#Part 8

9.3K 720 18
                                        

I'll be here here for you
While I still feel your breeze
Holding your hands again
Holding your hands

***

[Lisa POV]

"Hiks... i-ibu lo m-meninggal Lis." Kata Yuqi yang membuat gua menegang dan membeku ditempat.

T-tadi Y-Yuqi bilang a-apa? I-ibu meninggal? Haha lucu! Masa gua baru pulang udah disambut kayak gini.

"Yuqi, please kalau bercanda jangan berlebihan." Kata gua memperingati nya.

"Ibu lu beneran meninggal Lis." Tiba-tiba suara bariton memasuki indra pendengaran gua. Gua membalik kan badan, Chen?

"Chen beneran please jangan bercanda!" Kata gua yang mulai menangis. Chen menghampiri gua dan memeluk gua erat banget dan mengelus punggung gua lembut. "i'm sorry Lis, but this is real."

Deg!

"M-mereka mencarimu Lisa, k-kau menghilang dan mereka sangat panik, sampai i-ibu mu jatuh sakit dan terkena serangan jantung." Jelas Chen yang membuat gua meneteskan air mata lebih banyak. "Now i'm alone Chen... Hiks." Kata gua lalu memeluk Chen lebih erat.

"You still have me and the others." Kata Chen yang membuat gua lega. Ya setidaknya masih ada mereka dan ayah.

Hari sudah mulai gelap, setelah menguburkan ibu, mereka semua pamit pergi dan hanya meninggalkan gua dan ayah. "Ayah..." saat gua memanggil ayah, ayah menatapku tajam. Gua bingung kenapa dia menatapku dengan benci. "A-ayah." Panggilku sekali lagi dan hendak menyentuh ayah tapi betapa kagetnya gua karena tangan gua langsung ditepis kasar.

"Anak sialan! Jangan sentuh aku!" Bentaknya ke gua dan yang buat gua rasanya ingin menangis adalah saat dia melontarkan kata 'anak sialan' ke gua. Mengapa ayah berubah dalam sekejap.

"Ayah mengapa kau berubah?" Tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia menatapku datar dan bilang sesuatu yang sangat menyakiti hati gua. "Kau! Karena kau istriku pergi! Padahal aku senang saat kau menghilang dengan begitu tidak ada yang menganggu kami berdua. Kau ingin tau satu fakta yang mengejutkan? Ku kasih tau ya, aku tidak pernah menganggapmu anakku camkan itu! Sekarang aku sudah tidak peduli dengan kehidupanmu. Kau ku usir dari rumah dan KAU BUKAN ANAK KU!" Katanya yang membuatku rasanya ingin mati seketika. Jadi ayah selama ini.

Tangis ku meledak, gua udah ga tahan dengan semua ini dan mulai meneteskan air mata yang sebanyak-banyaknya. "Cih malah nangis!" Katanya lalu pergi meninggalkanku didepan makam ibu. Gua duduk disamping makam ibu, "ibu apa ayah hanya bercanda hiks? Ibu...hiks... seharusnya kau membawaku saja...hiks.. IBU!!!" Kataku lalu berteriak seperti orang gila.

Sekarang gua ga punya tempat tinggal. Gua harus tidur dimana sekarang? Baekhyun dan Kai! Tiba-tiba gua teringat pada dua orang itu. Untung gua membawa handphone, tapi mau nelp gimana kalau tidak tau nomor mereka, Shit! Hari ini adalah hari paling sial dalam hidup gua.

Gua mencari kontak Yuqi yang pertama, lalu mencoba menghubunginya.

Setelah beberapa lama sial! Tidak diangkat. Kemana kau Yuqi? Baiklah coba gua telpon Luhan.

Yeay! Untung dijawab.

"Luhan."

"Ya, Lisa ada apa?"

"Kau dimana?"

"gua dan yang lainnya ada urusan makanya tadi terpaksa ninggalin lo dimakam, maafkan kami ya. Ada ayahmu ini kan?"

'Yah Luhan dan yang lain nya sibuk ya, huft~ terpaksa gua harus berbohong' - batin gua.

"Ya." Kata gua lalu menutup telpon karena sedikit kesal. Bagaimana ini? Gua harus tinggal dimana? Rumah Sehun? Oh tidak, walaupun dia mungkin sekarang lagi nyari gua tapi pilihan untuk tinggal dirumahnya tidak ada dilist ku.

Gua pergi keluar dari area makam. Setidaknya gua bawa handphone dan dompet. Jadi untuk makan gua masih bisa mungkin untuk menginap dihotel beberapa hari bisa. Gua pergi ke kota dengan taksi dan sesampainya disana gua memesan kamar hotel.

Gua harus beli baju terlebih dahulu karena gua tadi kan ga bawa baju. Gua pergi ke mall terdekat untuk membeli baju dan beberapa kebutuhan yang lainnya. Saat gua memasuki mall tiba-tiba ada yang mencekal tangan gua.

"Lisa." Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama gua. Suara bariton laki-laki. Hah? Bagaimana dia tau nama gua? Tunggu kok kayak pernah kenal ya. Tapi Dimana? Kapan? Hm.

"Kenal?" Tanya gua ke laki-laki yang lumayan tampan lah. Tapi tiba-tiba dia malah nyentil kepala gua sehingga gua mengaduh kesakitan karena sentilan nya lumayan.

"Sakit njir." Kata gua mengumpat. Gua mengelus kepala gua yang mungkin bakal benjol kali. Bukannya minta maaf dia malah terkekeh pelan. "Masa lupa sama sahabat nya sendiri sih?! Dari kecil loh." Kata laki-laki ini yang otomatis buat gua menatap matanya kayak kasih kode 'maksudnya?!'

"Ingat dengan panggilan Tae si bocah ingusan?" Katanya sambil tersenyum. Tunggu! Hm... pernah ingat. OH SI TAE YANG ANAK INGUSAN ITU TOH!!!

"OH LO SI TAE YANG ANAK INGUSAN ITU TOH!!!" Kata gua refleks teriak sampai-sampai para pengunjung mall lihat kita berdua kayak 'weirdo'

Si Taeyong refleks bekap gua dan membungkuk meminta maaf kepada para pengunjung mall. "Nih mulut dari dulu emang ga bisa dikontrol ya!" Kata Taeyong sambil nyentil kepala gua.

"Dan nih tangan dari dulu ga pernah berhenti buat nyentil kepala gua ya." Kata gua membalas perkataannya. Gua dan Taeyong jadi tertawa sendiri karena pertengkaran yang kita sendiri nyebabin.

"Apa kabar Lis?" Tanya Taeyong. Saat dia bilang gitu gua langsung menunduk kan kepala. Jadi ingat ibu yang barusan dimakamkan.

"Not Good." Kata gua sambil mencoba menahan air mata gua yang sedikit lagi jatuh.

"Hey.. kenapa? Gua tau lo mencoba menahan tangis. Hey ceritakan kenapa lo kayak gini ?" Tanya Taeyong bertubi-tubi.

Gua mendongak kan kepala. Gua membutuhkan pelukan sekarang sehingga gua memeluk Taeyong erat banget." Ibu gua Tae... hiks hiks... ibu gua meninggal. Dan..hiks... ternyata selama ini... hiks... ayah g-gua ga-gapernah n-nganggap gua an-anaknya. D-dan g-gua d-diusir s-sama a-ayah gua d-dan g-gua ga punya tempat tinggal s-sekarang." Kata gua sambil menangis tersedu-sedu.

"Hey... tenang ada gua disisi lo. Selalu dan selamanya. Lo tinggal aja dirumah gua sama gua." Usul Taeyong. Gua mendongak kan kepala. "Ga papa? Takutnya pacar lo marah lagi." Kata gua yang membuat Taeyong ketawa.

Napa dah?

"Pacar? Haha gua ga punya pacar woy." Kata Taeyong.

"Masa sih? Masa lo masih jomblo sih sampe sekarang." Kata gua sambil tertawa mengejek nya.

"Karena calon pacar, calon istri, dan calon ibu dari anak-anak gua adalah lo." Kata Taeyong serius sambil menatap manik mata gua.

Deg!

TBC

My Mr Vampire • COMPLETE ✔️•Место, где живут истории. Откройте их для себя