Tak Bisa Disembunyikan

45.9K 6.8K 614
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kedatangan Arion di restoran milik Ilham disambut oleh Faraz dan dua gadis kecil yang terlihat begitu menggemaskan. Kedua gadis kecil itu menatap Arion dengan tatapan berbinar.

"Hai Om Rion," sapa Faraz sambil memberikan pelukan sayang pada Arion.

"Hai juga Faraz. Kamu cepat sekali besar yah?"

"Iya dong akukan rajin makan," setelah menjawab beberapa pertanyaan dari  Arion Faraz langsung memilih bermain dengan Sadewa.

Perhatian Arion kini fokus kepada kedua gadis kecil yang menatapnya sambil tersenyum, Arion membalas senyum mereka dan mensejajarkan tubuhnya dengan kedua gadis kecil itu, "Bagaimana kabar kalian hari ini?"

Kedua gadis kecil itu kompak mengatakan baik dan kembali mengajukan pertanyaan yang sama kepada Arion. Senyuman di wajah kedua gadis kecil itu semakin lebar saat Arion mengeluarkan dua coklat dari saku jasnya, "Jangan bilang sama Mama Papa kalian kalau hari ini Om Rion memberikan kalian coklat?"

Keduanya mengangguk patuh dan kompak memberikan ciuman sayang di pipi Arion.

"Khanza sayang Om Rion."

"Khayra juga sayang Om Rion."

Arion tersenyum mendengarnya. Khanza dan Khayra adalah putri kembar Ilham dan Ranti yang umurnya hanya selisih empat bulan dengan Aisyah dan almarhum Farzan. Suatu kejutan yang sangat menyenangkan bagi Arion saat tahu kalau ternyata sahabat baiknya Allah beri rezeki bayi kembar yang menggemaskan dan Arion sangat menyayangi keduanya.

"Om Rion Khayra mau kenalin Om Rion sama temennya Khayra," tangan mungil Khayra menarik tangan Arion ke arah tempat bermain yang memang sengaja Ilham sediakan untuk Faraz, Kahyra dan Khanza bermain di kala ketiganya menghabiskan waktu di restoran.

"Temen Khanza juga," sahut Khanza. Dia pun meraih tangan Arion. Keduanya kompak menarik Arion ke ruang bermain.

"Aisyah," keduanya kompak memanggil gadis kecil dengan ghamis berwarna abu-abu bermotif bunga yang tengah asik bermain boneka.

"Ada apa?" gadis kecil itu berlari mendekat ke arah Khanza dan Khayra yang sudah melepaskan tangan Arion.

Seketika lutut  Arion terasa begitu lemas saat menatap wajah gadis kecil itu. Gadis kecil itu Aisyah, putri kesayangannya. Tanpa dapat dia cegah tangan Arion menyentuh kedua pipi Aisyah. Sontak si kecil Aisyah mudur dua langkah.

"Aisyah kenapa? Kamu takut yah sama Om Rion. Jangan takut Om Rion baik," ucap Khanza.

"Iya Om Rion baik. Tuh lihat Om Rion kasih Khayra sama Khanza coklat," Khayra menunjukkan coklat yang ada di tangan kanannya pada Asiyah.

Mendengar ucapan Khayra, Aisyah pun kembali maju, "Hai Om Lion..Aisyah juga mau coklat," ucapnya dengan suara pelan sambil tersenyum malu-malu pada Arion.

Arion balas tersenyum, baru saja dia akan membalas ucapan Aisyah tapi urung saat si kecil Faraz tiba-tiba datang menghampiri mereka dan berucap pada si kecil Aisyah, "Bukan Om Lion, Aisyah. Tapi Om Rion.. ingat R bukan L. Kalau Lion kan artinya singa masa Om Rion disamakan sama singa."

Aisyah cemberut, "A..aku kan nggak bisa bilang huluf L, Kak Falaz."

"Faraz bukan Falaz," gerutu Faraz. Bagi Aisyah, Faraz itu seperti kloningan Reza yang hobi sekali menyuruhnya untuk belajar menyebutkan huruf R dengan baik dan benar.

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang