

"Heii... Nggak pada istirahat?" tanya Reza tiba-tiba sudah di depan Annisa'.

"Sih Anissa susah diajak ke kantin, katanya bentar lagi nanggung."

"Nis, kantin deh." tidak ada jawaban, seakan tidak ada yang berbicara padanya. Akhirnya Reza menunggu hingga satu jam lamanya dengan amat sangatbsabar.

"Yeay finish. Yuk ke kantin Ra!"

"Loh kok Reza?"

"Apa?" tanya Reza datar.

"Rara mana?"

"Udah ke kantin, lo kelamaan sih."

"Ya maaf, kan tadi nanggung. Cuma nunggu beberapa menit aja sih. Buktinya sekarang udah selesai." kata Anissa' sambil merapikan barang barangnya.

"Beberapa menit kata lo? Lihat deh sekarang pukul berapa?"

"Jam sebelas." jawab Annisa' polos.

"Istirahat, bel jam berapa?"

"Jam sepuluh."

"Berarti??"

"Kalau Rara di sini, Rara bakal nunggu aku selama satu jam yang berarti 60 menit."

"Nah itu tahu. Dan sayangnya, dia sekarang udah makan di kantin sama Yuda dan parahnya yang nungguin lo malah gue, seorang Reza. Rasanya nunggu lo selesai kaya nunggu doi peka"

"Ya deh, maaf kan lagi asik ngerjain. Dasar Reza bucin. Lagian aku nggak nyuruh Reza nungguin kan?? Jadi maaf ya, ini bukan seratus persen salah aku ya. Hehe"

"Hmm."

"Jadi sekarang Reza tahu kan rasanya menunggu doi peka itu gimna? Jadi harus sabar yah. Wkwk"

Andaikan lo tahu, kalau yang gue maksud itu elo. Batin Reza.

"Udah ah. Ayo ke kantin."

"Duluan aja."

"Kenapa lagi? Astaga..." keluh Reza.

"Peace. Sekarang ke kantin." putus Annisa' sambil menenteng laptop dan beberapa bukunya.

"Kenapa itu semua lo bawa?"

"Mau dititipin ke penjaga perpus biar nggak dimaling."

Reza menepuk dahinya pelan. "Perpus ada cctv nya. Lo tadi pagi sarapan apaan sih bisa konslet gini?"

"Suka suka saya." kata Annisa' lantas berjalan menitipkan barang barangnya.

"Terserah lo deh Nis. Bisa bisanya gue suka sama orang kaya lo."

Di Kantin

"Lo mau makan apa?"

"Pop mie soto."

"Nggak boleh. Kaya nggak ada yang lain?"

"Ih suka suka Annisa' lah. Yang mau makan kan aku. Yang bayar juga pake uang aku."

"Minta dibayarin bilang aja."

"Annisa' punya uang kok. Kalau Reza nggak mau pesenin bilang aja. Annisa' bisa sendiri."

"Lo tuh kenapa sih, Nis? Mie instant itu nggak baik buat kesehatan, banyak pengawet juga penyedapnya."

"Ga papa."

"Okay. Gue beliin pop mie soto tapi ini yang terakhir."

"Iyaa. Aku cari tempat duduk dulu ya."

"Rara... Yuda..."

"Akhirnya tuan putri ke kantin juga setelah dibujuk pangeran." kata Yuda sambil memakan kripiknya.

"Ih ngomong apa sih, Yud? Makan makan aja nggak usah disambi ngomong."

"Diem deh Yud, tuh tuan putrinya lagi PMS. Lo mau dihukum pangerannya kalau buat tuan putri emosi."

"Rara... Jangan mulai deh" dengus Annisa'.

"Peace". Kata Rara sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

---***---

"Assalamu'alaikum" sapa Annisa' pada teman kelasnya.

"Wa'alaikumsalam. Udah balik, Nis?" tanya Siska.

"Udah, ka. Kok kelasnya sepi. Pada ke mana?"

"Biasalah ada yang lagi dhuhuran ada yang lagi makan siang."

"Okay. Aku ke meja ku dulu ya."

"Siip."

Ketika Annisa' sampai di bangkunya ia sedikit merasa aneh. Pasalnya buku, pensil, dan bolpoin di mejanya bukanlah milik Annisa' bahkan tidak mungkin milik Imam karena barang barangnya warna pink dan ungu menunjukkan kepunyaan seorang perempuan.

Annisa' menoleh tas di sampingnya, bukan tas Imam. Annisa' sangat hapal warna bahkan motif milik teman semejanya itu.

Annisa' hendak maju menghampiri Siska lagi karena di kelas hanya ada Siska, Annisa', Dito, dan Jirou. Namun langkahnya terhenti ketika ia mendapati Alexa duduk di bangku sampingnya.

"Hai Nis. Sorry g gue tukeran tempat duduk Imam. Jadi mulai sekarang gue duduk sama lo. Nggak papa kan?"

Meskipun Annisa' sedikit bingung kenapa Alexa pindah tempat duduk, tetapi ia tetap mengiyakan.

"Emangnya kenapa tukeran?"

"Jadi sebenarnya itu...




_______________________________________

Assalamu'alikum....
Maaf Annisa' baru update lagi setelah hampir dua bulan tanpa kabar.
Kemarin kemarin, authornya lagi super sibuk di dunia nyata. Banyak kegiatan jadi belum sempat nulis. Ehe...
Buat gantinya, Annisa' update langsung 2 Bab. Yeay!!
Suka nggak? Semoga suka ya..  Hehe

Syukron

Annisa'Where stories live. Discover now