Putus

7.8K 1.1K 57
                                    

ABERCIO

Aku akan menikah dengan mu

Aku kembali tersenyum setiap mengingat kata-katanya tadi siang di rumah sakit.

"Cara untuk menjinakkan wanita itu ternyata mudah sekali..." aku tertawa pelan membayangkan ekspresi wajah Kara.

"Wahhh, anda cantik sekali. Sangat pas ditubuh anda..." aku tersenyum dan menjentikkan jariku memberi tanda pada Jaquen yang berdiri di belakangku.

"Miss Kara memang cantik tuan..." sahut Jaquen. Aku mengernyit mendengar nada suaranya yang sedikit gugup, apa ada yang salah?

"Dia adalah pengantin wanita paling sexy, Ab..." aku tersenyum mendengar pujian Elleonor.

"Kemarilah..." aku mengulurkan tanganku meminta Kara mendekat.

"Tidak mau!" bantahnya yang terdengar kesal.

"Elleonor, bisakah kau merubah beberapa bagian gaun ini?" aku mengernyit, apa yang akan dia lakukan sebenarnya dengan gaun itu?

Sebenarnya itu adalah gaun yang akan Iori pakai saat kami menikah nanti. Aku memesan khusus untuknya tapi karena perselingkuhannya itu membuatku tidak percaya dengan namanya wanita. Tapi itu bukan alasan aku tidak bisa bersenang-senang bukan.

"Kau bisa memotong lengannya? Ini terasa gatal di tanganku..." aku mengerutkan dahiku membayangkan gaun pengantin itu tanpa lengan.

"Buatlah bahuku terbuka, bahuku terlalu lebar..."

"Ah, aku tahu. Aku rasa itu ide yang bagus..." Elleonora terdengar sangat senang.

"Apakah kau bisa membuat gaun berkembang ini menjadi lebih simple? Kau tahu aku terlihat seperti boneka Barbie..." aku tersenyum mendengar protesnya yang terdengar kesal.

"Tapi anda sangat cantik menggunakan gaun itu miss Kara..." senyumku hilang saat Jaquen kembali memuji wanita itu.

"Tapi aku terlihat pendek memakai gaun ini... kau lihat?" aku mendengar Kara mendesah kesal.

"Setidaknya aku bisa memakai gaun pilihanku..."

"Bagaimana kalau anda-"

"Kau akan tetap memakai gaun itu Kara..." tegasku sebelum Jaquen memberikan ide aneh pada Kara.

"Tinggalkan kami berdua..." aku melambaikan tanganku memberi tanda supaya Jaquen, Elleonora dan pegawainya meninggalkan kami.

"Baik tuan... saya akan menunggu-"

"Tunggu saja di mobil!" kesal, ya aku kesal pada Jaquen.

"Baik... Mari Mrs. Elleonor..."

"Ada apa?!" aku tersenyum saat kembali kudengar suara kesal Kara yang terdengar ingin sekali mencakarku.

Aku berdiri dan mengulurkan tanganku.

"Kemarilah..." ucapku pelan.

"Tidak! Dari sini aku bisa mendengar apa yang ingin kau katakan padaku..."

"Aku tidak ingin bicara..." aku melambaikan tanganku lagi, menyuruhnya mendekat padaku.

"Ingat point satu?"

"Tentu saja aku ingat semua point-point perjanjian sialan itu yang sangat merugikanku!" desisnya kesal.

"Jadi, apakah aku perlu menyuruhmu dua kali?"

"Sialan!" umpatnya kasar dan tentu saja membuatku terkikik. Dia menepis tanganku dan berdiri dengan kesal.

"Ada apa?!" aku tersenyum geli membayangkan wajah galaknya itu, pasti sangat lucu sekali. Aku jadi tidak sabar ingin bisa melihat lagi.

FallWhere stories live. Discover now