Confused

599 85 14
                                    

Ketukan jemari di atas meja bartender terdengar setiap saat. Ini pertama kalinya mereka pergi ke bar lagi setelah sekian lama.

"Apa yang kau bingungkan sekarang?" dengus Eunwoo.

"Hmm, dia kan cantik dan terpenting sempurna untuk orang sepertimu. Kau pantas mendapatkan hadiah sebagai manusia sekarang," tambah Jaehyun setelah mereka mendiskusikan tentang pertemuan Baekhyun dengan keluarga Taeyeon kemarin.

"Aku takut menyakiti orang sebaik dia, soalnya aku bingung dengan perasaanku sendiri jadi dia berhak mendapatkan orang yang lebih pantas dariku. Aku ini pria bodoh," ujar Baekhyun merendah kemudian merasakan kepalanya di jitak keras oleh Woohyun.

"Wae?!" dengus Baekhyun sembari mendelik ke arah Woohyun lalu mengusap-usap kepalanya.

"Sampai kapan kau merasa puas untuk merasakan luka?" balas Woohyun menggerutu.

"Makanya tadi aku merendah, ck!" decak Baekhyun kesal.

Teman-temannya menggeleng berulang kali, entah kapan Baekhyun berhenti membodohi dirinya dengan alasan tidak masuk akal seperti ini.

"Kalau dipikirkan lagi, ternyata kecerdasanmu memang tidak berguna di masa depan," timpal Daniel yang di anggukan oleh anggota white devils yang lainnya.

"Berhenti berkata seperti itu karena ini adalah masalah hati bukan otak, tolong jangan menyalahi perasaanku. Bagaimanapun aku senang pernah mencintainya. Setidaknya pertemuan kami tidak sia-sia," lirih Baekhyun sambil tersenyum perih lalu meneguk wine-nya.

Anggota white devils hanya bisa menatap Baekhyun sedih. Entah sampai kapan pria itu terus membohongi dirinya sendiri. Ini begitu menyakiti hati mereka.

"Intinya aku tidak akan pernah sudi menerima kenyataan jika dokter sialan itu akan menjadi jodohmu kelak," gerutu Eunwoo kesal.

"Sudah ada yang di depan mata kau malah mempersulit dirimu. Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya. Kenapa jadi kami yang sok pintar menasehati orang genius sepertimu?" decak Daniel.

"Oke cukup keluh kesahnya, sakarang ingat tujuan kita. Jadi, di mana calon masa depan kalian?" tanya Baekhyun yang kembali ceria, meskipun begitu teman-temannya tahu ada luka yang tidak dapat mereka rasakan seperti apa di dalam benak pria itu.

Mereka mulai berpindah ke resto yang tak terlalu jauh dari bar karena mustahil membawa kekasih mereka ke tempat yang kurang pantas seperti bar untuk melakukan pertemuan.

Baekhyun tersenyum saat melihat Taeyeon yang baru saja tiba di depan resto. Gadis itu berhenti melangkah saat melihat Baekhyun lalu melambaikan tangannya sambil menatap Baekhyun dengan senyuman hangatnya. Baekhyun pun berlari kecil untuk menghampiri gadis itu.

"Bukankah sempurna gadis itu," ujar Eunwoo tiba-tiba sehingga membuat senyuman anggota white devils terlihat.

Hanya Jaehyun yang kekasihnya belum tiba. Sedangkan Jihyo yang notabenenya pacar Daniel, Kim Sowon yang notabenenya pacar Eunwoo, dan Hani yang notabenenya adalah pacar Woohyun sudah berada di sebelah crush-nya masing-masing.

Mendengar pintu bel resto berbunyi membuat atensi anggota white devils mengarah ke sana. Mereka mengerjapkan mata berulang kali saat melihat Chaeyoung. Terkhusus Baekhyun, sudah lama ia tidak melihat gadis itu sejak dia terlibat kasus karena berencana mencelakai Irene. Sejak itu Chaeyoung tidak terlihat di rumah sakit dan Baekhyun dengar ayahnya yang menyelesaikan kasus tersebut.

"Chagiyaa!" teriak Jaehyun lantang lalu melambaikan tangannya dengan penuh semangat. Pria itu juga membuat love sign yang besar.

Mendengar itu sontak membuat mata Baekhyun hampir copot, anggota white devils yang lain juga merasakan hal yang sama.

We're Married In Hospital [✔]Where stories live. Discover now