[7] jawaban rasa

3.2K 251 19
                                    

/jika ada sesuatu yang salah, perbaikilah, jangan malah pergi tanpa merasa bersalah/

Fakhira S. N.

Ada acara gak hari ini?

Gue pengen curhat 🤧

Widia. A

Ada apa?

Mau ketemu?

Fakhira S. N.

Iya

Di rumah gue aja ya

Widia. A

Ya udah tar gue ke rumah. Tapi entaran ya, gue siap-siap dulu

Fakhira S. N.

Oke

Pukul 07.00 WIB di hari weekend, Fakhira yang terbiasa masih membaringkan tubuh di atas kasur, kini dengan rajinnya bangun pagi dan membuat cokelat hangat di dapur. Lalu membawa gelas cokelatnya ke depan teras, lengkap dengan satu toples camilan manis untuk menemaninya.

Terduduk di atas lantai yang dingin dengan pakaian tidur panjangnya. Setelah menghubungi Widia untuk memintanya datang, Fakhira kini tengah memikirkan beberapa kata-kata yang sekiranya pantas terucap nanti. Sebenarnya semua bisa saja diucap spontan, tapi Fakhira tak tahu mengapa rasanya harus menyiapkan kata-kata karena pembahasannya nanti akan sensitif untuk membicarakan perihal Alan.

Memikirkan beberapa kemungkinan yang nanti akan Widia tanyakan setelah dirinya bercerita tentang apa yang dia rasakan. Fakhira sendiri tak yakin bahwa dirinya mengerti dengan topik yang akan dibahasnya nanti.

"Fak, udah sarapan?"

Fakhira menolehkan pandangan matanya ke sumber suara. Melihat bagaimana Lisa berdiri di ambang pintu dengan pakaian yang tak biasa dikenakan setiap weekend datang. Refleks Fakhira bangkit dengan satu gelas cokelat hangat di tangan kanannya.

"Tante Lisa nggak libur?" tanya Fakhira sembari memerhatikan penampilan Lisa. Dress di atas lutut berwarna ungu itu melekat dengan indah di tubuh Lisa. Bahkan tas kecil berwarna senada dan high heels hitamnya sangat mendukung sehingga Lisa terlihat lebih dewasa dibanding biasanya.

"Libur kok," jawab Lisa.

Fakhira mengangguk paham. "Mau pergi, ya? Sama siapa? Soalnya kalau ke kantor kayak gini pakaiannya, aku sih nggak percaya juga."

"Ya emang bukan mau pergi ke kantor."

"Pergi ke mana?"

"Liburan dong," ujar Lisa membanggakan diri sembari mengangkat sedikit dagunya. "Emangnya kamu? Liburan bisanya cuma ngedekem aja di rumah."

Apa yang diucapkan Lisa adalah kebenaran. Sehingga Fakhira tak menyangkal. Kalaupun dia akan pergi di hari libur, pasti tak akan jauh-jauh dari belanja, nongkrong di cafe, atau nonton. Teman yang selalu menemani Fakhira pun tak akan jauh-jauh dari Widia atau Alan jika ada kesempatan.

"Tante Lisa keluar juga palingan sama temen kerjanya, 'kan?"

"Teman hidup dong," ujar Lisa sembari menampilkan senyum percaya dirinya.

"Teman hidup dari Hongkong?" Fakhira meneguk susu cokelat hangatnya dan kembali menatap keberadaan Lisa dengan penuh selidik. "Atau pergi sama mantan calon teman hidup?"

Komunikator (Completed) ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon