Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | END

Arion

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Aisyah kembali ke kamar dengan membawa boneka beruang berwarna merah muda berukuran hampir sebesar dirinya dan di bagian dada boneka tersebut bertuliskan kalimat i love Aisyah.

Mata Aisyah berbinar ceria, senyuman lebar menghiasi wajahnya yang menggemaskan, "Kakek beliin Aisyah boneka Papa Panda."

"Bukan Papa Panda tapi Papa Beruang," koreksi Reza, membenarkan ucapan Aisyah.

"Aisyah inginnya papa Panda bukan papa beluang. Papa beluang kan Papanya Malsha."

Reza menatap Aisyah dengan tatapan bingung, "Kamu tuh ngomong apa sih? Jelas-jelas ini tuh Papa beruang bukan Papa panda apalagi papanya si Marsha."

Delisha memilih diam, memperhatikan Aisyah dan Reza yang masih saja meributkan tentang papa beruang dan papa panda.

"Pokoknya ini papa panda bukan papa beluang."

"Terserah kamu, Om nggak peduli," ucap Reza akhirnya mengalah.

Aisyah kembali tersenyum lebar, "Ayo papa panda kita tidul bial besok bangunnya nggak kesiangan." Aisyah berusaha untuk menaikkan bonekanya ke atas tempat tidur tapi ternyata dia tidak mampu melakukannya, "Ih papa pandanya belat banget, Aisyah nggak kuat ngangkatnya."

"Papa panda tidurnya di bawah saja jangan di atas tempat tidur," ucap Delisha sambil membelai pucuk kepala Aisyah.

"Kata kakek nggak boleh tidul di bawah nanti masuk angin."

Reza langsung tertawa mendengarnya, "Papa beruang..."

"Papa panda, Om Leza. Bukan papa beluang," ucap Aisyah sambil melotot kesal.

"Iya papa panda bukan papa beruang. Papa panda nggak mungkin masuk angin jadi biar papa pandanya tidur di bawah."

"Ih nggak mau. Papa panda halus tidul di atas tempat tidul baleng Aisyah dan Mama. Nggak boleh di bawah, kasihan tahu."

"Kamu itu sangat keras kepala. Anak siapa sih?" ucap Reza sambil menaikkan boneka beruang besar milik Aisyah ke atas tempat tidur. Tepat di samping Aisyah yang sudah mengambil posisi berbaring.

"Anak Mama Delisha dan Papa... Oh iya nama Papa Aisyah siapa? Om Leza tahu nggak nama papa Aisyah siapa?"

Reza terdiam. Sekilas dia melirik ke arah Delisha yang juga memilih diam.

"Sudah malam. Kamu dan papa panda harus segera tidur," ucap Reza sambil membelai pucuk kepala Aisyah.

"Om Leza nggak tahu nama papa Aisyah yah?"

Reza mengabaikan pertanyaan Aisyah, "Jangan pernah ucapkan namanya pada Aisyah," ucap Reza sebelum keluar dari kamar.

"Om Leza kok malah sih?"

"Om Leza tidak marah kok."

"Kalau nggak malah kenapa Om Leza nggak jawab pertanyaan Aisyah?"

"Karena..." Delisha tidak mampu melanjutkan ucapannya. Dia tidak ingin berbohong pada Aisyah, "Sudah malam. Aisyah harus segera tidur, jangan lupa baca doa sayang."