Akad

59.4K 8.6K 1.2K
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"Tania tolong bukakan pintunya. Lihat siapa yang datang," pinta Vano yang sedang  asik memandikan kucing kesayangannya.

"Kenapa harus aku yang buka? Suruh saja si manusia paling kejam sedunia yang membukakan pintu," ujar Tania sambil mendelik ke arah Reza yang tengah melamun di depan televisi yang tengah menayangkan salah satu sinetron kesukaan Tania, tapi karena ada Reza disitu Tania jadi tidak memiliki kesempatan untuk menontonnya karena dia tidak mau dekat-dekat dengan Reza.

"Yasudah sana kamu suruh Reza yang buka pintu."

"Kok aku? Kak Vano aja yang suruh dia."

Vano melotot, "Pilihan ada di tanganmu adikku tersayang. Kamu mau buka sendiri pintunya atau kamu mau nyuruh Reza yang buka pintu itu?"

Tania mengerucutkan bibirnya, "Dikasih apa sih Kak Vano sama Kak Reza, sampai takluk kaya gini? Kak Vano selalu mengutamakan Kak Reza dibandingkan aku, padahalkan aku tuh adik kandung Kak Vano, sedangkan dia itu cuma temennya Kak Vano."

"Kamu cemburu?"

"Iya aku cemburu. Masalah buat Kakak?" Bentak Tania seraya berjalan ke arah pintu, dengan rasa kesal yang masih menyelimuti hatinya dia membuka pintu, "Nyari siapa?"

"Saya mencari Reza. Apa Reza ada disini?"

Tania mendengus kesal saat mendengar nama Reza disebut oleh tamunya, namun kekesalannya seketika sirna saat retina matanya melihat wajah tamunya dengan intens, "A..Arion Giovani Zaidan?" ujarnya terkejut sekaligus gugup. Sungguh demi apapun dia tidak menyangka kalau seorang Arion Giovani Zaidan kini tengah berdiri tepat di depannya. Sudah dari satu tahun yang lalu dia mengagumi sosok Arion. Sudah tampan, tajir, sholeh pula. Apalagi hayo yang kurang?

"Maaf. Apa ada Reza disini?" tanya Arion pada Tania yang malah bengong.

"Oh..ii..iya ada," jawab Tania terbata-bata, "Ma...masuk Kak."

Arion tersenyum sopan membuat Tania hampir saja pingsan di tempat.

Ya Allah, dia jauh lebih ganteng aslinya. Semoga dia jadi jodoh aku. Batin Tania. Berharap Allah mau berbaik hati menjodohkannya dengan Arion.

"MAU APA KAU KESINI BRENGSEK??"

Tania bukan main terkejutnya saat tiba-tiba Reza membentak Arion, Vano pun langsung meninggalkan kegiatannya memandikan kucing, "Ada apa Za?" tanya Vano pada Reza.

Bukannya menjawab pertanyaan Vano, Reza malah mencengkeram kerah kemeja Arion, "Kau benar-benar brengsek. Dulu kau telah menghancurkannya dan sekarang kau hendak kembali menghancurkannya, huh?"

Tania terkesiap saat tangan Reza menghantam rahang Arion, Vano dengan cepat menjauhkan Reza dari Arion, "Masalah tidak akan selesai dengan otot, Za. Istigfar, malulah pada Allah," ucap Vano tegas pada Reza.

Reza menarik napas dalam-dalam. Berusaha untuk mengkontrol emosinya.

"Tania masuk ke kamar!" Perintah Vano pada Tania yang terlihat kebingungan, penasaran dan takut.

Tania langsung mengangguk. Namun sebelum masuk ke kamar dia berucap, "Kak Arion nanti jangan pulang dulu yah. Aku mau minta foto bareng kakak."

Shalawat Cinta Delisha | S1 & S2 | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora