15.Masa Lalu Cheryl

54.8K 2.3K 7
                                    

Hari ini Cheryl mau ke rumah Bunda. Rasanya kangen sekali sama Bunda, Bunda yang baik dan sangat perhatian padanya. Bunda juga kangen katanya, tapi Bunda nampaknya agak lembur sehingga menyuruh Cheryl datang sendiri ke rumahnya.

Biasanya Cheryl ke rumah bunda hari sabtu dan minggu, entah mengapa ini masih hari kamis tapi Cheryl sudah terasa Rindu. Rheino pun pasti tidak datang ke rumahnya karena semalam baru datang. Ya, biasanya Rheino datang setiap hari senin rabu dan jumat, serta menghabiskan waktu di rumah bunda hari sabtu dan minggu bersama Cheryl walau hanya dihiasi dengan keheningan.

Bunda mengatakan kalau pulang agak malam, aah biarlah, nanti Cheryl mau menginap saja di rumah Bunda. Cheryl memang betah di rumah Bunda, mertua kesayangannya. Walau perlakuan Rheino dulu cukup sadis dan mengacuhkannya, biarlah, punya mertua seperti bunda dan ayah Narendra yang selalu baik sudah cukup membahagiakannya.

Teringat sikap mantan mertuanya dan adik iparnya dulu yang suka semena-mena padanya. Cheryl memutuskan untuk berhenti kerja saat menikah dengan suaminya. Dengan alasan agar bisa mendidik Cheryl menjadi menantu dan istri yang baik, kedua mertuanya menyuruhnya untuk tinggal di rumah mereka di Jawa timur. Cheryl menurut karena melihat mertuanya yang agamis dan patut dijadikan contoh dalam berkeluarga. Tapi itu tak berapa lama.

Mertua Cheryl lebih dari mampu untuk membayar PRT, tapi selalu menyuruh Cheryl melakukan pekerjaan rumah. Mulai menyapu rumah, mencuci dan menyetrika pakaian mertua dan ketiga adik iparnya sampai memasak dan membereskan cucian piringnya. Kalau menyuruhnya halus, Cjeryl masih mengerti, tapi kadang baju yang disuruh untuk dicuci dilemparkan ke muka Cheryl yang sudah tepat berdiri di depannya.

Pernah suatu ketika Cheryl pulang dari masjid memakak gamis dan memakai mukena atasan, sementara mukena bawahnya disampirkan di bahunya. Tiba-tiba saat dia pulang, di depan pintu dia didamprat ayah mertuanya.

"Apa-apaan, pakai mukena seperti itu, gak tau agama, sholat pakai mukena begitu" " bentak ayah mertuanya yang mengira Cheryl tidak memakai mukena bawahan dan tanpa babibu langsung mendampratnya tanpa bertanya dulu pada Cheryl yang masih pucat pasi. Sabar ya Cher.

Begitu pula kala subuh datang, Ayah mertuanya selalu menggedor-gedor pintunya sambil berteriak menyuruhnya bangun.

Lain mertua, lain pula adiknya. karena perbedaan bahasa adik iparnya yang merupaka anak perempuan satu-satunya mertuanya itu bisa marah-marah.

"Mbak, ambilin lengser donk," perintah Ema adiknya Ikmal, suami Cheryl.

"Lengser itu apa?" Cheryl serius bertanya karena ada beberapa bahasa yang berbeda dan takut salah mengambil barang.

"Ya ampuuuuuun lengser aja nggak tau, kebangetan...", Ema membentak Cheryl dengan kasar dan mengambil sebuah benda yang dimaksud dengan lengser tadi yang ternyata adalah sebuah 'Nampan' atau 'Baki'. Tak cukup itu, tapi dilanjutkan dengan omelan gak penting. Dan itu tidak hanya terjadi pada satu benda, layah, jeding, lading dan lain lain pernah jadi korbannya. Poor Cheryl.

Penderitaan Cheryl tidak cukup sampai disitu. Cheryl tidak pernah diberi uang oleh suaminya, sementara tuntutan mertua dan adik iparnya sangat tinggi. Akhirnya Cheryl memilih bekerja lagi. Tentu saja berkat bantuan Mas Donny.

Cheryl mulai sibuk dan ternyata Ikmal, suami Cheryl mulai selingkuh dengan seorang pemandu lagu di sebuah karaoke. Cheryl yang merasa lelah dan sakit hati mencoba mengadu pada kedua mertuanya agar bisa menasehati anaknya, tapi apa yang didapat? Cheryl malah didamprat, dibilang suaminya selingkuh gara-gara Cheryl bekerja, dan bahkan Cheryl dibilang gak akan masuk surga karena bongkar aib keluarga. Belakangan bahkan Cheryl lah yang dituduh berselingkuh dengan mas Donny. Padahal tidak pernah sedikitpun Mas Donny genit atau berselingkuh dengannya.

Cheryl masih mencoba sabar dan mempertahankan keluarganya, setelah Ikmal berjanji untuk meninggalkan selingkuhannya walau trauma dan sakit hati.

Cheryl akhirnya resign dan fokus pada keluarga, namun tak berapa lama kemudian suaminya berselingkuh lagi. Kli ini dengan teman sekantornya dengan alasan karena Cheryl tak kunjung punya anak. Mertuanya bahkan tega mengatakan dirinya sebagai perempuan mandul. Di tengah deritanya, Cheryl kali ini bimbang, akankah ia pertahankan keluarganya atau dia memilih bercerai.

Awalnya suaminya mengatakan bahwa dia telah meninggalkan tante Arteti, wanita selingkuhannya yang sebaya suaminya itu. Tapi ternyata mereka berkali-kali kembali berselingkuh dan bahkan tante Arteti tak segan-segan memfitnah Cheryl yang seperti monster dan menelantarkan Ikmal secara terang-terangan di kantornya. Namun begitu, di depan Cheryl, suaminya berkali-kali bilang sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan tante Arteti.

Cheryl bahkan menemui Andry, suami Tante Arteti di sebah coffe shop di daerah Senayan. Suami si Tante sendiri bercerita kalau sudah pasrah dengan kelakuan si Tante yang sudah berkali-kali selingkuh darinya. Dia hanya mempertahankan pernikahanya dengan tante Arteti demi anak-anaknya walau sudah tidak ada rasa.

Cheryl masih mencoba bertahan walau heran dengan keluarga si Tante. Namun setiap kali Cheryl berdoa diberi kekuatan, saat itulah Tuhan dan semesta alam menunjukkan sendiri perbuatan Ikmal dan Tante Arteti yang nampaknya enggan mengakhiri perselingkuhannya.

Akhirnya Cheryl menyerah, dia layak bahagia, mempunyai pasangan yang juga menginginkannya, mempunyai mertua yang tidak menganggapnya sebagai benalu. Mas Donny pun kembali menolongnya memperoleh pekerjaan setelah Cheryl bercerai.

Cheryl baru tahu kalau mertuanya seperti itu karena dulu gagal mau menjodohkan ikmal dengan perempuan pilihanya yang kaya raya. Sedangkan adik ipar perempuannya membencinya karena dia ingin menikah duluan dibandingkan kakaknya. Adik perempuannya itu memang selalu ingin menjadi yang pertama, begitu kata para sepupu Ikmal yang sudah hafal kelakuan Ema yang tidak pernah mau kalah.

Cheryl sendiri tidak menutup pintu hati untuk seorang suami, yang jelas dia akan mencari suami dan mertua yang lebih baik dibanding suami dan mertuanya terdahulu.

Apadaya kejadian malam itu merubah segalanya, Cheryl hamil anak Rheino dengan segala sifat dinginnya. Namun Cheryl bahagia, Bunda dan ayah Narendra sangat baik padanya. Biarlah, itu lebih baik dibanding dengan nasibnya dulu. Cheryl sudah lebih bahagia bisa mengenal bunda dan ayah Narendra yang selalu sayang padanya dan calon anaknya. Itu sudah lebih dari cukup. Tak usah berharap terlalu banyak Cher..

*****

Cheryl melangkahkan kakinya ke kamar Rheino, kamar dimana dia biasa tidur saat di rumah Bunda. Bunda belum pulang, Rheino juga pulang kesini tiap sabtu dan minggu.

Karena berasa gerah, Cheryl mandi dan merendam tubuhnya ke dalam bath up penuh busa yang hangat. Dia memberi sedikit sea salt dan menyalakan aroma therapy pemeberian bunda agar lebih rileks dan menghilangkan pegel-pegel efek mengandung bayi-bayinya.

Setelah berendam dan mandi cukup lama, Cheryl selesai, dililitkannya handuk mandi di tubuhnya dan melangkah keluar ke kamar mandi saat hari mulai gelap. Dilepaskannya handuknya dan dioleskannya body butter pada perutnya yang buncit di depan cermin agar tidak timbul stretchmark. Cheryl memang menyukai kehamilannya, sampai-sampai sering melihatnya di cermin dan tersenyum bahagia.

Diambilnya kimono satin yang tersampir di ranjang Rheino yang nampaknya sekarang sudah agak kekecilan. Kimono warna putih bunga-bunga itu menonjolkan payudaranya yang nampak membesar dan putingnya yang mulai selalu muncul semenjak kehamilannya masuk trimester 3. Cheryl tiba-tiba merasa ada yang mendekat dan kemudian terasa memeluknya. Siapa?? Bukannya dari tadi dia sendirian di kamar?

*****

Haaaaai I'm back..siapa yang udah gak sabar kelanjutan kisah Cheryl??

Sudah tahu kan kenapa Cheryl pasrah saja didiemin sama Rheino?

Jangan lupa vote dan commentnya ya gaess..

Thenkyuu

My Billionaire BabiesWhere stories live. Discover now