Jealous

8.4K 973 66
                                    

ABER

Aku menghembuskan napas lega saat aku berbelok dan Kara sudah tidak bisa melihatku lagi. Aku tidak kabur dan tidak takut, hanya—

"Tuan Aber seb—"

"Terima kasih." Kataku cepat.

"Aku tidak tahu kau ini malaikat pelindungku atau malaikat yang nakal!" Protesku lagi pada Jaquen. Aku yakin dia hanya diam dengan wajah datarnya itu. Pasti akan sangat menarik jika dia berkencan dengan Faith yang seperti kereta api tanpa rem.

"Aku berterima kasih tadi kau menyelamatkanku dari tragedi." Kataku lagi.

"Berita apa yang ingin kau katakan tentang Mr. Walles?" Aku terus berjalan dan melihat keadaan rumah sakit ini yang sangat tenang seolah ada sesuatu yang aneh.

"Mr. Walles? Um, tidak ada. Saya tadi hanya ingin menyampaikan kalau Mr. Wallandry menelfon saya dan mengatakan setuju untuk menjual perkebunannya yang—"

Aku berhenti melangkah dan berbalik. "Wallandry?" Tanyaku pada Jaquen yang kaget dan kemudian mundur satu langkah dari tempatku berdiri.

"Iya. Mr. Donald Wallandry, yang memiliki perkebunan di dekat tempat tinggal Mrs. Alcander," Jaquen menunduk hormat.

"Pria yang pernah menyatakan cinta pada istriku itu? Petani sombong yang menawarkan bantuan dengan imbalan istriku mau jadi pacarnya itu?!" Aku mendengus kesal saat Jaquen mengangguk.

"Dasar pria brengsek! Pria mana yang menawarkan bantuan dengan imbalan harus mau menjadi pacarnya!" Geramku kesal.

"Ehm, umm, anda juga melakukannya pada istri anda Tuan." Kata Jaquen polos.

"Siapa—" aku terdiam ketika menyadari apa yang dulu aku lakukan agar Kara mau menikah denganku dan menyadari itu membuatku mendengus kesal.

"Tapi sebelum perjanjian itu aku memang mencintainya dan dia juga mencintaiku. Jadi—damn! Untuk apa aku harus menjelaskannya padamu!" Dengusku kesal dan mengibaskan tanganku ke udara dengan kesal. Aku segera berjalan kembali dengan kesal.

"Tuan Aber, pintu keluar ada di—"

"Aku akan menemui ibu mertuaku!" Tegasku dan mengabaikan Jaquen. Sebenarnya aku belum siap bertemu ibu mertuaku tapi masak iya aku harus malu di hadapan Jaquen berulang-ulang dalam rentang waktu tidak sampai dua puluh detik?

"Kau pergi saja. Antarkan Cloe ke dokter!"

"Cloe?" Tanya Jaquen bingung dan aku tak perlu repot mengulang apa yang aku katakan, Jaquen tahu hal itu.

"Baik Tuan." Katanya saat aku tak juga menyahut dan terus berjalan.

"Tunggu dulu!" Aku berhenti dan berbalik.

"Kau bisa mengajak Faith. Dia ada di dalam sana!" Aku mengedikkan kepalaku ke kamar dimana mertuaku di rawat.

"Apa Miss Faith seorang dokter hewan Tuan? Setahu saya Miss Faith hanya koki yang mahir membuat kue dan kopi buatannya juga lumayan. Hanya saja jangan mencoba mencicipi masakannya, itu akan mengganggu pencernaan anda." Jaquen berkata sambil bergidik dan memegangi perutnya seolah apa yang baru dia ceritakan itu baru saja terjadi.

"Memang seberapa dekat kalian sampai Faith membuatkanmu masakan?"

"Apakah seseorang harus dekat baru boleh membuatkan makanan Tuan?" Jaquen mengerutkan dahinya dan tidak setuju.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang