16.Temptation

55K 2.3K 11
                                    

Mature Content
21++
Yang belum cukup umur, gak usah baca
Yang gak kuat, skip saja
Yang alim, skip dan gak usah protes, kan udah diwarning

****

Cheryl yang sedang memandangi perutnya kaget ketika tangan itu memeluknya dari belakang dekat erat. Lehernya bisa merasakan nafas dan udara hangat terhembus dan membuatnya merinding.

Perlahan didongakkan kepalanya ke arah cermin di depannya.

****

Rheino melangkahkan kakinya ke rumah bunda di selonjorkannya kakinya di sofa kamarnya yang temaram menjelang senja ini.

Sebenarnya ingin sekali dia pergi ke rumah Cheryl malam ini. Kesakauannya mengelus perut Cheryl dan merasakan gerakan anaknya akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Padahal baru semalam dia melakukannya dan biasanya jumat malam lagi. Rasa gengsinya tinggi kalau tiap hari dia ke rumah Cheryl.

Selain itu sejak kata dokter Cheryl yang kurang tidur, Rheino memperhatikan kalau setiap Rheino memeluknya, Cheryl jadi gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak. Rheino gak mau anaknya kenapa-kenapa kalau Cheryl sakit.Rheino mengakui kalau dia sangat sayang pada kedua anaknya. Pada Cheryl? Entahlah, tapi memeluknya membuat rasa nyaman. Dicobanya untuk memejamkan matanya sejenak, barangkali dia bisa tertidur.

Cklek..

Pintu kamar mandi terbuka, mata Rheino perlahan terbuka dan dilihatnya seorang wanita keluar dari kamar mandi kamarnya hanya memakai handuk yang dililitkan ke tubuhnya sebatas dada dan panjangnya sepaha karena handuknya terangkat menutupi perut buncitnya.

Cheryl.. Rheino membatin namun tidak bergerak, hanya matanya terus mengamati Chery yang berdiri di depan meja rias di kamarnya. Rheino tetap tiduran namun matanya taak berhenti memperhatikan Cheryl dari sofa di pojok kamarnya yang cukup gelap sehingga tak terlihat oleh Cheryl.

Tiba-tiba Rheino merasakan celananya sesak dan terasa mengeras saat melihat Cheryl melepaskan handuknya. Dilihatnya Cheryl mengoleskan body butter ke perutnya yang buncit.

Shitt!!Segitu desperatenya kah gue sampe terangsang sama cewek gendut begini? Rheino membatin, jelas selama ini dia selalu berpacaran sama artis, cantik, langsing dan seksi. Dan Cheryl tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut. Tiba-tiba Rheino teringat perkataan Hans yang selalu gak tahan kalau lihat istrinya hamil dan terlihat lebih seksi. Apa seperti ini rasanya?

Setelah mengoleskan body butter, Cheryl mengambil kimono satin yang tersampir di ranjang Rheino. Kimono warna putih bunga-bunga yang dikenakannya nampaknya mulai kekecilan dan menonjolkan payudaranya yang nampak membesar dan putingnya yang mulai muncul.

Ooh shittt!!! Nampaknya Rheino sudah tak tahan lagi. Mengusir segala gengsi yang selama ini bersemayam di hatinya karena terpaksa menikahi Cheryl yang terlanjur hamil anaknya. Lagi pula selama ini dia belum mengambil haknya sebagai suami pada Cheryl kan?

Rheino beranjak ke arah Cheryl yang masih berdiri di depan cermin. Dilingkarkannya tangannya memeluk tubuh Cheryl yang wanginya menenangkan. Cheryl terkejut dan mendongakkan wajahnya hingga wajah mereka makin mendekat. Didekatkannya wajahnya ke cerukan leher Cheryl dan mengeratkan pelukannya sambil mengelus perut Cheryl, sesuatu yang membuatnya addict.

"Mas," Cheryl terlihat lega saat melihat pantulan wajah Rheino di cermin.

"Aku pikir siapa," Cheryl diam menerima perlakuan Rheino yang memeluk dan menciumi lehernya.

"Aku mau minta hakku sebagai suami, boleh? " bisik Rheino di telinga Cheryl perlahan. Tangan Rheino bergerak ke atas perut meyibakkan kimono satin yang dipakainya dan menelusupkan tangannya ke atas payudaranya yang menantang tanpa menunggu Cheryl mengiyakan.

My Billionaire BabiesWhere stories live. Discover now