Lantunan Ayat Suci Al Qur'an

55.3K 6.1K 792
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 2)

🌿🌼🌿

Lantunan ayat suci Al Qur'an yang dibaca oleh Ayahnya membangunkan Delisha dari tidur. Suara Ayahnya terdengar sangat merdu, hingga menyentuh hatinya. Tanpa terasa air mata membasahi pipinya yang tirus. Surat yang tengah Ayahnya baca menceritakan tentang surga.

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran 133)

Delisha menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia bersyukur, sangat bersyukur karena masih mampu menangis di kala mendengar lantunan ayat suci Al Qur'an. Itu tanda kalau dia masih memiliki hati.

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah pernah berkata, "Carilah hatimu di tiga tempat, yaitu saat engkau mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur'an, saat engkau berada di majlis ilmu dan disaat engkau menyendiri bermunajat kepada Allah. Jika engkau tidak temukan hatimu di sana, maka mintalah kepada Allah agar memberimu hati karena sesungguhnya engkau sudah tak punya hati lagi*” 

"Kak shalat malam!" Reza yang sudah terlihat tampan dengan baju koko warna putih dan sarung warna hitam menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Inilah kebiasaan Reza yang masih tetap dilakukannya. Dia akan selalu membangunkan Kakaknya untuk shalat malam sebab dia tahu kalau Kakaknya sangatlah sulit untuk bangun malam dan kalau tidak bangun malam Kakaknya akan menangis padahal salah sendiri kenapa tidurnya nyenyak sekali.

"Kak Delisha kenapa?" Reza masuk ke kamar Delisha saat melihat kakaknya menangis tersedu-sedu.

Delisha menghapus air matanya, "Nggak kenapa-kenapa. Makasih sudah bangunin Kakak."

"Kalau nggak kenapa-kenapa nggak mungkin nangis? Kak Delisha lagi ada masalah yah? Lagi putus cinta?"

Delisha langsung cemberut, "Apaan sih kamu. Udah sana shalat!"

"Pasti Kak Delisha nangis karena kangen dia yang jauh disana."

"Reza," Delisha melotot, "Kakak nggak punya pacar jadi nggak ada yang Kakak kangenin disana. Lagi pula dalam islam nggak ada yang namanya pacaran," ucap Delisha tegas.

"Karena dalam islam nggak ada yang namanya pacaran anak jaman now mengganti kata pacaran itu dengan ta'aruf versi kekinian. Katanya ta'aruf tapi jalan berduaan, katanya ta'aruf tapi berkirim pesan via WA and Line, katanya ta'aruf tapi saling tag di sosial media. Mereka lupa kalau yang dilarang dalam Islam itu bukan kata pacarannya tapi yang dilarang itu tindak tanduk yang biasanya dilakukan oleh muda-mudi yang berpacaran. Percuma nggak pacaran tapi kalau tindak tanduk orang berpacaran tetap mereka lakukan. Benar-benar pembodohan yang kekinian."

Delisha mengerutkan keningnya, "Kamu niat ceramahin Kakak. Apa niat curhat sih?"

"Dua-duanya," jawab Reza singkat sebelum pergi dari kamar Kakaknya.

Delisha menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak habis pikir Reza akan mengatakan hal itu padanya. Seharusnya kata-kata itu Reza katakan pada dirinya sendiri karena dialah yang dulu pernah pacaran. Cuma sebentar, tidak sampai satu bulan. Delisha tahu hal itu karena waktu itu dia tidak sengaja membaca chat dari pacarnya Reza yang ternyata satu pondok dengannya. Singkat cerita cinta mereka tumbuh saat mereka mewakili sekolah untuk lomba MTQ tingkat Asia di Brunei Darussalam. Tapi syukurnya keduanya sadar kalau pacaran itu dosa dan akhirnya segera mengakhiri hubungan mereka. Sekarang mereka hanya berteman dan semoga saja pertemanan mereka sesuai dengan syariat Islam. Jangan sampai putus dari hubungan pacaran tapi kegiatan pas pacarannya malah tidak mereka tinggalkan. Nauzubillah mindzalik.

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDWhere stories live. Discover now