Encounter

1K 108 12
                                    

Perasaannya gatal ingin mengetahui isi buku tahunan miliknya, mengetahui Irene meninggalkannya dengan sebuah pesan telah membuat Baekhyun benar-benar bersyukur. Ia baru bisa membukanya saat tiba dirumah karena jikalau bisa sedari tadi sudah dilihatnya, hanya saja jika melakukan hal itu pastilah Baekhyun di ledek habis-habisan oleh teman-temannya.

Baekhyun tiba di rumah saat malam hari seusai bersenang-senang dengan ke empat temannya sekedar mengadakan pesta kecil-kecilan sebagai salam perpisahan sebelum memulai kehidupan sesungguhnya di dunia yang keras ini. Mereka juga saling berjanji untuk menjaga komunikasi.

Pikiran Baekhyun berkelana untuk sesaat, mengulang bagaimana pertemuannya dengan sang pujaan hati. Sesekali tertawa lanyaknya orang gila karena lucunya bumbu yang menghiasi perjalanannya berjumpa dengan Irene. Ia termenung untuk sesaat dengan wajah tersipu malu sambil menutupi sebagian wajahnya dengan telapak tangan, berusaha mengontrol senyuman manisnya.

Tatapannya menelusuri areal bagian belakang rumah. Rumah Baekhyun memang terlampau besar untuk di tempati oleh hanya dua orang, yakni dirinya dan sang ayah. Tangan Baekhyun mengusap tempat yang dahulunya menjadi sandarannya bersama sang ibu untuk menumpahkan segala cerita. Ia menghela nafas sambil mendesah pelan. Akhirnya dia duduk di ayunan bambu melingkar yang dihiasi lampu kelap-kelip dan lampu taman yang cahayanya temaram.

Merasa sedikit gugup saat hendak membuka lembaran buku tahunannya, Baekhyun memulai pergerakannya. Ia mencicit kecil saat melihat hal-hal menjemukan di dalam buku tahunan miliknya, tidak ada yang membuatnya tertarik untuk membaca segala tentang kehidupannya di Sopa. Membacanya hanya akan membuatnya merasa berbangga diri layaknya Chaeyoung, seketika ia tertawa geli sangat mengingat teman bermainnya dalam bertengkar. Baekhyun mulai tak sabaran menelusuri jejak tangan Irene di dalam buku tersebut, sampai tatapannya terpaku pada tulisan tangan yang dapat menujukkan sisi kelembutan hati seorang Bae Irene.

Tidak ada alasan untuk tak sebahagia ini, Baekhyun tersenyum haru sesudah membaca pesan Irene yang membuat matanya berkaca-kaca sehingga harus menengadah memandangi langit yang saat itu banyak bertaburan Bintang. Sepertinya Bumi tahu hari ini adalah pertama kalinya Baekhyun memulai untuk bahagia sejak 10 tahun yang lalu. Berkat seorang malaikat tak bersayap.

Perlahan-lahan Baekhyun mulai memejamkan matanya, menyesapi sentuhan angin yang menyapanya malam ini. Pikiran Baekhyun tak lepas dari bayang-bayang Irene, sejujurnya ada kesedihan karena tak mengetahui Irene sudah pulang saat itu. Andai saja gadis itu melihatnya berpenampilan seperti anak teladan waktu itu, apa yang akan gadis itu katakan, ya? Baekhyun memikirkannya malu-malu. Wajahnya memanas menahan detak jantung sendiri.

"Uisa-nim, saya merindukanmu..." lirih Baekhyun sambil mendesah kecewa.

"Annyeong, Baekhyun-ah? Ini dokter Bae, apa kau masih ingat padaku? Pasti sebentar lagi akan lupa, aku sungguh memahaminya karena aku adalah orang asing yang sementara bertamu dalam hidupmu jadi tenang saja karena kehidupanmu tidak akan pernah terusik lagi."

"Pertama-tama, aku ingin mengucapkan selamat atas kelulusanmu. Tentu saja aku tahu pastinya kau akan lulus dan mendapat IPK bagus karena kau anak yang cerdas. Ketika itu kau pernah bilang sudah mematok mimpimu pada suatu bidang yang kau minati, kan? Aku hanya bisa berdo'a untuk kesuksesan terbaikmu di masa depan."

"Sangat disayangkan aku tidak bisa menjelajahi hari terakhirku di Sopa untuk memberimu semangat menghadapi ujian, padahal aku bermimpi kau datang ke sekolah dengan mentaati peraturan untuk mengikuti ujian. Waah.. Aku senang sekali lalu membayangkan bagaimana sosokmu jikalau begitu? Haha, andai aku bisa mendapat kesempatan saat itu untuk berada lebih lama lagi di Sopa untuk melihatmu saat memasuki gerbang di hari pertama ujian, siapa yang tahu nantinya mimpiku benar-benar jadi kenyataan? Apa kau tahu? Saat terbangun aku langsung berdo'a semoga semua itu bisa jadi kenyataan."

We're Married In Hospital [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang