Hadiah Dari Adnan

41.8K 5.6K 469
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Delisha menghampiri Adnan yang tengah mengobrol dengan Ayah dan Ibunya di ruang tamu.

"Itu Delisha nya sudah datang," ucap Citra. Dia menyuruh Delisha untuk duduk di sampingnya, "Ada sesuatu yang ingin Adnan berikan untuk kamu," lanjut Citra saat putrinya telah duduk di sampingnya.

Meski malu Delisha memaksakan dirinya untuk menatap ke arah Adnan dan bertanya, "Apa yang ingin Kak Adnan berikan untukku?"

Adnan mengeluarkan sebuah kotak barukuran kecil dari saku jaket yang dia kenakan, "Ini untuk kamu."

Delisha menerimanya. Dia membuka kotak itu dan terperangah saat melihat isinya. Di dalam kotak itu terdapat sebuah kalung dan sepasang anting.

"I.. ini untuk aku?" tanya Delisha gugup.

Adnan tersenyum, "Iya itu untuk kamu. Maaf aku hanya baru bisa memberikanmu sepasang anting dan kalung karena untuk cincinnya insyaallah akan aku berikan saat akad."

Delisha menutup kotak itu. Matanya menatap gelisah ke arah Ibunya, "Memangnya boleh...Delisha menerima hadiah semewah ini dari Kak Adnan...Kak Adnan kan baru calon suami belum menjadi suami Delisha?" tanya Delisha polos kepada Ibunya.

Adnan tersenyum mendengar pertanyaan polos yang terucap dari calon istrinya. Sudah dari kecil dia mengenal Delisha, namun baru kali ini dia merasa begitu menyayangi Delisha. Rasa sayang yang tentunya berbeda dengan rasa sayang yang dulu pernah dia rasakan.

Apakah dia telah mencintai Delisha?

"Apakah kamu menyukainya?" tanya Citra lembut.

Delisha mengangguk malu.

"Bila memang kamu menyukainya tentu kamu boleh menerimanya. Benarkan Adnan?" kini Citra bertanya pada Adnan yang tanpa sadar ternyata terus saja menatap ke arah Delisha.

"I..iya Tante," jawab Adnan gugup.

Danang menepuk bahu Adnan, "Sabar yah. Belum halal. Mungkin ke depannya bila memang kamu ingin memberikan sesuatu pada Delisha bisa lewat Ibumu saja. Om dan Tante kan satu rumah sakit dengan Ibumu. Jangan tersinggung yah. Om cuma tidak ingin setan bermain-main dengan hati kalian."

Adnan menggaruk tengkuknya sambil mengangguk, "Iya Om. Insyaallah bila memang ada yang ingin aku berikan pada Delisha akan aku titip Mama."

Danang tersenyum, "Baru itu calon mantu Om."

Tak lama Reza dan Arion yang masih dalam keadaan menggendong Sadewa yang telah jatuh tertidur menghampiri mereka.

"Eh ada Nak Rion. Silahkan duduk," Citra mempersilahkan Arion duduk.

Delisha langsung merasa panik. Tanpa sadar dia menggenggam erat kotak yang barusan Adnan berikan padanya.

"Perkenalkan Nak Rion Ini Adnan calon suaminya Delisha," ucap Danang pada Arion yang telah duduk di sofa dekat dengan Adnan, "Dan Adnan ini Arion tetangga depan rumah kami. Dia Omnya Sadewa."

Adnan mengulurkan tangannya ke arah Arion namun Arion tidak menyambut uluran tangan Adnan, hal itu tentu membuat Delisha merasa kesal sedangkan Danang, Citra dan Reza yang tidak mengerti kenapa Arion tidak menyambut uluran tangan Adnan merasa kebingungan. Yang mereka tahu Arion itu orang yang sopan tapi kenapa sekarang dia tidak berlaku sopan pada Adnan.

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang