I'm Sorry

7.6K 1.2K 83
                                    

ABER

"Damn!" makian itu terlontar dari mulutku entah yang keberapa kalinya selama lima belas menit ini.

Tanganku terkepal erat dan aku masih ingin menyarangkan pukulanku pada dua wartawan bodoh yang berani masuk ke area pribadi keluarga Alcander.

"Tuan Aber, mohon tenang..." suara Jaquen ditelingaku berusaha menenangkanku.

Aku menatap tajam kearahnya. Tenang? Berani sekali dia menyuruhku tenang sementara istriku kabur entah kemana karena kehadiran dua wartawan sialan itu.

"Polisi hutan akan segera datang dan membantu kita mencari Mrs. Alcander tuan..." Jaquen menunduk. Dia menoleh pada beberapa bodyguard dan memberi perintah untuk menyingkirkan dua wartawan itu hanya dengan anggukan kepalanya.

"Aku tidak akan menunggu!" aku mendorong Jaquen untuk melepaskanku.

"Pastikan kau tahu siapa yang menyuruh mereka masuk area terlarang keluarga Alcander, Jaq! Atau aku akan menghajarmu sama seperti aku menghajar mereka!" Jaquen mengangguk cepat.

"Aku akan mencari Kara!" tegasku kesal. Aku bersiul pada Cyber dan Cloe—sepasang anjing jenis siberian husky yang kurawat sejak aku kecil itu melompat dan mengikutiku.

"Pastikan para polisi hutan itu segera datang sebelum hari gelap, Jaq!" aku mengingatkan Jaquen lagi.

Dia mengangguk patuh dan dengan satu gerakan beberapa orang bodyguard mengikutiku dibelakangku.

Kalau ini ada hubungannya dengan Iori lagi, aku tidak akan bisa memaafkannya.

"Tuan Aber, hutan ini sangat luas dan—"

"Aku tidak butuh informasi yang aku sudah tahu, Greek!" potongku cepat sebelum bodyguard rumah pribadi keluarga Alcander selama sepuluh tahun terakhir ini bicara lebih panjang.

Sebenarnya aku lebih marah padanya, bagaimana bisa dia mengizinkan dua orang asing masuk hanya karena Mrs. Alcander yang meminta? Tidak mungkin, Kara tidak pernah tahu dia ada dimana selama beberapa hari ini. Dia bahkan belum pernah keluar dari kamar sejak kedatangan kami ke pulau ini. Kami berdua benar-benar menghabiskan lima hari bulan madu kami ditempat tidur.

"Maaf tuan,—" Greek menunduk dan aku tahu dia menyesal.

Aku menoleh cepat saat Cloe menggonggong. Pasti dia menemukan sesuatu.

"Darah, sial!" aku segera mengikuti bercak darah itu. Membayangkan tubuh Kara terluka membuatku merinding. Tadi saat aku kembali dan tidak menemukan Kara di kamar kemarahan menguasai diriku. Tapi ketika Jaquen menangkap dua orang asing membuat kemarahanku semakin meledak.

"Kara!!" teriakku keras memanggil namanya.

Jantungku semakin berdegub keras saat Cyber berlari di depan dengan cepat. Aku hanya meninggalkannya sebentar untuk memberitahu Jaquen untuk menjemput kami lebih lama lagi tapi semuanya kacau hanya dalam waktu kurang dari dua puluh menit.

"Ab!!" jeritan keras di bawah membuatku merinding—Kara.

"Cyber, Stop!" teriakku saat dia bersiap melompat. Cyber, siberian husky milik Emma, almarhum adikku. Cyber adalah anjing yang sedikit sensitif, Emma sengaja melatihnya menjadi anjing penjaganya karena kasus penculikan yang dulu hampir terjadi padanya karena seorang pemuda terobsesi padanya.

Aku mengangkat tangan memberinya isyarat untuk mundur. Dia menatapku dan menggeram.

"Calm down boy..." kataku pelan. Cloe menggonggong seolah membantuku memberitahu Cyber untuk berhenti menggeram. Tapi Cyber melompat dan menghiraukan perintahku ataupun gongongan Cloe.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang