Kehadiran Yang Tak Diharapkan

41.3K 5.9K 516
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Reza memberitahukan tentang niat Arion yang hendak masuk Islam kepada Ayah dan Ibunya.

"Allahuakbar," takbir itu terucap dari bibir Ayah dan Ibunya, namun tidak dengan Delisha yang memilih tetap diam. Perhatiannya tetap terfokus pada makanan yang ada di piringnya.

"Om Rion mau apa kak Reza?" tanya Sadewa penasaran. Tadi dia terlalu fokus dengan sayur jagung campur sosis yang ada di mangkuk makanannya jadi dia tidak mendengar dengan jelas apa yang Reza ucapkan.

"Kamu dan Ommu akan masuk Islam?"

Mata bulat Sadewa berkilat bingung, "Masuk Islam itu apa? Yang aku tahu itu masuk sekolah, masuk restoran, masuk taman bermain dan masuk rumah sakit?"

Delisha yang tadinya hanya diam kini mengukir senyum. Apa yang dikatakan oleh Sadewa terdengar begitu lucu. Apalagi Sadewa mengatakan itu dengan mimik wajah polos yang begitu menggemaskan. Bukan hanya dia yang tersenyum tapi kedua orangtuanya pun ikut tersenyum bahkan Reza tertawa sambil menepuk-nepuk pucuk kepala Sadewa.

Dengan sabar akhirnya Ayahnya lah yang memberikan penjelasan pada Sadewa tentang apa artinya masuk Islam.

Sadewa mengangguk-nganggukkan kepalanya sambil menatap penuh perhatian pada Danang yang telah menjelaskan apa arti dari yang barusan Reza katakan.

"Apa kamu mengerti, Sadewa?" tanya Danang setelah mengakhiri penjelasannya.

Dengan polosnya Sadewa menggeleng sambil tersenyum lebar. Memamerkan giginya yang putih bersih karena Arion secara berkala selalu membawa Sadewa ke dokter gigi.

Lagi-lagi tingkah polos Sadewa membuat mereka tersenyum. Keberadaan Sadewa di dalam keluarganya benar-benar telah mampu mengusir luka yang kini tengah singgah di hati mereka.

"Apa alasan Nak Rion masuk Islam?" tanya Citra pada Reza.

"Kata Bang Rion karena Al Qur'an. Secara tidak sengaja beberapa hari yang lalu Bang Rion membaca empat ayat yang terdapat dalam surah Ali Imran, yaitu ayat 190 sampai dengan 194. Awalnya dia merasakan kebingungan setelah membaca empat ayat itu namun anehnya ayat itu selalu berputar-putar di kepalanya. Hingga akhirnya dia mempertanyakan arti dari empat ayat itu kepada seseorang yang mampu menafsirkan Al Qur'an. Kata Bang Rion, tujuan dari ayat tersebut adalah sebagai pembuktian tentang tauhid, keesaan, dan kekuasaan Allah Swt. Hukum-hukum alam yang melahirkan kebiasaan-kebiasaan pada hakikatnya ditetapkan dan diatur oleh Allah Swt Yang Maha Hidup lagi Qayyum, Maha Menguasai dan Maha Mengelola segala sesuatu hal ini dapat dipahami dengan adanya undangan kepada manusia untuk berpikir, karena sesungguhnya dalam penciptaan, yakni kejadian benda-benda angkasa seperti matahari, bulan, dan jutaan gugusan bintang –bintang yang terdapat di langit, atau dalam pengaturan sistem kerja langit yang sangat teliti, terdapat tanda-tanda kemahakuasaan Allah bagi ulul yakni orang-orang yang memiliki akal yang murni dan Al-Qur’an pun memperkenalkan satu kategori lagi dalam dunia keilmuan yang terkait dengan kegiatan berfikir yaitu ulul albab yaitu orang-orang yang memiliki akal yang murni sehingga tidak akan mengalami kerancuan dalam berfikir. Orang yang merenungkan tentang fenomena alam raya akan dapat sampai kepada bukti yang sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah Swt. Dan sepertinya dalam waktu singkat Bang Rion mampu menemukan tentang keesaan dan kekuasaan Allah," jelas Reza panjang lebar, dia mampu menyampaikan apa yang kemarin Arion katakan dengan sangat lengkap, "Kata Bang Rion dia merasakan ketenangan saat mencoba untuk membacanya dengan benar dan memahami isinya dengan sungguh-sungguh."

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora