#Part 14

8.5K 518 12
                                        

[Lisa POV]

"Hey jangan tertawa!" Kataku sambil memukul-mukul dada bidangnya. Dan aku tertawa lepas saat dia menceritakan kisah-kisah lucu. "Teruslah tertawa lepas sweetheart, kau cantik saat sedang tertawa." Katanya sambil mengelus kepalaku lembut.

"Sayangnya tidak seterusnya aku akan sering tertawa Junghae." Kataku sambil tersenyum samar.

"Berjuanglah sweetheart, takdir itu penuh rintangan dan kau akan dapat melewati semua rintangan itu dengan aku yang akan selalu disisimu." Katanya sambil tersenyum hangat.

Gua memandangnya dan dia juga memandangku, "tidak peduli dengan identitas mu yang sebenarnya. Aku akan selalu mencintaimu."

Maafkan gua Junghae, kau adalah pria yang baik namun aku sudah mempunyai mate. Dia adalah takdir ku, yang akan menjadi suami ku, dan yang akan menjadi calon ayah dari anak-anak ku kelak. Dan gua sudah mulai mencintainya sepenuh hati dan jiwa gua, maafkan gua Junghae. And now, i really-really miss him, Oh Sehun.

"Maaf Junghae, aku sepertinya tidak akan dapat membalas perasaanmu." Kataku sambil merunduk. Gua dapat merasakan kalau dia sedang terkejut sekarang, "t-tapi k-kenapa." Tanyanya tidak terima sambil menarik dagu ku agar gua menatapnya. Gua tersenyum samar, "ada alasannya tapi aku tidak mau memberi tahu mu sekarang. Biar waktu yang mengungkapkan nya." Kataku sambil memandang lautan yang luas ini.

Junghae merunduk, dia sepertinya sangat kecewa dengan jawabanku. "A-aku mengerti dan sebisa mungkin aku akan membuang jauh perasaan ini. Hm~ bolehkah aku menganggapmu seperti adik sendiri?" Tanyanya yang langsung kuangguk. Gua memeluknya dan dia juga membalas pelukanku. "Aku senang kau ingin menjadi kakak laki-lakiku, sebenarnya aku punya tapi dia menghilang selama belasan tahun." Kataku sekalian curhat.

"Benarkah? Semoga dia cepat ditemukan. Btw, siapa namanya?"

"Namanya Jong-" baru gua mau kasih tau tiba-tiba ada laki-laki gak tau siapa teriakin si Junghae.

"TUAN PEMALAS! JANGAN LUPA MEETING DIKANTOR JAM 8 PAS!" Teriaknya lalu beranjak pergi.

Gua menatapnya bingung, "siapa dia?" Tanyaku penasaran.

"Personal assistant sekaligus sahabatku dari kecil, namanya Jaeyoung. Hm, kau pasti bosan ya disini bagaimana kalau kau ikut kami saja kekantor." Katanya yang langsung gua angguki.

"Tapi bajuku?" Tanyaku yang teringat kalau gua kesini tidak membawa apa-apa.

"Ah ya, bajumu ya? Hm, bagaimana nanti dikota kita belanja semua kebutuhanmu. Termasuk perabotan dan dekorasi untuk kamarmu." Kata Junghae yang membuat gua terkejut. Kamar?

"Kamar?" Tanyaku yang masih tidak mengerti.

"Kau kan sudah tidak punya tempat tinggal dan kau sendiri setuju bukan untuk tinggal ditempatku dan aku sudah menyetujuinya. Jadi, tadi aku sudah menyuruh Jaeyoung untuk membersihkan kamar kosong yang berada disebelah kamarku." Kata Junghae yang membuatku tersenyum lebih tepatnya tersenyum sendu. Bagaimana tidak? Sudah kutolak pernyataan cintanya tapi dia tetap baik padaku. Tapi, tak tau reaksinya saat dia mengetahui jati diriku yang sebenarnya. Mungkinkah sama seperti Yuqi? Ah mengingat namanya membuat mood ku seketika buruk.

Dan perkataan Junghae sedikit menyakiti hatiku, 'Kau kan sudah tidak punya tempat tinggal' haha mengingatnya membuatku tersenyum miris. membuatku ingin meneteskan air mata tapi... tidak, gua gak akan meneteskan air mata lebih banyak lagi. Menangisi mereka yang bahkan menyimpan terlalu banyak rahasia dariku.

Tapi sekali lagi mengingatkan ku akan kenangan manis kami. Gua... gua rindu momen itu hiks... kapan gua bisa merasakannya kembali? Mereka yang sudah kuanggap sebagai keluarga sendiri dan kini gua sendiri. Sendiri dalam dunia yang kejam ini, sendiri dalam gelapnya masa lalu, sendiri... selalu dan selamanya gua bakal sendiri. Mereka semua, orang yang kucintai dan kusayangi, perlahan-lahan akan pergi meninggalkanku entah dengan cara kematian atau mungkin menyakitiku? Seperti sekarang :)

My Mr Vampire • COMPLETE ✔️•Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt