20. Twins

63.7K 2.4K 38
                                    

Rheino harap-harap cemas menunggu operasi Cheryl.  Rheino memang sadis dan tak berperasaan tapi dia tidak pernah tega melihat darah dan orang kesakitan, sama seperti bunda Shanti. Bunda Shanti yang trauma peristiwa melahirkannya dulu hanya bisa pasrah duduk berdua dengan ayah yang mencoba menguatkannya.

Wajah Rheino sudah gak karuan mengingat pesan dari Cheryl tadi. Sungguh, Rheino gak rela kalau Cheryl meninggalkannya. Selama ini Rheino tidak pernah ditinggalkan atau diputuskan pacarnya. Yang ada Rheino yang selalu memutuskan dan meninggalkan satu persatu pacarnya ketika bosan melanda. Bahkan bila pacarnya merengek-rengek mengajaknya balikan selalu dia tolak. Tak pernah merasa kehilangan dan tak pernah merasakan sakit hati sekalipun pacar-pacarnya jauh lebih cantik dan sexy dibanding Cheryl yang chubby dan wajah yang biasa.

Sungguh bila terjadi apa-apa pada Cheryl, dia tak akan memaafkan dirinya sendiri yang sering menyakiti hati Cheryl, bahkan sampai di saat-saat terakhirnya.

Rheino akhirnya memutuskan untuk melangkah menuju mushola untuk sholat dan berdoa untuk kelancaran operasi Cheryl dan kedua anaknya.

Hati Rheino sakit mengingat perbuatannya menyakiti Cheryl selama ini yang tidak pernah dilawan oleh Cheryl yang hanya bisa pasrah dan menyembunyikan airmatanya. Rheino berjanji pada dirinya jika Cheryl selamat dia tak akan pernah meninggalkan Cheryl dan kedua anaknya seperti yang sering diucapkannya selama ini. Apakah bisa ucapannya dulu ditarik kembali?Inikah rasanya jatuh cinta?Ternyata sakit sekali rasanya ditinggalkan orang yang dicintai.

Rheino melangkah ke ruang tunggu operasi sesuai jam yang dijadwalkan operasi selesai. Namun ternyata operasinya belum selesai. 10 menit kemudian suster mengabari kalau twins telah dibawa keluar untuk diadzani oleh Rheino yang sangat antusias sementara Cheryl masih ditangani oleh dokter di dalam ruang operasi.

Rheino bahagia sekali memandang kedua anaknya dan mengadzani mereka dengan terharu. Karena Twins lahir prematur dan kembar, mereka sangat mungil sekali sehingga setelah diadzani mereka harus dirawat secara khusus.

Bunda Shanti nampak berkaca-kaca melihat twins lahir sehat walau prematur dan lebih kecil dari bayi lainnya. Rheino memangginya Abang untuk anak cowoknya  yang lahir 2,1 kg dan Adek untuk anak ceweknya yang lahir 1,9kg. Rheino belum sempat membicarakan nama anaknya tersebut dengan Cheryl.

Rheino masih menungu Cheryl keluar kamar operasi saat tiba tiba salah satu dokternya keluar dan mengabarkan pada Rheino bahwa Cheryl sudah selesai operasi namun mengalami pendarahan dan dokter masih berusaha melakukan tindakan medis agar pendarahannya berhenti. Rheino langsung lemas dan pucat. Airmatanya makin mengucur deras penuh penyesalan. Bunda Shanty memeluknya erat mencoba menenangkan Rheino yang masih shock.

*****

Ini hari ketujuh Cheryl di ICU, walau pendarahannya telah berhenti, namun Cheryl masih belum sadar. Tubuhnya mengurus dan memucat. Rheino masih ingat saat dia berdoa agar pendarahan Cheryl berhenti dan Cheryl cepat sadar. Apa daya, keputusan tidak ditangan Rheino, pendarahan Cheryl berhenti pada hari ketiga, namun dia tak kunjung sadar walau kata dokter kondisi istrinya itu membaik.

Seminggu ini tak sekalipun Rheino pulang, dia selalu disamping Cheryl dan membacakan ayat suci di telinga Cheryl, mengajak ngobrol dan bercerita tentang lucunya abang dan adek yang sekarang sudah agak membesar.

"Cher, bangun sayang...katanya kamu mau lihat abang sama adek..abang dan adek sekarang mulai gendut lho Cher..Abang sama adek mirip banget sama aku..maaf ya Cher, kamu dilewatin doang, tapi pipi adek mirip kamu lho..pipinya chubby dan merah, apalagi kalau nangis, lucu banget..pasti kamu gemes.."Rheino menciumi pipi tirus Cheryl yang masih belum sadar.

"Kata orang kalau anaknya mirip papinya, artinya maminya cinta banget sama papinya..begitukah Cher? Kamu cinta banget sama aku Cher?..." Rheino menyeka air matanya yang mulai menetes. Aaah entahlah kenapa Rheino, lelaki yang datar dan tak perasaan itu sekarang jadi cengeng sekali.

"Cher..bangun dong sayang, biar kamu dengar kalau aku juga cinta kamu, aku mau kamu mendengarnya langsung. Maafin aku yang terlambat menyadari kalau aku juga cinta kamu Cher.. Jangan pergi Cher, jangan tinggalkan aku dan anak-anak, beri aku kesempatan untuk langsung mengucapkan kalau aku benar-benar cinta kamu sambil melihat wajahmu berbinar dan pipimu memerah.."

"Cher, maafin aku yang sering nyakitin kamu selama ini..maafin aku yaa... kasih kesempatan aku membahagiakanmu, membuatmu tersipu-sipu saat kugoda. Aku janji gak bakal menyakiti hatimu lagi Cher, apalagi ninggalin kamu, gak akan pernah Cher.." diciuminya tangan Cheryl yang sejak tadi digenggamnya.

"Cher, yang nulis cerita snow white itu bohong ya, puterinya kalau dicium jadi bangun, kamu udah aku ciumin bolak balik tapi gak bangun juga.."

"Cher, aku kangen banget sama kamu, pengen peluk kamu, pengen godain kamu sampe pipimu memerah."

Rheino kadang bercerita tentang bisnis ogura kesayangan Cheryl. "Cher, sekarang bisnis oguramu bunda pegang, kamu gak pengen liat? Karyawanmu pada kangen sama kamu lho..katanya kamu lucu kalau hamil besar suka kewalahan kalau jalan, jadi kayak bebek.."

Rheino juga kadang juga romantis, pernah dia membawakan bunga mawar atau lily buat Cheryl. Ditaruh di vas di kamarnya. Biar Cheryl bisa mencium wanginya dan bangun.

"Cher kalau kamu bangun, nanti kita honeymoon ya kalau abang dan adek agak gedean, biar bisa dititipin bunda. Kita bisa pergi berdua aja, ntar aku ajak dinner romantis, aku manjain, aku sayang-sayang,ena-ena, kalau perlu kamu hamil lagi aja. kamu kalau hamil seksi banget Cher."

"Cher, Hans bener.. ternyata bini hamil itu seksi banget..tiap malam gue peluk perut kamu tuh bikin ketagihan, pengen banget buat ena-ena tapi aku tahan, kebanyakan gengsi ya aku Cher..maaf ya Cher..aku juga baru tahu kalau gara-gara sentuhanku ternyata kamu juga pengen. Kenapa gak bilang sih? Kan aku mau juga.."
Duuh si Rheino jadi kumat mesumnya saking rindunya sama istrinya yang tak kunjung bangun.

Tiap hari Rheino mengajak Cheryl bicara,menyisir rambutnya,mengoleskan body lotion ke tangannya, memberikan sentuhan, bahkan menutup rambutnya dan kemudian mengajaknya sholat menjadi makmumnya. Terdengar gila, namun pria datar dan irit bicara itu akhirnya cerewet dan kata-kata manis merayu Cheryl agar bangun walau belum berhasil.

****

Hari ini Abang dan Adek sudah boleh dibawa pulang, Abang sudah 2,8kg dan adek beratnya sudah 2,7kg beratnya dan kondisi mereka sudah cukup stabil. Rheino menggendong Abang dan Bunda Shanti menggendong Adek menjenguk Cheryl yang masih tak sadarkan diri sebulan ini. Suster yang akan merawat abang sama adek mengikutinya dari belakang.

"Cher, aku pulang sebentar ya, nganterin abang sama adek pulang duluan, kamu cepetan bangun ya sayang, biar cepet pulang juga, biar bisa ikut jagain mereka..Bunda sayang banget sama mereka, tapi kan kamu juga sayang banget sama mereka, pasti kamu juga mau main mereka kan? Jangan lama-lama ya sayang bobonya, nanti mereka makin kangen. Papinya aja udah kangen berat..bangun ya sayang..pliss..." Rheino mulai berkaca-kaca.

"Ini Abang pegang tangan kananmu, adek digendong bunda pegang tangan kirimu. Tolong kamu gerakin tanganmu dikit ya.." Cheryl masih tak bergeming masih tak ada tanda-tanda untuk bangun padahal Rheino bersikeras pada dokter dan ngotot ingin mengajak twins ke kamar Cheryl agar bisa menyentuh maminya yang barangkali bisa merangsang Cheryl agar bangun.

"Abang sama adek mau pamit pulang dulu ya mami, abang dan adek mau cium tangan maminya yang cantik...we love u mami Cheryl.." Rheino tak kuasa menitikkan air matanya. Entah sudah berapa kali Rheink menangis sebulan ini. Persetan dengan omongan orang, Rheino juga punya hati yang ternyata bisa juga merasakan sakit. Teguran Allah kali ini sungguh luar biasa.

*****
Yang mau lanjut vomentsnya yaaa...

My Billionaire BabiesWhere stories live. Discover now