Lamaran

49.6K 5.9K 642
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dari 'Abdullâh bin Mas'ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).'"

🌿🌼🌿

Reza menatap Arion dengan tatapan menyelidik, "Darimana Bang Rion tahu nama lengkap Kak Delisha?"

"Dari buku yang dia tinggalkan di pesawat."

Delisha terdiam. Buku? Buku apa yang telah dia tinggalkan di pesawat?

"Kakak ninggalin buku kakak di pesawat?" tanya Reza pada Delisha.

"Aku lupa. Perasaan bukuku tidak ada yang hilang. Lagian aku tidak pernah menulis nama lengkapku di bukuku," jawab Delisha. Semua buku miliknya baik non fiksi ataupun fiksi tidak pernah dia beri nama kecuali buku pemberian dari Adnan. Itupun yang menulis namanya bukan dirinya sendiri tapi Adnan lah yang menulisnya. Jadi ada kemungkinan buku pemberian Adnan lah yang dia tinggalkan di pesawat. Astagfirullah... Kalau sampai Adnan tahu pasti Adnan akan langsung menceramahinya panjang lebar. Dengan kata-kata yang sederhana. Namun, selalu ngena di hati.

"Bu..bukunya masih ada di kamu kan?" tanya Delisha setelah yakin kalau buku itu pasti memang miliknya.

Arion mengangguk, "Iya bukunya ada di saya."

"Alhamdulillah," Delisha menghembuskan napas lega.

"Karena Bang Rion sama Kak Delisha sudah saling mengenal jadi sekarang tugasku hanya memperkenalkan Sakha dan Shabiya."

Sakha dan Shabiya pun langsung memperkenal dirinya pada Arion dan tentu pada si kecil Sadewa yang sedari tadi terus saja menatap ke arah Delisha.

"Kamu takut yah sama Kak Delisha?" tanya Reza pada Sadewa.

Sadewa langsung mengangguk, "Kakaknya kaya ninja. Aku tidak suka ninja."

"Kakak bukan ninja kok," ucap Delisha. Dia mengulurkan tangannya ke arah Sadewa namun Sadewa malah langsung bersembunyi di balik punggung Arion, "Kakak punya coklat. Apa kamu suka coklat, Sadewa?"

Mendengar kata coklat si kecil Sadewa langsung keluar dari tempat persembunyiannya, "Aku suka coklat!" serunya dengan penuh semangat.

"Benarkah kamu suka coklat?" perlahan tangan Delisha terulur ke arah Sadewa. Dengan lembut dia menarik tangan Sadewa agar mendekat ke arahnya, "Kalau begitu ini untuk kamu."

Sadewa langsung tersenyum lebar, "Makasih kakak."

"Apakah sekarang kamu masih takut sama kakak?"

Sadewa menggeleng, "Kakak bukan ninja. Kakak baik jadi aku tidak takut sama kakak."

"Benarkah kamu tidak takut sama kakak kalau begitu boleh kakak memeluk kamu?"

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang