Cosmic Railway

920 110 19
                                    

Menanti malam Natal pastinya sangat menyenangkan bagi semua orang, kan? Mereka menatap langit malam yang penuh Bintang di balik kediaman yang diselimuti kehangatan. Namun, sepertinya maksud kehangatan di sini tidak menyentuh kediaman Byun Baekhyun dan Bae Irene dengan alasan tersendiri.

Dalam menjalankan tugasnya, seusai melayani pasien maupun membantu senior dalam kegiatan operasi Baekhyun kerap kali tergerak hatinya menuju lobby rumah sakit kemudian terdiam melamunkan sesuatu dengan kepala mendongak, memperhatikan salju yang laju menghantam Bumi.

Sudah jam 12 malam, tapi Baekhyun sama sekali tak tergerak untuk istirahat padahal suasana rumah sakit sudah sepi. Hal itu tentunya tidak disia-siakan sama sekali oleh para koas, ada yang mencuri kesempatan untuk tidur bahkan pergi ke luar sekedar membeli makanan yang mereka minati tidak pernah tersedia di rumah sakit.

"Jangan lupa pakai mantelmu, cuacanya sangat dingin belakangan ini," ujar seseorang yang berpapasan dengan Baekhyun dari belakang, lantas Baekhyun menoleh dan menemukan sosok Minseok yang tersenyum hangat.

Baekhyun kembali menatap langit yang hampa tanpa Bintang, mungkin kumpulan Bintang enggan bertemu salju karena ingin berdamai untuk satu hari saja tidak bertengkar.

Sebenarnya ada hal yang mengganggu pikiran Baekhyun sehingga pria itu berkutat dengan hal tersebut. Tak jarang Baekhyun mendengar semua orang mengolok-olok dokter Bae dan sialnya hanya berani dari belakang. Bahkan Baekhyun bingung kenapa mereka melakukannya, namun saat mengetahui dirinya terlibat spontan membuat Baekhyun merasa bersalah. Mungkin ia memang melakukan kesalahan sehingga membuat Irene harus merasa sulit.

Jadi dengan berat hati Baekhyun akan jarang menampakkan wajahnya di depan Irene lagi. Mungkin ia harus memulai untuk bersikap dewasa.

"Annyeong haseyo, dokter Byun," sapa rombongan para koas, dan setelahnya yang hanya berteriak histeris tentunya koas wanita.

"Woah.. Lihat siapa yang datang. Kalian sudah bekerja keras para dokter yang berbakat. Semoga selalu dilimpahkan keberuntungan," balas Baekhyun sambil tersenyum sambil melangkah pergi.

"Kyaaaa! Dokter Byun semakin hari ketampanannya semakin bertambah!"

"Kyaaaaaa!"

"Kebaikan hatinya patut diacungi jempol!"

"Berisik!!" balas para koas pria dengan nada ketus, mulai berjalan mendahului teman-teman wanita seperjuangan mereka yang sangat rempong.

Lobby yang tadinya penuh keributan perlahan menjadi sunyi. Perubahan itu direspon oleh seseorang yang sedari tadi berdiri di koridor yang tak jauh dari lobby rumah sakit. Sedari tadi ia mendengar bagaimana para koas wanita memuja Baekhyun, hal itu menariknya untuk memperhatikan tempat terakhir kali Baekhyun kunjungi. Seseorang yang tak lain dan bukan adalah Irene.

"Apa anak itu mendapat masalah?" gumam Irene yang memikirkan kejadian tempo lalu, saat Baekhyun datang menghajar Minhyuk dan hal itu membuatnya benar-benar marah besar. Sejak hari itu ia merasa Baekhyun mulai menjaga jarak darinya. Bukannya Irene sedih tapi merasa kagum orang sejenis Baekhyun bisa melakukannya, jadi itu menjadi hal baik bagi kehidupan Irene seterusnya. Jujur ia tak pernah membayangkan akan mendapat gangguan dari orang paling mengganggu layaknya Baekhyun.

-o0o-

"Aigoo, dingin sekali!" ungkap Mingyu yang sama sekali tidak tidur untuk penelitiannya, sesekali pria itu menguap sambil mengeratkan mantelnya.

"Sudah ku duga orang semacam Byun Baekhyun akan mendapatkan masalah besar apalagi saat harus berjumpa dengan dokter paling menyebalkam di rumah sakit ini," desis Lucas, Sehun yang berada disampingnya hanya manggut-manggut setuju.

We're Married In Hospital [✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant