27. Bertemu lagi

52.6K 2.2K 43
                                    

Hi readers kesayangan...
Happy Reading yaaa
Dont forget to vote and comments ya darl!!!

******

Hari ini Cheryl pertama kalinya menginjak mall setelah beberapa bulan Cheryl tidak pernah mengunjungi outlet oguranya yang kini masih dikelola oleh Bunda. Hari ini juga hari pertama Abang dan adek menginjakkan kakinya ke mall setelah akhirnya Cheryl mendapat ijin Rheino untuk mengajak mereka pergi jalan-jalan, tentunya dengan jaminan adanya Bunda yang pergi bersamanya.

Rheino sendiri tak bisa menemani Cheryl karena sudah ada janji meeting siang ini dengan koleganya untuk pembangunan proyek barunya. Dasarnya Rheino posesif pada Cheryl dan kedua anaknya, Rheino bersikeras nanti akan menjemput mereka di mall setelah meeting selesai.

Rheino memang masih sangat posesif sama Cheryl dan kedua buah hatinya mengingat riwayat kesehatan mereka. Abang dan adek kini sudah merangkak dan belajar berjalan, keduanya sangat aktif dan sering membuat Cheryl kewalahan. Cheryl merasa sangat beruntung memiliki Bunda Shanty yang menyayanginya seperti ibu kandungnya sendiri.

Bunda Shanty juga sangat sayang pada abang dan adek, bahkan Bunda yang masih mempunyai segudang kesibukan pasti selalu menyempatkan diri bermain dengan kedua cucunya yang sangat aktif itu setiap hari di sela-sela kesibukannya. Karena itulah Cheryl juga sangat betah tinggal di rumah Bunda walau Rheino sebenarnya memiliki rumah dan apartment sendiri. Demikian juga ayah Narendra yang selalu memanjakan kedua cucunya. Seperti Rheino, Ayah Narendra selalu membelikan abang dan adek banyak mainan sehingga sekarang banyak sekali mainan di rumah yang membuat Cheryl geleng-geleng kepala tak kuasa melarangnya.

Abang dan adekpun tumbuh sehat, keduanya sangat montok dan pipinya yang kemerahan selalu membuat gemas semua orang yang melihatnya. Tidak hanya ayah dan bunda, om dan tante Rheino pun sangat menyayangi abang dan adek. Setiap pertemuan keluarga, abang dan adek selalu menjadi bintangnya dan jadi rebutan sepupu Rheino. Abang dan adek sangat pemberani dan tidak pernah rewel, matanya yang berbinar selalu bisa menghipnotis semua orang yang bertemu dengannya untuk jatuh cinta pada pandangan pertama.

Cheryl kini sudah agak berisi dan tidak sekerempeng saat habis bangun dari koma dulu. Wajah dan tubuhnya terlihat sangat segar dan terawat. Bunda selalu memaksa Cheryl pergi ke salah satu salon miliknya untuk perawatan setiap minggu, bahkan bila Cheryl tidak sempat maka teraphis salonnya disuruh datang ke rumah sehingga mau tak mau Cheryl jalani. Dan hasilnya, kini Cheryl makin cantik, kulitnya pun makin bening dan mulus. Rheino yang dulu pernah memandang Cheryl sebagai wanita chubby yang tidak menarikpun kini bahkan makin tergila-gila padanya. Bahkan teman-teman Rheino sampai heran karena Rheino sekarang jarang sekali nongkrong dan memilih bermain dengan anaknya jika ada waktu luang atau sekedar memanjakan istrinya.

Hari ini Cheryl mengenakan sebuah midi dress warna biru muda dengan bunga-bunga dan renda yang girly dan sneakers senada yang membuatnya nampak seperti anak SMA. Ya, Cheryl memilih mengenakan sneakers karena abang dan adek yang sudah mulai merangkak dan belajar berjalan cukup membuatnya lelah. Selama ini Cheryl hanya keluar rumah jika ke rumah sakit memeriksakan kondisinya atau imunisasi kedua anaknya. Cheryl tidak pernah benar-benar keluar rumah untuk sekedar main ke mall. Semua kebutuhannya dan kedua buah hatinya selalu disediakan Rheino dan Bunda. Selain itu kesibukan dan kebahagiaannya mengurus kedua buah hatinya membuat Cheryl tidak bosan di rumah.

Sementara itu Adek tampak cantik dengan rambut ikalnya yang sudah agak panjang dikuncir dua dan memakai rok tutu dan sepatu boots warna biru dan memperlihatkan kemontokannya yang selalu membuat Rheino gemas. Sedangkan abang memakai kaos dengan gambar sailor man kesukaannya, celana jeans, sepatu boots dan topi senada yang membuatnya makin ganteng tak kalah menggemaskan.

Cheryl menggendong adek keluar toilet setelah membersihkan dan mengganti diapersnya. Dilangkahkannya kakinya ke arah restoran dimana Cheryl dan Bunda Shanty makan tadi. Dari jauh didengarnya keributan seorang bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengomel di hadapan Bunda Shanty.

"Makanya bu, kalau mengasuh cucu, yang bener, jadi kotor dan basahkan baju saya. Padahal saya mau langsung kondangan malam ini." Ibu-ibu yang membelakangi Cheryl tersebut terdengar mengomel.

"Saya sudah minta maaf bila cucu saya memang membuat kaget ibu dan ibu jadi menjatuhkan kopinya," Bunda Shanty yang kini menggendong abang yang menangis kembali minta maaf.

"Kami dari luar kota, mana mungkin istri saya ke kondangan pakai baju kotor kena tumpahan kopi seperti itu.." Bapak-bapak yang disebelah ibu itu kini ikut mengomel.

"Kalau ibu mau, biar saya belikan baju ganti buat ibu, tapi tolong jangan marahi cucu saya lagi, dia masih kecil, tidak tau apa-apa." Bunda Shanty terdengar menahan emosi, mencoba mengalah dan tak mau mempeributkan masalah sepele.

"Tapi kan kami tidak bisa sarimbitan lagi jadinya bu," Bapak itu masih saja nyolot.

"Emang kemana sih orang tua anak ini, dibiarin keleleran, rusuh, bikin kopi saya tumpah, dasar anak bandel.." Ibu itu kembali menambahi omelan suaminya.

"Maaf bu, cucu saya bukan anak bandel. Dia masih kecil dan memang lagi belajar berjalan. Menurut penglihatan saya, yang menumpahkan kopi ibu kan ibu sendiri. Ibu sendiri yang tidak hati-hati berjalan dan kaget melihat cucu saya. Tadi saya sudah menawarkan untuk mengganti baju ibu bila berkenan, tapi bapak dan ibu terus mengomeli cucu saya sampai menangis dan bahkan sekarang mengatai cucu saya bandel. Saya tarik tawaran saya... " Bunda Shanty tampak sangat kesal pada kedua orang tersebut. Cheryl sampai shock karena belum pernah melihat Bunda Shanty marah-marah seperti ini sebelumnya.

"Loh, gak bisa gitu bu, saya ke kondangannya gimana jadinya?" Ibu tadi tetap ngotot.

Cheryl yang sudah mendekat di belakang kedua orang di depan Bunda Shanty kini terhenyak. Suara kedua orang paruh baya di depannya tersebut terdengar familier. Abang yang masih menangis sesenggukan dan melihat Mommynya kini meronta-ronta dari gendongan Bunda Shanty ingin meminta gendong ke Cheryl yang masih menggendong Adek.

Cheryl mendekat dan mengulurkan tangannya untuk mengambil Abang yang makin nangis kejer dari gendongan Bunda Shanty dan mengulurkan Adek ke gendongan Bunda Shanty karena tak mungkin Cheryl menggendok kedua anaknya kalau salah satunya menangis karena keduanya montok dan gerakannya yang kuat.

Belum selesai Cheryl terhenyak saat menatap dan mengetahui siapa kedua orang paruh baya di depannya yang sejak tadi memarahi abang. Tiba-tiba kedua orang itu kembali mengomel dan juga ikut memarahinya.

"Oooh jadi dia anak kamu? Pantesan bandel. Kalau punya anak, diajarin yang bener. Ini malah ditinggal-tinggal, jadinya keleleran kemana-mana nyusahin orang. Dasar ibu sama anaknya sama-sama sukanya nyusahin orang..." Ibu di depannya tersebut kini ganti memarahi Cheryl.

Bunda Shanty yang sedari tadi sudah cukup emosi melihat hal tersebut sudah ingin membela Cheryl dan cucunya yang baru datang dan mendapat omelan panjang tak berjeda. Tapi Cheryl menepis Bunda Shanty.

"Sudah bun, gak ada gunanya meladeni mereka, kita pergi aja dari sini..." Cheryl malas menanggapi kedua orang itu dan menarik Bunda Shanty untuk mengajak mereka ke mejanya karena Abang yang masih menangis di gendongan meminta nenen.

"Kalian jangan sembarangan pergi begitu saja, kalian harus ganti kerugian kami..."Lelaki paruh baya itu nampaknya semakin marah setelah melihat Cheryl dan melihat reaksi Cheryl yang mengajak Bunda Shanty sambil mengacuhkannya.

"Ternyata dimana-mana kamu cuma bisa menebar sial ya Cheryl... Nyusahin orang, " Ibu paruh baya tadi menambahi perkataan suaminya.

Bunda Shanty terhenyak, tak menyangka bahwa kedua orang paruh baya tadi menyebut nama Cheryl. Apakah kedua orang tadi memang mengenal Cheryl?

******

Maaf kalau update annya lama ya readers kesayangan semuanya. D lagi supersibuk di pelosok negeri jadi gak sempet update sering-sering. Smoga suka yaaaaa...

My Billionaire BabiesWhere stories live. Discover now