Sick

7.3K 1.3K 105
                                    

ABER

Kembali ku pandang Damian yang acuh dan menikmati makan siangnya dengan santai. Pria menyebalkan, kalau dia bukan sahabatku tentu saja aku sudah mematahkan tangannya tadi saat menyentuh Kara. Kalau saja disini tidak ada Clark dan Devina pasti sudah ku remukkan tulang-tulangnya.

"Kenapa istrimu tidak ikut makan siang?" aku melirik Devina yang penasaran dengan sosok Kara sejak tadi. Terlebih saat Clark mengatakan beberapa kali bahwa Kara adalah cinta pertamaku. Mungkin karena Clark membahas Kara terus membuat Damian tidak nyaman. Bagaimana pun dia pernah berhubungan dengan Kara.

"Mungkin dia takut istrinya tertarik padaku..." sahut Damian santai lalu menusuk brokoli di piringnya.

"Bisa kau berhenti menggoda, Aber?" Devina memberi peringatan pada Damian.

Kami berlima adalah sahabat, Aku, Damian, Clark, Devina dan J.

"Aku tidak mengganggunya, Dev..." Damian menatapku.

"Seharusnya kau mengingatkannya untuk tidak menggangguku..." sahut Damian.

"Pria mana yang merebut tunangan sahabatnya sendiri?!" protes Damian kesal.

"Tunangan?" Devina dan Clark bersamaan lalu saling pandang dan kemudian menatapku.

"Dia? Merebut tunangan sahabatnya? Siapa?" tanya Clark sambil menoleh ke arah Devina

"Kau berselingkuh dengan dia?" tanya Clark pada Devina.

"Kau cari mati?!" balas Devina sambil melotot pada Clark.

"Aku merebut tunangannya..." kataku memotong perdebatan Clark dan Devina. Sebentar lagi mereka akan menikah dan kedatangan mereka adalah untuk menyeretku dan memastikan aku akan datang ke pernikahan mereka di Hawaii.

Spontan Devina tersedak dan terbatuk-batuk. Clark dengan cepat mengambilkan air untuk Devina.

"Kau—" tunjuk Devina padaku dengan suara tercekik.

"Bukankah kau berpacaran dengan sepupu Damian?" tanya Clark.

"Aku berselingkuh dengan Kara..." kataku sambil tersenyum.

"Damn!" maki Damian kesal dan terdengar denting garpu bertumbukan dengan piring karena Damian melempar garpunya.

"Kau tahu, Ab?" Damian menatapku tajam.

"Aku ingin mencekikmu sekarang!" dengus Damian sambil menatapku.

"Dia berselingkuh dengan tunanganku dan dia terlihat bangga. See!" Damian menunjukku.

"Kau benar-benar Abercio Alcander yang kami kenal?" tanya Devina kaget.

"Dia memang bajingan brengsek!" dengus Damian kesal.

"Kalian bertiga itu sama-sama brengsek! Ralat! Berempat kalau J tidak meninggal..." Devina melirikku.

"Dan dia yang membuat J bunuh diri..." kata Damian telak yang membuat senyumku hilang.

"Hei... hei..." Clark menengahi perdebatan kami.

"Aku heran, bagaimana caramu menjebak Kara, Ab?" tanya Damian padaku. Dia mengusap mulutnya dengan kain disampingnya lalu kembali menatapku.

"Kau yang membuat J mengakhiri hidupnya karena rasa bersalah. Dan apakah kau mengancam Kara agar menikah denganmu?"

Sialan Damian, kenapa dia harus menanyakan hal ini disaat kami semua ada disini?

"Bukankah dia cinta pertamanya? Jadi mana mungkin—"

"Bisa saja kalau biaya operasi ibunya yang jadi ancamannya. Benar begitu Ab?"

FallWhere stories live. Discover now