Bab 26

89 3 1
                                    

"Ciye yang udah baikan. Si Awan posesif juga ya sama kamu," goda Alexa yang sejak tadi hanya diam melihat Annisa' dan Awan menyelesaikan masalahnya.

"Akhirnya bebanku berkurang. Nih buat kamu," kata Annisa' menyerahkan satu roti dan sekotak susu kepada Alexa.

"Thanks Ayaaaaaaaaa," teriak Alexa lalu berlari meninggalkanku sendiri di taman. Sedangkan Annisa' hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman sebangkunya itu.

Annisa' berjalan menuju kelasnya sendiri karena Alexa sudah pergi duluan. Sembari berjalan, Annisa' berpikir, apakah dia harus menceritakan tentang Awan pada Resya dan Naira. Annisa' akan menceritakan kepada mereka berdua, namun dia akan menunggu waktu yang tepat untuk cerita.

oOo

Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar telah usai. Para murid SMA Bhinneka berhamburan ke luar kelas dengan raut wajah yang senang karena sebentar lagi tubuh lelah mereka ada berbaring di kasur kamar masing-masing.

"Annisa', kita duluan ya. Ada kumpul Pramuka," kata Resya dan Naira bebarengan.

"Iya. Semangat ya!"

"Siap captain."

Resya dan Naira pergi ke luar kelas dan menyisakan Awan, Alexa, dan Annisa'.

"Nis, Aku duluan ya. Mama ngajak beli gamis nih."

"Okay Xa. Hati-hati, salam buat mama kamu."

"Iya, kamu juga."

Alexa ke luar kelas dengan wajah gembiranya, jarang sekali Sang Ibundanya menyempatkan waktu bersamanya meskipun hanya sekadar makan malam. Namun, kali ini mamanya mengajaknya ke mall bersama. Sungguh, Alexa sangat bahagia. Bahagia itu sederhana bukan?

Annisa' segera ke luar kelas. Tidak nyaman jika hanya berdua dalam ruangan bersama laki-laki yang bukan mahromnya. Namun, baru dua kali melangkah, suara Awan menghentikan pergerakannya.

"Nis, bisa bicara sebentar?"

"Em, mau bicarain apa ya, Wan?"

Tiba-tiba ponsel Awan berdering menandakan ada yang meneleponnya.

"Aku jawab dulu ya," izin Awan pada Annisa' yang dibalas dengan anggukkan kepala.

"Halo. Ada apa, Mi?"

"Pulang sekolah langsung pulang ya. Ada hal penting yang ingin papi dan mami katakan padamu."

"Baik, Mi. Awan pulang sekarang."

"Good boy. Papi sama mami juga otw ke rumah ini."

"Okay Mi. Hati-hati."

"Pasti, sayang. Mami tutup ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Lalu Mami Awan memutuskan panggilannya.

"Sorry Nis. Lain kali aja. Aku harus buru-buru pulang sekarang."

"Oh. Iya nggak papa."

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Mar 23, 2020 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Annisa'Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora